Sinar matahari yang menerobos masuk melalui jendela kamar mengusik tidur Xiao Zhan. Sinar itu menimpa sebelah matanya sehingga ia memaksa kelopak matanya untuk membuka. Kemudian ia meregangkan otot-otot di seluruh tubuhnya. Pemuda itu baru menyadari kehadiran seseorang di sampingnya saat lengannya menyentuh kulit yang halus. Ia menoleh ke samping, dan menemukan wajah tampan yang tertidur pulas. Jejak kelelahan menghampari wajah yang nyaris sempurna itu.
Xiao Zhan tersenyum lalu memutar tubuhnya hingga berhadapan dengan Wang Yibo yang tidur miring. Pemuda tampan itu tidak mengenakan atasannya sehingga selimut yang tertarik akibat gerakan Xiao Zhan menyingkap sebagian dada telanjang yang dipenuhi otot.
Baik kau seorang dewa maupun manusia, kau selalu saja sangat tampan. Gumam Xiao Zhan dalam hati sementara jemarinya menyusuri garis wajah di hadapannya. Mengaguminya. Jemari itu terus bergerak menelusuri sepanjang rahang, leher, bahu dan kepada otot dada yang bergerak naik turun dengan stabil, menandakan napas yang dimilikinya.
Xiao Zhan menaruh perlahan telapak tangan di dada kiri pemuda itu demi merasakan detak jantungnya. Detak yang membuatnya merasa tenang. Meski dirinya telah menjadi manusia juga, setelah inti iblisnya diambil oleh ayahnya, tidak serta merta menghilangkan ingatan Xiao Zhan akan kehidupan lalunya. Tapi itu bukan masalah baginya, karena mulai kini ia akan mengganti ingatan masa lalunya dengan kenangan masa sekarang bersama pemuda tampan yang perlahan membuka matanya.
Kedua obsidian hitam yang baru muncul itu menatapnya. Mata Wang Yibo yang jernih membuat Xiao Zhan bahkan bisa melihat bayangan dirinya sendiri yang terpantul di sana.
Xiao Zhan tersenyum dan menyapa, "Selamat pagi."
Yibo mengambil tangan yang masih berada di dada kirinya dan membawanya ke bibirnya untuk kemudian dikecupnya. Setelah itu, ia meletakkan tangan itu di wajahnya, menginginkan jemari lentik itu membelainya.
"Kau terlihat lelah." Ucap Xiao Zhan lembut seraya mengelus pipinya. "Jam berapa kau pulang semalam?"
Wang Yibo tersenyum, "Jam dua pagi." ia mengulurkan tangan untuk membelai wajah Xiao Zhan, sebuah cincin emas tampak melingkar erat di sana. "Kau sudah tidur, aku tak tega membangunkanmu."
"Lalu bagaimana jadwalmu hari ini?"
Yibo tidak langsung menjawab melainkan ia merengkuh tubuh Xiao Zhan dan memeluk erat dalam dekapannya. "Aku meminta libur hari ini. Aku ingin menemanimu."
Senyum Xiao Zhan mengembang, lalu membalas pelukan Yibo. "Terima kasih."
Kedua alis Yibo bertaut. Ia menjauhkan wajahnya untuk menatap Xiao Zhan, "Untuk apa berterima kasih? Kau istriku sekarang, sudah sewajarnya aku menemanimu."
Xiao Zhan tergelak kecil, "Aku tahu. Tapi aku selalu ingin berterima kasih pada suamiku yang tampan ini yang sudah bekerja keras demi aku."
Yibo mengecup ujung hidung Xiao Zhan. "Bagaimana kalau kau berterima kasih dengan cara yang lain?"
KAMU SEDANG MEMBACA
SOMETHING HAPPEN IN EARTH ✓
FanficWei Wu Xian, putra Raja Iblis dan neraka, karena keusilannya membuat Lan Wang Ji, Dewa Angin, marah menyebabkan keduanya bertarung dengan sengit sampai Wei Wuxian secara tidak sengaja menghilangkan batu dewa milik Lan Wangji. Tanpa batu itu, Lan Wan...