Rama berjalan cepat menuju lantai dasar, namun ia berpapasan dengan Viar yang langsung menahan tangan Rama.
"Kenapa lo? Buru-buru amat?" Tanya Viar.
"Aleesya, hilang."
Viar melepas tangan Rama, "Hah? Kok bisa?"
Rama menggelengkan kepalanya, "gue juga engga tau, Kaira sama Ghea bilang dia terakhir pamit ke toilet pas di cek ke toilet ternyata kosong."
"Ayo cari!" Ajak Viar. Rama pun langsung mengiyakan, mereka berdua jalan menuju koperasi sekolah tempat dimana Ghea dan Kaira berada.
Kaira dan Ghea masih gelisah, Viar yang datang langsung menghampiri Kaira, "telpon coba, hapenya di bawa engga?"
Kaira menggelengkan kepalanya, "hapenya di tinggal di kelas, makanya itu aku panik banget."
Viar merogoh ponselnya dan menghubungi beberapa temannya, untuk segera menuju kantai dasar. Tak berselang lama Damar, Danu, Jeremy dan Kevin datang.
"Kenapa, Yar?" Tanya Damar.
"Anak baru, Aleesya. Ilang. Terkahir ke toilet, terus ada yang bilang kalo dia turun ke bawah tapi engga ada." Jelas Ghea.
Damar seketika terdiam, Begitupun yang lainnya. "Kita nyebar aja, lo tadi udah nyari kemana aja?" Ujar Jeremy.
"Kita udah cari ke kantin, semua ruang di lantai bawah. Di kelas juga udah gue tanya anak-anak Aleesya belum balik." Sahut Kaira.
Tanpa menjawab Kevin langsung berjalan menuju sebuah tempat yang jarang di kunjungi. Melihat Kevin yang pergi begitu saja, semua yang berada di sana langsung mengikuti arah cowok itu.
"Woi lo mau kemana?!" Tanya Danu.
"Gedung belakang." Jawab Kevin.
Mereka pun langsung berlari menuju gedung belakang, gedung yang di khususkan untuk menaruh barang-barang tak terpakai, disana terdapat beberapa ruang yang memang jarang di kunjungi karena biasanya hanya irang tertentu yang bisa masuk kesana.
Setelah mereka sampai, Kaira dan Ghea langsung teriak memanggil nama Aleesya, "ALEESYAAA!! Lo di dalam??"
Duak!!
Duak!!
"Syaa! Jawab kalo iyaa!" Seru Ghea.
Rama menggeser tubuhnya mengintip dari jendela, "ALEESYA!! Aleesya! Are u okay?!!" Kevin menoleh kearah Rama. "Aleesya di dalem, dobrak aja!"
Kevin tanpa pikir panjang langsung mendobrak pintu. "Cari linggis atau kunci cadangan, lapor ke kesiswaan!" Perintah Kevin pada sahabatnya sambil ia terus mencoba untuk mendobrak pintu.
Viar menarik tangan Kaira untuk menemaninya lapor ke kesiswaan untuk meminta bantuan.
Buak!!
Buak!!"Ah shit!" Erang Kevin saat bahunya terasa nyeri.
Rama mendorong Kevin, "udah minggir gantian."
Sementara Danu yang masih stay memeriksa kondisi Kevin, "udah lo diem dulu, nanti bahu lo cedera lagi."
Kevin menggelengkan kepalanya, ia berdiri di sebelah Rama dan membantu musuhnya itu untuk mendobrak pintu.
"Satu.. dua... tiga..."
Buaaakk!!!
"ALEESYAA! Ya tuhan!" Pekik Ghea
Pintu terbuka, Aleesya mengangkat kepalanya dengan wajah pucat. Kevin dan Rama langsung bergegas menghampiri Aleesya.
KAMU SEDANG MEMBACA
KEVALE
Teen FictionDISCLAIMER 100% FIKSI YA! Ambil pelajaran yang bisa diambil, yang jelek jangan dicontoh 🤍 ✨ Menjadi murid pindahan bukanlah hal yang mudah, di tambah sekolah baru itu terkenal akan senioritasnya. Memang bukan pilihan yang tepat untuk pindah dari SM...