Joanna tumbuh di keluarga konservatif. Ketika awal kuliah, dia bahkan dilarang memasuki bioskop dan nongkrong di cafe bersama teman-temannya. Ya, meskipun itu berlebihan, tetapi karena Joanna tidak berani durhaka dan berbohong pada orang tua, akhirnya dia menurut saja.Outfitnya ketika kuliah? Pantofel hitam, ransel besar yang berisi buku-buku dan laptopnya. Oh, jangan lupa kemeja kebesaran dan rok span berwarna gelap. Seperti kepribadiannya yang selalu tertutup pada orang-orang sekitar yang tidak terlalu dikenal baik olehnya.
Kalaupun memakai celana, Joanna akan lebih memilih celana bahan seperti orang kantoran. Atau, kalaupun sedang hang out bersama beberapa teman kosannya, dia akan memakai jeans kebesaran milik ibunya. Karena dia tidak terbiasa memakai pakaian ketat. Sebab, ya... dia tidak percaya diri dengan bentuk tubuhnya yang sangat jauh dari kata proposional.
"Gila, kita nunggu sampai setengah jam! Itu pesawat di udara ada traffic jam juga?"
Sarkas Helen yang sudah memasang wajah garang. Wajar saja, karena dia adalah mahasiswa yang paling memilki mobilitas tinggi diantara mereka. Jadi tidak heran kalau menunggu setengah jam akan membuatnya murka.
"Sorry. My bad. Seharusnya aku ambil penerbangan lebih pagi."
Ucap Joanna sembari menarik kopernya, mengikuti Helen dan Selena yang mulai keluar bandara.
Joanna baru saja tiba di apartemen tempat dia dan teman-temannya sewa. Senyum cerah juga mulai tersungging di bibirnya ketika sedang berbalas pesan dengan pacarnya.
Tbc..