KEVALE

11. The Black Eagles

Sebuah rumah mewah yang berdiri di tengah-tengah komplek perumahan ini sudah di alih fungsi kan dari rumah tinggal menjadi tempat berkumpulnya anak-anak The Black Eagles. Rumah yang di dalamnya terdapat beberapa ruangan yang di desain khusus sesuai dengan kebutuhan penghuninya.

Seperti Kevin Bagaskara, yang di tunjuk sebagai pemimpin atau biasa disebut kepala suku. Memiliki fisik yang kuat Kevin pernah mendapatkan juara nasional taekwondo tingkat sekolah dasar sampai sekolah menengah pertama.

Selain memiliki kelebihan non akademi, Kevin juga cukup pintar dalam pelajaran bahasa Inggris. Untuk masalah fisik, Kevin. Ia memiliki tubuh yang tegap dengan tinggi

Selain Kevin, anggota Black Eagles yang lain seperti, Viaraby Giovano. Terlahir di keluarga militer membuat mental dan fisiknya sangat kuat. Bahkan ia sudah mendaftar untuk tes taruna Akademi Militer setelah lulus sekolah nanti, menjadi seorang abdi negara menjadi salah satu impiannya. Menurutnya super hero yang pertama kali ia kenal adalah ayahnya sendiri. Sifatnya sebelas dua belas dengan Kevin, namun Viar jauh lebih bisa mengkontrol emosinya.

Jeremy Batara, terlahir di keluarga seniman membuat orang-orang tak heran dengan suara emas miliknya. Ia merupakan anak dari seorang aktor dan penyanyi ternama di Indonesia yang membuatnya sangat sering di tunjuk untuk menjadi bintang tamu di acara sekolah atau acara-acara lainnya. Selain itu Jeremy atau Jere juga memiliki panggilan khusus, yaitu Buaya. Padahal ia hanya ramah pada siapapun namun teman-temannya senang sekali menggodanya.

Selanjutnya ada Damar Hernanda, anak terakhir dari tiga bersaudara ini menjadi anak yang berhasil membuat keluarganya pusing tujuh keliling. Kedua orang tuanya seorang dokter bahkan sang ibu merupakan dokter spesialis, namun Damar sama sekali tidak ada ketertarikan di dunia medis. Ia memilih untuk menjadi seorang Youtuber gaming yang memiliki penghasilan yang cukup besar untuk anak seusianya.

Danu Fahreza, anak seorang pengacara hebat yang juga ingin meneruskan jejak sang ayah. Danu yang paling pintar diantara sahabatnya yang lain, paling tau aturan dan paling tau batasan. Makanya tidak heran jika Danu mendapat julukan bapak peri.

Mereka sebuah kombinasi yang sempurna dan saling melengkapi satu sama lain. Kevin jika di tanya ingin menjadi apa? Jawabnya adalah "liat nanti ajalah, pembalap kali."

Pembalap, salah satu impiannya sejak kecil namun tak pernah ada persetujuan dari Gaskar, Papahnya. Bahkan Gaskar sangat menentang keras, ia berkata "apapun selain pembalap."

Bukan tanpa alasan, Gaskar tak mau Kevin kenapa-napa di jalan seperti sahabat ia dulu. Gaskar harus kehilangan sahabat terbaik akibat kecelakaan di jalan karena di curangi oleh musuhnya saat kompetisi.

Di rumah dua tingkat ini mereka biasa berkumpul menumpahkan segala ekspresinya, entah senang, sedih, kecewa atau apapun itu. Disini banyak ruang yang masing-masing di isi dan di desain khusus sesuai keinginan mereka.

Seperti satu ruang khusus games yang memiliki banyak colokan, meja, kursi dan komputer khusus gaming. Yang mana awalnya hanya Damar yang hobi bermain game namun kini mereka semua terjun di dalamnya. Jadilah ruang yang seharusnya menjadi kamar kini di ubah menjadi studio game untuk mereka dan lengkap dengan segala perlengkapannya.

Ada pula ruang khusus belajar untuk Danu, ruang gym, ruang khusus menonton film dan ruang musik. Selain banyak ruang, rumah ini juga memiliki taman belakang luas yang biasa di pakai Viar dan Kevin mengasah ilmu beladirinya.

Seperti sekarang ini, sepulang sekolah mereka berkumpul dan melakukan kegiatannya masing-masing. Hingga Jeremy menawari mereka untuk pergi keluar beli makan.

"Beli makan yuk, laper gue." Ajak Jeremy sambil mengusap perutnya.

"Ayok! Sumpah dari tadi gue laper, nunggu ada yang ngajak aja." Sahut Viar.