Chapter 02 : Sebuah Amaraloka Klasik

431 119 139
                                    

"Kutemukan arti cinta, di waktu hidup dengan mu yang tak terduga"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kutemukan arti cinta, di waktu hidup dengan mu yang tak terduga"

~ Virgoun : Orang yang sama ~

"Amaraloka milik kita, hingga akhir pertemuan yang Amerta"

~ Dari Aku ~



Happy Reading

Selain banyak tingkah, Nathan itu manusia yang paling bucin. Yang menempati bucin peringkat ke-2, adalah Rakha. Namun--belakangan ini Rakha lebih memilih untuk menjomblo. Semenjak putus dengan sang Adinda Melati anak pak kades yang beberapa bulan ini mengisi hatinya. Namun, semenjak penuturan putus itu terlontar dari mulut Melati sang pujaan hati. Rakha jadi sering menyendiri di kamar nya, mama sempat khawatir kalau-kalau Rakha melakukan hal nekat di dalam sana.

Untung lah Nathan datang berlenggak-lenggok berbawakan jambu air di sisi kiri dan tangan kanannya. Sambil tersenyum manis menatap Tante Nir. "Nggak apa-apa Tan, sahenteuna anjeunna muriang si Rakha mah," tangan anak laki-laki itu terulur memberikan satu buah jambu air yang terlihat sangat merah dan ranum pada tante Nir.

"Makasih sayang," lembut gemas, Tante Nir. pada Nathan.

Seakan terhipnotis dengan senyum manis di tambah sogokan buah jambu dari Nathan. Wanita paruh baya itu, langsung lupa dengan keadaan anak laki-lakinya yang masih mengurung diri di dalam kamar. Nathan nampak tersenyum manis saat tante Nirmala berlalu menuju dapur. hingga beberapa detik kemudian, senyum manis yang meluluhkan hati tadi, berubah menjadi senyum licik saat melihat pintu coklat yang pemiliknya tak lain adalah Rakha Jancuk.

Anak laki-laki dewasa dengan pakaian santai sederhana di dalam rumah itu, sedikit memiringkan kepalanya. Mengusap-usap dagunya sambil tersenyum licik seperti iblis. Hingga akhirnya senyuman itu melebar bahkan lebih mengerikan dari senyum beberapa menit tadi. Kepalanya seperti baru mengeluarkan lampu ide untuk mengganggu Rakha yang tengah sedih hati, meratapi adinda Melati Sang kekasih.

Nathan sudah siap-siap ambil suara di depan pintu Rakha. "EH MELATI, ADA APA KAMU KE SINI?" Nathan benar-benar berteriak sambil menahan geli dalam hatinya, "OH... MAU KASIH RAMBUTAN...," lanjutannya, setenang mungkin agar tidak tertawa.

Rakha mulai bangkit dari duduknya, seperti terlonjak, dirinya sudah berdiri di depan pintu kamar. Tengah mendekatkan telinga ke sisi pintu coklat berwarna porselen kepunyaannya. Harap-harap, dirinya di panggil keluar untuk menemui oknum yang di teriaki Nathan.

Di luar kamar, Nathan sudah menahan geli setengah mati. Ingin rasanya ia cepat-cepat menjadikan Rakha sebagai bahan tertawaan selama sebulan. Namun apalah sebuah ide, yang harus di siapkan dengan sebuah taktik agar mendapatkan hasil yang memuaskan.

Elegi | Na Jaemin ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang