Bell pulang sekolah telah berbunyi sedari tadi namun Ocha dan teman-temannya baru keluar dari kelas, dan beberapa murid sudah berhamburan, “Cha, pulang sama siapa?” tanya Kayla sembari memainkan ponselnya.
“Kak Ifal yang jemput, Jason ada latihan basket, jadi gue sama kak Ifal aja,” mendengar itu, Kayla langsung menatap Ocha.
“O- oh, yaudah yu gue anterin lo, gue nebeng sekalian ya,” ucap Kayla berbinar-binar.
“Gausah modus deh, lo balik sama gue!” ucap Nadin lalu segera menarik Kayla pergi, “Duluan ya guys!” ucap Nadin, Kayla hanya mengendus kesal, padahal ia ingin menyapa kakaknya Ocha terlebih dahulu, Ocha dan Laras hanya terkekeh geli.
“Kamu duluan aja Cha, aku mau nungguin koko,” ucap Laras sembari memperlihatkan cengiranya.
“Kok tumben Lucas telat? gue tunggu gapapa deh, dari pada lo sendiri,” tawar Ocha.
“Eh itu dia,” lalu Laras melambaikan tangannya dengan semangat, “Hey, kok lama banget si ko?” rengek Laras kepada pacarnya.
“I'm sorry baby, tadi diajakin basket sama temen, tapi- ya nolak nya juga butuh perjuangan,” ujar Lucas, iya... Lucas adalah pacar Laras.
Ocha mulai lega, “Stop! bucinnya jangan depan gue, yaudah titip temen gue ya Lucas! Gue pergi, bye!” Ocha langsung pergi menghampiri mobil kakaknya yang sudah menunggu diluar gerbang sekolah.
Laras dan Lucas hanya terkekeh geli melihat Ocha, “Dasar jomblo, yu beb kita pulang.”
“Let's go!” sahut Laras, dan mereka pun segera berangkat pulang.
*̣̥☆·͙̥❄‧̩̥࿌ིྀ྇˟͙☃️˟͙࿌ིྀ྇‧̩̥❄·͙̥̣☆*̣̥
“Kak, buka pintu nya!” ucap Ocha sembari Mengetuk-ngetuk kaca mobil.
Saat pintu nya terbuka, Ocha langsung masuk, “kok lama banget dek? Padahal tadi kakak lihat temen-temenmu udah pada pulang?” ucap Ifal sembari memasang seatbelt nya.
“Emm maklum, gurunya gabut jadi tugas ditambahin,” sahut Ocha dan membaringkan badannya setelah menekuk kursi mobil.
“Oh- oh iya Cha, mau temenin kakak ke supermarket ngga? Cimory kakak abis.”
“Gamau ah, satpam disana nyebelin, masa cuman gara-gara pake seragam sekolah, ga dibolehin masuk, sebel banget,” sembari mengibaskan rambutnya dengan kesal, Ocha menutup matanya.
“Kalau sama kakak, dia gaberani, okey! Ikut ya temenin kakak?”
“Hmm okay.”
Saat diperjalanan mereka bercengkrama, lalu menceritakan tentang bagaimana ia saat bersama teman-temannya, tak terasa waktu cepat berlalu... Mereka sudah sampai di supermarket, tak jauh dari rumah mereka.
“Ayo turun,” ajak Ifal.
“Tunggu-” lalu Ocha kebelakang untuk mengambil beberapa tas belanja, “Dah, yuk.”
Saat mereka sampai didepan pintu masuk, kaki Ocha berhenti, “Eh, handphone ku ketinggalan kak, aku ambil dulu, kakak duluan aja ya?”
“Yaudah hati-hati, nanti kalau ngga ketemu kakak, telfon aja okay?” Ifal langsung masuk, dan Ocha pergi menuju parkiran.
Ocha membuka kunci mobil lalu masuk dan membuka tas sekolah nya, “Dasar, gara-gara kamu, aku jadi bolak balek, hadeh.”
Setelah menemukan yang ia cari lalu mengunci kembali mobil kakaknya, Ocha langsung menyusul kakaknya ke dalam supermarket, namun perhatiannya teralihkan oleh seseorang yang telah duduk dikursi depan supermarket tersebut, seperti seseorang yang Ocha kenal, tanpa berfikir panjang Ocha langsung menghampiri pria itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
A Touch Of Ocha
RandomIf you think this story is a story about two teenagers who are full of love, then you are wrong! Cerita ini mengisahkan tentang dua orang yang berusaha mencari kekasihnya yang hilang beberapa tahun lalu, hingga ia dikejutkan dengan hal baru yang iy...