Wei Wu Xian, putra Raja Iblis dan neraka, karena keusilannya membuat Lan Wang Ji, Dewa Angin, marah menyebabkan keduanya bertarung dengan sengit sampai Wei Wuxian secara tidak sengaja menghilangkan batu dewa milik Lan Wangji. Tanpa batu itu, Lan Wan...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Selamat pagi!"
Manajer Wang Yibo datang ke rumah bersama seorang wanita. Entah kenapa wewaktu menerima kedatangan kedua orang itu, Xiao Zhan merasakan perasaan yang tidak enak.
"Maaf, jika aku menganggu waktu liburmu karena tak menghubungi dulu dan langsung kemari," ucap sang wanita. "Aku ingin membicarakan sebuah masalah secara pribadi di rumahmu."
Yibo dan Xiao Zhan saling melempar pandang.
"Siapa dia?" bisik Zhan
"Manager agency, namanya Lihui."
Zhan mengangguk mengerti.
Yibo mempersilakan kedua tamunya duduk.
"Aku akan buatkan minuman."
"Tak perlu!" ujar Lihui membuat langkah Zhan langsung berhenti. "Aku takkan lama agar tidak mengambil waktu liburmu terlalu banyak." Jelasnya lalu mempersilakan agar Yibo dan Zhan juga duduk bersama mereka.
"Ini perintah dari direktur. Dia ingin menutupi pernikahanmu selama mungkin."
Yibo terkejut. "Apa? Bukankah sudah kulakukan?"
"Aku tahu. Tapi beliau ingin kau menyatakan dengan jelas bahwa kau masih lajang dalam talk show mendatang agar bisa lebih menjual."
"Apa?" Kening Yibo berkerut sangat dalam, tampak tidak menyukai ide tersebut. "Menyembunyikannya dari dunia luar sudah cukup, kan. Mengapa aku tak boleh mengakuinya juga?"
Tak peduli dengan protes Yibo, Lihui terus berbicara. "Pak direktur juga ingin kau melepas cincin kawinmu selama bekerja."
"Ini tak masuk akal!" Yibo mulai marah. "Bukankah selama ini baik-baik saja? Rumor pernikahanku juga tidak ada! Istriku benar-benar tersembunyi dari dunia luar. Apakah itu tidak cukup?!"
Lihui membalas tatapan Yibo yang tajam. "Bukan karena tidak ada rumor, hanya belum terangkat saja."
"Mustahil!" sembur Yibo kasar. "Memangnya siapa saja yang mengetahui pernikahanku? Hanya kalian berdua dan direktur. Jika sampai bocor keluar, itu berarti di antara kalian bertiga yang melakukannya. Dan soal cincin kawinku, katakan saja ini sebagai perhiasanku. Beres, kan!"
Lihui dengan wajah datarnya mengeluarkan selembar kertas dan berkata, "Ini kontrak kerja yang sudah diperbaharui. Jika kau setuju maka tanda-tangani sekarang. Jika tidak, maka kontrak kerja kita selesai sampai di sini!"
"Apa?!" Terkejut dan marah berlomba menguasai wajahnya. "Kalian ...." Ia menggeram dengan suara yang berat, tangannya terkepal menahan amarah.
Mengetahui kemarahan Yibo, Xiao Zhan mencoba menenangkannya. "Maaf, jika tak keberatan, kami harus bicara sebentar." Lalu ia menarik Yibo masuk ke dalam kamar.
******
Di dalam kamar, Xiao Zhan membujuk Yibo. Mereka berdiri berhadapan dan Xiao Zhan menyentuh kedua lengan suaminya dengan lembut. "Aku tak mau menjadi beban dalam pekerjaanmu. Apa yang perlu dan seharusnya dilakukan kau boleh melakukannya. Aku tak keberatan sama sekali."
