05 - Ngambek?

9 1 0
                                    

5 menit sebelumnya..

Raveena dan Mandy terlihat berbincang seru sekali bersama teman-teman sekelasnya yang lain. Apalagi sebentar lagi ada class meet yang rutin diadakan setiap tahunnya di semester dua.

"Raveena.", sontak murid-murid kelas X IPS 1 yang sedang berbincang menoleh ke arah pintu kelas.

Ternyata itu adalah Devan. Pagi-pagi sekali Devan sudah mengunjungi Raveena di kelas entah apa tujuannya. Tentu saja, Darren tidak ketinggalan. Di mana ada Devan, di situ juga ada Darren.

Melihat hal itu, murid-murid yang sedang berbincang dengan Raveena menatap Raveena dengan tatapan nakal.

"Cie-cie Veena."

"Ihiy pagi-pagi udah diapelin aja si Veena."

Wajah Raveena sekarang berubah menjadi merah. Bukan karena salah tingkah, tetapi itulah yang akan terjadi jika Raveena menjadi pusat perhatian orang-orang sekitarnya.

"Ish apaan sih, udah ah.", Raveena langsung berdiri dan pergi keluar kelas, disusul dengan Mandy.

"Kenapa kak?", tanya Raveena setelah menutup pintu kelas dari luar.

"Ayo ketemu ketos."

"Hah sekarang?"

"Ga, tahun depan."

Darren yang ada di belakang Devan tersenyum, "Ndy, temen lo ternyata ga peka ya. Si Devan padahal sengaja pagi-pagi gini padahal bisa ntar-ntar pas istirahat. Dia tuh kangen sama lo, Veena."

"Biasalah, sejak kapan Veena peka sama cowo.", Mandy dan Darren ber-tos ria sambil tertawa. Mereka senang bisa menjaili sahabat mereka bersama-sama. Devan hanya menatap mereka cuek.

"Mandy apaan si, Kak Darren ternyata ngeselin juga dih.", Raveena mendengus.

"Ya udah kak, sekarang aja. Lebih cepat lebih baik kan?", akhirnya Raveena pergi meninggalkan Darren dan Mandy.

"Hayolo, anaknya marah.", goda Devan kemudian ia pergi menyusul Raveena.

Darren menatap Mandy, "Eh, serius Veena marah? Gimana dong?"

"Haha, santai aja kali kak. Veena ga segampang itu marah. Ga usah tegang gitu kali.", jawab Mandy.

"Ya bukan masalah gitu, yakali belum apa-apa gue udah bikin masalah sama calon pacar Devan."

Mandy menatap Darren, kemudian mereka kembali tertawa bersama.

•••

Saat perjalanan menuju XII MIPA 2, Devan bingung karena wajah Raveena terlihat tidak enak sekali.

"Lo kenapa? Ngambek beneran?", tanya Devan.

"Gapapa.", balas Raveena.

Sebenarnya Raveena tidak marah, ia hanya tidak enak pada Devan. Sudah beberapa kali ia dipasang-pasangkan oleh orang lain dan itu membuatnya tidak nyaman. Raveena takut hubungannya dengan orang yang dipasangkan olehnya menjadi renggang atau orang yang dipasangkan oleh Raveena jadi ilfeel.

RenjanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang