part 23 - Unexpected

8.5K 640 24
                                    


Happy reading

♤♤♤♤

Hari ini Violet pergi keluar kota, hanya untuk melihat keadaan seseorang yang selalu ia pantau secara diam-diam.

Ucapan Leon memutus lamunan Violet.

"Kak, sepertinya situa bangka itu benar-benar terlibat didunia hitam" Leon sedang menunjukan layar laptopnya kepada Violet. Pria muda ini baru saja berhasil membobol pertahanan untuk masuk kesitus terdalam internet yaitu. debweb.

"Dia manjual manusia hidup ataupun yang sudah mati dengan manjual organ dalamnya" tutur Leon bergidik ngeri.

Wajah Violet datar namun sarat akan emosi yang dipendam.
"Dia benar-benar bukan manusia, tapi seorang iblis" desis Violet.

"Kakak harus lebih berhati-hati lagi, karna Felix orang yang jauh dari kata waras" peringat Leon.

"Awasi pergerakan mereka, dan cari tahu saham yang Felix miliki diperusahaan lain. Aku sudah mendapatkan tiga perusahaan yang terdapat saham Felix. aku juga sudah membeli saham disana, dan tentu saja harus diatas saham yang Felix miliki" seringai Violet.

"Aku jadi ragu, apakah Leon ini ada gunanya atau tidak disamping kakak? Karna kak Vi selalu bertindak lebih awal dari informasi yang Leon dapatkan" canda Leon.

Violet hanya tersenyum tipis, ia tidak selalu bisa mengandalkan orang lain, ada kalanya ia harus bertindak sendiri. Dan bagaimana cara kerjanya, itu cukup menjadi rahasia dirinya saja!

"Apa Papi sudah tahu tentang Pria itu yang terlibat bisnis jual beli senjata ilegal bersama Felix.." tanya Violet penasaran.

"Tidak kak. Leon, dan Kim sepakat untuk tidak memberikan laporan tentang ini kepada Papi Robert.."

"Ada satu hal lagi, Kim baru saja mengirim sebuah informasi" lanjut Leon.

"Pria itu sering meniduri anak-anak dibawah umur, dia hanya menyukai gadis remaja direntang umur 14 sampe 17 tahun."

Tangan Violet mengepal kencang.
Satu lagi fakta yang membuat Violet kaget bukan main.

***

Kini, dua orang itu tiba dikedai es cream sederhana namun terlihat memiliki banyak pengunjung, terbukti karna banyak pelanggan yang siang ini datang. Untung saja masih ada meja kosong dengan dua kursi. Pas untuk mereka bedua. Sepertinya orang-orang lebih memilih take away.

"Selamat siang, mau pesan apa?" Tanya  pegawai perempuan itu ramah.

"Dua ice cream caramel, sama dua red velvet" sahut Leon dengan senyum tipis.

"Baik, ditunggu sebentar kakak.."

Wanita paruh baya terlihat baru saja datang dengan senyumnya yang manis. Bahkan wanita itu dengan ramah menyapa para pelanggan kedai miliknya. Violet sendiri tak luput dari lemparan senyum wanita paruh baya tersebut.

"Sampai kapan terus diam" tanya Leon lalu menyuap Red velvet yang sudah tersaji dimeja mereka.

"Apa mereka akan menerima kakak" Violet bertanya balik dengan pandangan kosong.

The OBSESSION Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang