Down To Earth

3.9K 330 44
                                    


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Dunia langit dan dunia neraka selalu berlawanan, tidak pernah akur. Para penghuni kedua dunia tersebut terbiasa untuk selalu bertarung jika bertemu. Melihat hal itu sang penguasa langit, Tian Di, merasa sedih dan ingin menciptakan perdamaian di antara dunia langit dan neraka.

Suatu hari Tian Di memanggil para petinggi kedua dunia untuk menghadiri sidang raya. Tujuannya adalah supaya perang langit dan neraka bisa dihentikan. Sidang raya itu berlangsung dengan baik dan tertib. Gencatan senjatapun terjadi. Akhirnya sidang raya tersebut menjadi suatu hal yang rutin diadakan satu bulan sekali untuk terus membahas perkembangan kerja sama dunia langit dan neraka. Tian Di tersenyum dengan puas.

Hari ini sidang raya diadakan kembali setelah berlangsung selama lima ratus tahun. Para petinggi langit bersiap-siap menuju Sanctuary, tempat pertemuan diadakan. Pun demikian dengan para petinggi neraka. Sidang raya yang dihadiri oleh empat puluh dewa dan iblis itu kini sedang duduk resah menunggu dua petinggi yang seharusnya sudah tiba. Entah apa yang membuat salah satu dari empat dewa utama, dewa angin, Lan Wangji, serta putra raja iblis, Wei Wuxian, masih belum tiba di sidang raya.

"Lan Wangji, pinjami aku ikat kepalamu itu? Ketampananmu tidak akan berkurang jika aku meminjamnya bukan?" Wei Wuxian menggoda dengan nakal.

Ketika dalam perjalanan menuju Sanctuary tadi, Wei Wuxian tidak sengaja melihat Lan Wangji yang tertidur. Melihat sang dewa angin yang selalu dingin dan tak banyak omong itu tanpa penjagaan, sebuah ide usil terbesit dalam benak Wei Wuxian. Sejak dulu ia selalu penasaran dengan ikat kepala yang terus bersarang di dahi sang dewa angin. Wei Wuxian sempat berpikir apakah itu sebuah jimat atau hanya hiasan kepala saja, demi menjaga ketampanannya. Intinya ia selalu penasaran akan fungsi ikat kepala tersebut. Dan sekarang adalah satu-satunya kesempatan ia bisa meneliti ada apa dibalik ikat kepala si dewa angin.

Saat tangannya hampir mencapai ikat kepala tersebut ternyata Lan Wangji terbangun dan langsung menyerangnya, sehingga keduanya terlibat pertarungan di dunia langit.

"Ikat kepalaku bukan untuk disentuh putra raja iblis sepertimu!" sahut Lan Wangji dingin lalu menyerang Wei Wuxian dengan pedangnya, bichen.

Wei Wuxian menghindar dengan lincah, "Hei, kau ini dewa angin tapi menggunakan pedang, apa angin tidak menurut padamu? Kasihan sekali." ia terus memprovokasi Lan Wangji.

"Banyak omong!"

(versi author: banyak bacot!!)

Lan Wangji terus memasukkan serangannya terhadap Wei Wuxian yang terus menghindar sampai akhirnya ia terpukul sekali oleh Lan Wangji.

Tidak terima, sang putra raja iblis itu mengeluarkan serulingya, Chenqing. Lalu memanggil setan-setan untuk melawan Lan Wangji.

Lan Wangji mendengus mengejek, "Memanggil bala bantuan? Tidak sanggup melawanku sendirian rupanya. Lemah!"

SOMETHING HAPPEN IN EARTH ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang