Come on!

19 8 29
                                    

Bell istirahat telah berbunyi, teman-teman Ocha sedari tadi sedang berkacak pinggang, teman-temannya sudah mengerjakan tugas sedari tadi, sedangkan Ocha? Entah lah... Ia melamun lagi, "Cha, ayolah, cacing gue udah pada nuntut jatah nih," ujar Kayla sembari mondar-mandir tak sabar.

"Come on girl, itu bisa dilanjut nanti," bujuk Laras.

Nadin menatap temannya dengan malas, lalu duduk disamping Ocha, "Sabar sih, ntar lagi Ocha kelar kok," ucapnya santai.

"Kalian duluan aja, gue masih lama, ntar kalo udah selesai gue nyusul kalian," kata Ocha sembari fokus menyalin catatan nya, dan tak memandangi teman-temannya.

"Are you sure?! no!" mungkin Laras sedikit trauma dengan kejadian yang tadi, sehingga ia agak tak rela meninggalkan Ocha sendiri.

"Yaudah, kita tinggal ya?" pasrah Kayla, ia sudah kelaparan.

"Seriously? Din?" ucap Laras lalu memandangi Nadin, untuk meminta pendapat nya.

Nadin berdiri dari tempat duduknya, "Hmm yaudah Cha, kita duluan, ntar kalo ada apa-apa, kabarin kita, okey?!!!"

"Okey girls, bye!" ucap Ocha.

Laras tak terima, lalu ia berdiri, "But? Yeah okay, fighting baby!"

Ocha mengalihkan pandangan nya, lalu melihat ketiga sahabat nya itu dengan sedih,
"Ribet banget temen gue."

Beberapa menit kemudian.

"Hmm selesai," kemudian Ocha memasukan buku-bukunya, lalu berdiri dan ingin menyusul teman-temannya ke kantin.

"Cha!" Ocha mendengar seseorang memanggil nya, lalu ia membalikan badan dengan malas.

"Oh, kenapa El?" sahut Ocha.

"Ck, nih gue mau minta tolong, pulangin kunci mobil Alvin dong, gue kebelet banget nih, ga tahan," tanpa persetujuan Ocha, Pangeran meletakan kunci mobil itu ditangan Ocha, lalu berlari sekencang mungkin.

"Hadeh, males deh gue," dengan terpaksa
Ocha harus mencari keberadaan Alvin terlebih dahulu, padahal ia sudah ingin menyusul teman-temannya.

Tak membutuhkan waktu lama, saat Ocha keluar kelas, ia melihat Alvin dari jauh, lalu Ocha segera menghampiri nya.

"Al! tangkap!" dari jarak sekitar enam meter, Ocha meneriaki Alvin, saat Alvin menoleh ke arahnya, Ocha langsung melemparkan kunci mobil itu, dan reflek Alvin menangkap benda itu dan memandangi nya.

Alvin seperti tidak asing dengan benda yang ia pegang itu, "Kunci mobil gue?" lalu ia memandang pelaku yang telah melempar benda itu.

Kemudian Ocha berjalan menghampiri Alvin dan tertawa, "Lemparan gue keren banget gila haha."

"Anjir, kalo jatoh pecah tauk!" sindir Alvin dengan wajah yang pura-pura ia tekuk.

"Yang penting lo jago nangkep kan?! oh iya, itu dari El, dia nitip sama gue."

"El? Siapa?" bingung Alvin.

"Oh iya, gue lupa. Pangeran maksud gue," ya hanya teman sekelasnya saja yang memanggil dengan sebutan 'El' yang lainnya memanggil dengan sebutan 'Pangeran'.

"Oh, thanks," lalu Alvin memasukan kunci mobil nya kedalam saku celana, "Hey! Mau kemana?" teriak Alvin, karena Ocha tiba-tiba pergi begitu saja.

"Kantin!" teriak Ocha tanpa menoleh, Alvin mengejar nya agar bisa mengikuti Ocha.

Dengan nafas tersenggal-senggal Alvin menepuk bahu Ocha, "Lo udah kayak kuyang deh." ucap Alvin.

A Touch Of OchaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang