Help me please

96 4 0
                                    

Pagi cerah datang, sinar matahari berhasil masuk kekamar Nara, menembus kaca jendelanya. Nara segera bangun dan duduk sekitar 5 menit di kasurnya, berpikir apa yg akan dilakukannya mengenai penyakitnya. Akhirnya dia mandi dan bersiap menuju kantor

"Kau harus cuti Nara, bagaimana bisa kau kerja dalam keadaan sakit?"

"Aku belum sekarat Hani, aku akan mencoba minta tolong pada presdir. Aku duluan"

"Baiklah, hubungi aku jika terjadi sesuatu"

🐣🐣🐣

"Noona, apa yg harus kulakukan agar bisa membantumu? Kau mau kuurusi surat permintaan cuti panjang?"

"Dongmin-a, jaga saja mejaku. Aku akan menuju keruangan presdir"

"Tidak, aku akan menemanimu. Bagaimana jika terjadi sesuatu padamu di lift noona?"

"Masih ramai karyawan yg berdatangan. Jaga mejaku ya!" teriak Nara yg mulai menghilang

"Apa presdir didalam?" tanya Nara pada sekertaris yg ada di meja luar pintu presdir

"Ya, apa anda memiliki janji temu?"

"Ah, saya karyawan disini"

"Dia memiliki tamu didalam, sebentar saya hubungi"

"Ada apa Mina-ssi?"

"Pak, ada karyawan yg mencarimu"

"Siapa?"

"Permisi, siapa nama anda?"

"Nara, Lee Nara departemen perakitan" jawabnya

"Lee Nara yg ada didepartemen perakitan pak"

"Baiklah, suruh dia masuk"

"Baik"

"Nona Lee, anda bisa masuk"

"Baiklah terima kasih"

Tok tok

"Pak, bisa saya masuk?" sopannya

"Masuklah"

Nara masuk dan terkejut dengan pemandangan yg dilihatnya, pria yg bertemu dengannya kemarin ternyata adalah tamu yg dimaksud sekertaris presdir

"Kau?!"

"Kau?!" sontak mereka terkejut setelah saling melirik dan pria itu refleks berdiri

"Kalian saling mengenal?" tanya presdir

"Ya"

"Tidak" jawab Nara

"Ah Jimin-a, aku mengenal wajahnya tapi tidak dengan namanya"

"Jimin-a? Apa dia teman presdir? Habislah, bagaimana jika dia sudah menceritakannya pada presdir?" batin Nara

"Ada apa dengan kedatanganmu kesini?"

"Ada yg ingin saya sampaikan pak"

"Jadi yg kau maksud presdir arogan itu adalah Jimin? Huah, dunia sesempit ini"

"Aku? Ada apa denganku?"

"Tidak. Jimin-a, aku akan menunggu dikantin. Kau bicara saja dengannya dulu"

"Semoga berhasil" bisiknya pada Nara sambil memegang bahunya

"Duduk, kau mau kopi apa?"

"Aku tak apa pak"

"Mina-ssi, bawakan 2 cangkir kopi" pesannya pada sekertarisnya melalui telepon

Mina datang dan meletakkan kopi di meja kedua sisi orang tersebut

All For Love ☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang