Anyone still wake up???
Bukan Jeffrey namanya kalau tidak penuh percaya diri dan pemberani. Seperti sekarang, saat ini dia tengah berada di hotel tempat Joanna menginap. Sebab dia yakin bahwa perempuan itu akan bergegas keluar karena sedang naik pitam dan ingin lekas menemuinya.
Namun sayang, petang sudah datang dan Joanna tidak kunjung menampakkan siluetnya. Begitu juga Mega si hitam yang dulu selalu diolok olehnya. Karena dia memiliki tubuh tinggi hitam seperti tiang.
Jeffrey tidak terlalu cemburu dengan Mega. Toh, dia hanya pesuruh saja. Bukan berasal dari keluarga terpandang serti dirinya. Meskipun Joanna akan berkahir menyukai Mega, dia yakin keluarganya juga tidak akan setuju jika mereka menikah.
Jika diibaratkan, Jeffrey dan Joanna adalah genting dan Mega hanya ubin. Berbeda kasta, mereka di atas dan Mega di bawah. Sangat bertolak belakang, bukan?
Sembari menunggu Joanna, sesekali Jeffrey menanggapi beberapa resepsionis yang menyapa dirinya. Hanya basa-basi saja, karena Jeffrey sudah menunggu di sofa dekat meja resepsionist kurang lebih selama lima jam.
Daripada bosan, lebih baik dia sedikit bermain-main dengan mereka, kan? Toh, hanya bercanda. Tidak sungguhan. Karena Jeffrey masih sangat mendamba Joanna dari dulu hingga sekarang.
Entah kenapa, rasanya seperti berbeda saja. Jantungnya selalu berdebar-debar dan batinnya selalu tersiksa jika memikirkan Joanna. Entah karena rasa bersalah saja atau karena benar-benar mencintainya.
Ah, dari dulu Jeffrey juga cinta mati pada Joanna. Hingga memiliki 15 album foto yang isinya hanya Joanna saja. Iya, foto-foto itu diambil secara diam-diam tanpa sepengetahuan Joanna. Agak gila memang.
"Mega, kamu mau makan apa? Makan malam kali ini, kamu yang tentukan."
Jeffrey langsung berdiri dari duduknya. Kemudian menatap Joanna yang sudah memakai pakaian santai tanpa riasan wajah dan rambut yang sedang dikuncir kuda. Tidak lupa ada Mega si hitam yang terus saja mengekori Joanna di belakang.
"Di depan ada mie ayam. Mau makan di sana? Nanti aku ambil mobil sekalian, supaya nanti bisa sekalian belanja."
Joanna mengangguk singkat. Namun, langkahnya terhenti ketika Jeffrey tiba-tiba sudah menghadang jalan sembari tersenyum penuh kemenangan ketika menatap dirinya.
Masih tim Joanna Jeffrey?
Tbc...