Chapter - 1

2.3K 180 33
                                    

"Kapan terakhir kali kita tertawa bersama?" Takemitchy bertanya kepada dirinya sendiri.

Ia pulang ke kerumah dengan wajah dan badan yang babak belur dan membiru karena habis dibully oleh teman-teman sekolahnya atau yang seharusnya ia sebut mantan teman. Ia membuka pintu rumahnya dan

"Tadaima". Takemitchy menuju dapur untuk pergi kekamarnya dan disana ada ibunya.

"Okaerinasai Take-chan." Ibunya berkata dan setelah melihat keadaan anaknya tersayang ibunya langsung lari kearah Takemitchy "Ya ampun, Take-chan ada apa, kenapa kmu bisa terluka sampai separah ini?" Ibunya bertanya dengan nada yang penuh dengan banyak kekhawatiran

"Aku... Aku dibully dengan teman di sekolah karena aku gay." Ibunya sudah lelah dan muak karena anaknya dibully habis-habisan makin hari lukanya semakin parah. " Kmu pergi kekamar dulu, nanti kaasan akan mengobati lukamu."

 Takemitchy mengangguk dan pergi kekamarnya, Ibunya Take segera menggambil telponnya dan melaporkan keadaan anaknya kepada suaminya, setelah berbicara dengan suaminya ia bergegas ke kamar anaknya untuk mengobati lukanya.

_______________________________ 

(disini mereka kelas 6 semua dan yg lain itu teman masa kecilnya mitchy)
________________________________

"Take-chan bagaiman kalau kamu pindah sekolah?" Ibu Takemitchy bertanya sambil menutup kotak P3K.

"Kalau kaasan maunya begitu tidak apa-apa aku akan pindah sekolah saat nanti smp sebentar lagi juga akhir semester."

"Baiklah kalau kmu maunya begitu."

"Take-chan okaasan akan pergi untuk belanja tolong jaga rumah ya." Ibunya Takemitchy berteriak dan berdiri didepan pintu "baiklah" Takemitchy menjawab.

Tak lama kemudian ia tertidur di sofa ruang tamu

2 jam kemudian

Takemitcy terbangun karena suara telepon ia berdiri dan berjalan untuk menjawab telepon

"Halo? ini kediaman Hanagaki." Takemitchy berkata dengan suara seraknya "Take, kaasanmu meninggal tertabrak truck(-kun)." terdengar suara ayah takemitchy dari telepon sedangkan takemitchy yang mendengar itu membuat takemitchy kaget dan menjatuhkan telepon yang ia pegang. 

_______________________________________

Mencoba menahan untuk tidak menangis itu susah,

apalagi menahan tangisan untuk seseorang yang kau sayangi seperti ibumu.

Takemitchy mencoba untuk tidak mengeluarkan air mata lagi karena ia sudah terlalu capek untuk menangis lagi.

Setelah selesainya pemakaman ibunya beberapa hari yang lalu Takemitchy tidak datang ke sekolah lagi , pola makannya tidak teratur dan mengunci dirinya dikamar sudah berhari- hari ia menangisi ibunya yang meninggal.

Ayahnya Takemitchy semakin khawatir dengan keadaan anaknya yang sedang mengunci dirinya di kamar.

Tok tok tok

Mengetuk pintu kamar anaknya dan membuka pintu "Takemichi." memanggil nama anaknya "Tousan akan pindah ke Amerika karena pekerjaan untuk sementara, tousan ingin kamu ikut dengan tousan apakah kmu mau?" Ayahnya menanyakan anaknya jika ia ingin ikut "Aku... tidak peduli lagi, aku akan ikut." Takemitchy menjawab dengan suara yang kecil.

Karena sering dibully dan kematian ibunya ia sudah tidak peduli dengan apapun dan sudah tidak memahami apa itu cinta atau yang mana yang baik dan buruk untuknya dan itu membuat ayahnya panik dan kaget.

"baiklah kalau begitu kita akan pergi setelah kelulusanmu dan bereskan barang-barangmu. Besok kau juga akan luluskan."

_______________________

Setelah ceremony kelulusannya ia langsung pergi dengan ayahnya masuk kedalam taxi untuk ke bandara

Mereka sampai dibandara dan keluar untuk mengambil koper dan mulai memasuki bandara.

Another Chance (Discontinue)Where stories live. Discover now