SETAN?

0 1 0
                                    


“Kak Ifal, kakak dimana?!” teriak Ocha saat sampai dirumah.

Bugh!

“Aw-” Ocha meringis saat sebuah boneka putih terlempar ke arahnya, “Kak Ifal ngapain lempar RJ?! kalo kotor gimana?”

“Abisnya kamu berisik banget, kayak Tarzan aja,” sahutnya.

“Ya maaf, Yaudah aku ke atas ya, mau istirahat. Cape banget.”

“Hmm. Eh iya Cha, kata Kevin, Jason luka ya? Kok bisa, kakak tau banget, Jason paling anti sama baku hantam.”

“Jeje doang yang jadi bubur, yang mukulin mah masih sehat walafiat,” sahut Ocha malas, “Oh ya kak, Mama sama Papa pergi dua Minggu ya? Kakak juga mau pergi kan, dua Minggu juga? Aku nginep aja kali ya? Dirumah Mami?”

“Iya, kamu nginep aja. Mama udah bilang kok, jadi kamu langsung ke sana aja.”

Ocha mengangguk lalu berlari menuju kamarnya, saat sampai dikamar ia langsung mandi, setelah mandi, Ocha menidurkan badannya dikasur, memandang lekat foto yang ada dimeja, “Kadang kalo lagi sendiri, aku kangen banget sama kamu-” tanpa ia sadari, air matanya menetes.

***

“Guyss ngantin yuk, gue laper banget!” keluh Kayla.

Ocha tersenyum simrik, “Yang ngajak yang traktir ya!”

Kayla berdiri dari tempat duduknya, “Aelah kalian lagi miskin banget ya? yaudah yuk, ikut Tante, nanti Tante bayarin!”

“Yuk guys, mumpung ada sugar mommy nich,” mereka bertiga langsung pergi, meninggalkan Kayla.

“Huh, nasip jadi golden maknae nih gini,” ujar Kayla sambil mengelus dadanya, kemudian menyusul ketiga temannya.

“Lala, ikut gue yu!” ujar El yang menghentikan langkah mereka.

No! Laras belum makan, jadi gue mau ajak dia ke kantin!” tolak Kayla dengan cepat.

“Gue ngga laper kok Kay, kebetulan gue udah janjian sama El, gapapa ya?”

Kayla menatap Laras sejenak, lalu ia mendekcak kesal, “Ck, yaudah sana.”

Laras tersenyum mendengar jawaban Kayla, “Duluan ya,” kemudian Laras dan El melambaikan tangan, lalu pergi.

Mereka bertiga melanjutkan perjalanan nya ke kantin, saat sampai dilantin, Kayla terkejut ketika melihat sesuatu yang aneh, “Mimpi apa gue semalem? Itu siapa yang pake jubah item? Hah?”

“Apaan sih Kay, yuk cari tempat duduk, laper banget gue,” Nadin dan Ocha pergi meninggalkan Kayla.

Namun Kayla pergi mendekati seseorang yang membuatnya merasa penasaran, lalu memukul meja itu dengan keras, 'Kenapa meja nya gue pukul? Ah au ah dark' batin Kayla, ia pun merasa bingung.

“Siapa lo? ngapain pake jubah segala?!” tanya Kayla, sepertinya jiwa keponya sedang melandanya.

"Ada larangan kalo disini gaboleh pakai jubah?" tanya seseorang itu dengan suara yang kecil, untung pendengaran Kayla bagus, coba kalo ngga, pasti dibentak lagi deh.

"Ya kan gue nanya?! Tinggal jawab aja!"

Mendengar Kayla yang teriak, Ocha dan Nadin menghampiri nya, "Eh babi, ikut gue! Gausah malu-maluin," bisik Nadin dengan penuh penekanan, seraya menyeret lengan Kayla paksa.

"Lepas dulu, jiwa kepo gue meronta-ronta nih, salahin dia dong karena udah bikin gue kepo!" Kayla masih berusaha melepaskan tangannya dari cengkeraman Nadin.

"Pengecut."

Mendengar itu Kayla berhenti dan berbalik, "Lo ngatain gue?!"

"Oh mbaknya ngerasa?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 16, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

A Touch Of OchaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang