Semalam setelah Nenek mereka pergi, mereka berdua tidak bisa tidur lagi, alhasil mereka hanya menunggu pagi tiba, lalu berangkat sekolah, bahkan mereka tidak menyentuh sarapannya, saat sampai disekolah, mereka turun dari mobil, "Sialan, gue ngantuk. Kalo aja ngga ada ulangan Mtk, gabakal nih gue disini," lalu Jason menyuap lagi.
"Gue juga, tuh ulangan Fisika bikin gue merinding," Ocha melepaskan seatbelt, lalu mengambil tasnya, dan keluar, disusuli Jason.
Jason dan Ocha berjalan pelan, namun Ocha menghentikan langkah nya, "Kenapa kak?" tanya Jason yang ikut berhenti, dan melihat ke arah pandangan Ocha.
Disana Ocha melihat ada dua orang yang sangat ia kenal sedang beradu mulut.
"Kan aku udah bilang, kita pasti bisa laluin ini sama-sama, kenapa kamu ngga pernah percaya sama aku!?"
"Laras, Listen me please! Maybe you think it's easy, but... You wrong! Not that easy!"
"Lucas, I love you so much!"
"Me to, but- aku ngga mau egois," ucap Lucas, lalu memeluk Laras.
Laras membalas pelukan itu, lalu melepas nya, "kita putus!" lalu Laras pergi.
Lucas duduk di kursi besi disamping nya, kemudian Ocha perlahan melangkah, "Lucas..."
"See? Gue cuman mau dia aman, gue rasa ini jalan satu-satunya." ucap Lucas getir.
"Je, lo duluan ke kelas ya," ucap Ocha kepada Jason, kemudian Jason mengangguk, lalu pergi.
Ocha duduk disamping Lucas, "Kalo lo milih jalan ini, lo harus lupain Laras, dia punya banyak orang yang sayang sama dia, seiring berjalan nya waktu, gue yakin. Semua pasti baik-baik aja."
Lucas semakin menundukkan kepalanya, "Gue salah ya Cha?"
"Gue tau, lo udah lama mimpiin ini, lo punya alasan, kalo lo cemas soal Laras, lo tenang aja. Lakuin apa yang emang menurut lo baik."
"Thanks."
Ocha mengangguk, kemudian ia bangun, "Good luck!"
Menelusuri lorong kelas, Ocha takut jika terjadi sesuatu yang tidak ia harapkan, setelah sampai dikelas, Ocha melihat Laras yang sedang menangis memeluk Nadin, "Cha..." panggil Nadin.
Ocha mendekati kedua sahabat nya itu, lalu memeluknya, "Semua akan baik-baik aja."
Ocha merasa ada yang aneh, "Emm, Kayla... Kemana?"
"Ngajak Lucas ketemu, dia ngga dapet penjelasan dari Laras, jadi dia mau langsung denger dari Lucas," ucap Nadin pelan.
"Kenapa ngga lo hentikan?" biasanya jika Kayla ingin bertemu seseorang, maka itu adalah kabar buruk, jadi Ocha heran, biasanya Nadin akan menghentikan aksi Kayla.
Nadin hanya mengangkat bahunya, "Gue gatau... "
"Dia kemana?" tanya Ocha.
"Kayla nelfon Lucas, ngajak ketemuan di rooftop."
Ocha meletakan handphone dan tasnya dimeja, "Okay, gue duluan," lalu ia langsung pergi.
Ocha berlari menelusuri lorong kelas, menaiki tangga, lalu membuka pintu rooftop itu, dan benar saja, Kayla sedang ada disana bersama dengan Lucas.
"GUE UDAH BILANG DARI AWAL! KALO LO MASIH MIMPI BUAT DEBUT, LO JANGAN DEKETIN SAHABAT GUE! DAN SEKARANG? LO UDAH PUNYA FANS! DAN MEREKA NGGA TERIMA LO PUNYA PACAR? DAN LO? lo pasrah gitu aja?"kini Kayla merasakan jantung nya berdebar sangat keras.
"Gue ngga pernah bayangin hal ini bakal terjadi, siapa yang tau? Makannya gue ngambil jalan ini, lo mau gue pertahain Laras? Itu sama aja ngebunuh dia! Lo tau?!" ucapan Lucas membuat Kayla menunduk.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Touch Of Ocha
RandomIf you think this story is a story about two teenagers who are full of love, then you are wrong! Cerita ini mengisahkan tentang dua orang yang berusaha mencari kekasihnya yang hilang beberapa tahun lalu, hingga ia dikejutkan dengan hal baru yang iy...