" 𝓢𝔀𝓮𝓮𝓽𝓱𝓮𝓪𝓻𝓽 "

2.3K 332 202
                                    

𝓢𝔀𝓮𝓮𝓽𝓱𝓮𝓪𝓻𝓽

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

𝓢𝔀𝓮𝓮𝓽𝓱𝓮𝓪𝓻𝓽

Pada hari yang sangat cerah, terdapat dua orang sedang telponan tanpa henti. Yang laki-laki sedang berada di rumah, duduk di sofa dengan muka ganteng WANGY WANGY WANGY. Yang perempuan sedang berada di bandara dengan tawaan kecil agar tidak mencoba mengganggu penumpang lain.

Mereka sedang terjebak di dalam label 'Long distance relationship' dalam tiga tahun terakhir ini. 

Gimana cara Sanzu tidak sedih saat dia mengetahui dia akan berpisah selama tiga tahun dengan cinta hidup-nya? Gak tahu.

"Kau akan pulang hari ini, ya?" Sanzu tersenyum tipis.

"Hahaha! Iya! Dan kau berhasil menunggu, Haru-kun! Aku benar-benar bangga!" (Name) tersenyum tipis. 

Jika (Name) bersama Sanzu, sudah pasti dia akan memeluk-nya dengan erat tanpa mempunyai keinginan untuk melepas. Dan Sanzu sudah langsung memberi (Name) seluruh dunia.

"Yang lain juga pada kangen dengan pacar-pacar mereka." Sanzu memutar mata-nya. Seharus-nya yang LDR-an cuman mereka berdua, kok teman geng-nya juga ikutan LDR.

"Kau membawa-ku hadiah waktu aku sudah sampai sana?" (Name) bertanya, menatap ke Sanzu dengan senyum lebar.

"Tentu. Akan ku beri semua hadiah yang kau mau, sweetheart." Ujar Sanzu sambil menyisir rambut.

"Pfft-! Ahahaha!" (Name) menertawakan Sanzu.

"E-Eh!? Napa ngetawain?!"

Suara tawaan lepas (Name) yang sudah lama Sanzu tidak dengar membuat Sanzu berhenti protes.

"Pfft-! Lucu. Tiga tahun yang lalu kita benar-benar bertengkar hebat, dan sekarang lihatlah progres yang keren ini." (Name) terlihat sangat bersemangat untuk melakukan hal seru bersama pacar.

"Dan kau akan menjadi milik-ku sekarang." Sanzu menghela nafas lega.

"Kau akan ajak-ku kencan kan?" (Name) tersenyum jahil.

"E-Eh?!" Sanzu langsung tersipu malu, muka semerah tomat, dan hampir pingsan.

"Bagaimana dengan Sano-san. Dia baik-baik aja?" (Name) bertanya dengan senyuman halus.

"Iya begitulah. Masih nyabu sama yang lain." Ucap Sanzu.

Saat (Name) ingin berbicara lebih lanjut, terdengar suara perempuan dari speaker bandara bahwa pesawat yang (Name) akan naiki sudah bisa di masuki.

"(Name)! Ayo!" Suara Fay dan Shion terdengar lewat telpon.

"Sanzu, aku pergi dulu ya!" (Name) tersenyum lebar, melambaikan tangan-nya dengan cepat, dan langsung mematikan telpon.

"..."

'Waktu dia sudah sampai. Aku akan menjadikan-nya pacar-ku langsung.' Sanzu mengambil bunga mawar cantik. Bunga mawar di hiasi dengan warna pink, dan merah melambangkan cinta dan perjuangan. Terdapat snack kesukaan (Name) dan tulisan cantik yang sudah Sanzu latih sampai begadang.

'Sempurna.'

Saat Sanzu sudah menjadi bosan, dia akhir-nya mencari siaran berita TV. Sebenar-nya dia ingin mengetahui tentang hasil kriminal geng-nya.

Tetapi saat Sanzu menatap layar TV, dia langsung terdiam, tidak bergerak, dan tidak dapat berkata apa-apa.

𝓣𝓡𝓘𝓝𝓖!

"Hey, kau sudah bertanya kepada (Name) kapan dia akan berada di Jepang lagi?" Suara Mikey terdengar dari ponsel Sanzu.

"D-Dia... tidak akan kembali." Suara Sanzu terdengar seperti dia akan menangis.

"Hah? Maksud-mu?!" Suara Mikey langsung panik.

Mungkin, emang ini takdir bahwa mereka di pertemukan di dalam rumah dan di pisahkan dengan kecelakaan pesawat.

𝓔𝓷𝓭

Mungkin ini
ending yang
membagongkan..
...
Tetapi gw senang
AHAHAHAH!

𝓣𝓱𝓮 𝓔𝓷𝓭

𝑪𝒉𝒊𝒍𝒍 ↪ 𝑨. 𝑯𝒂𝒓𝒖𝒄𝒉𝒊𝒚𝒐Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang