Another Chance (Discontinue)

Chapter - 10

"Kau bisa bilang aku juga sama."

"Kau memang seperti itu." Takemichi berkata sambil tersenyum dan menoleh ke arah Rindou

____________________

Restoran tutup dan mereka berdua di depan restoran menunggu hujan yang deras untuk reda

Karena kemungkinan tidak bisa memanggil taxi jadi mereka harus menunggu untuk hujan reda

"Hei, Rin menurutku malam ini tidak seburuk yang kupikir." Takemichi berkata yang sedang bersandar ke tiang (tak tau itu tiang apa) payung

Rindou yang mendengar itu pun agak ngeblush tapi cuman sedikit dan langsung mengalihkan padangannya kea arah lain

"Sama." Rindou berkata sambil berteduh dengan payung besar yang berada di sebelahnya

"Rin hujan sudah reda dan taxiku sebentar lagi sampai bagaimana ikut taxi ku?" Tawar Takemitchy

"Tak perlu,  hati - hati." Rindou melambaikan tangannya kepada Takemichi

"Aku pergi dulu jaga dirimu." Takemitchy berkata setelah itu masuk taxi

Dan Rindou pun Di jemput oleh Ran

______________________

Setelah datenya Takemichi dan Rindou mereka menjadi sedikit lebih dekat

(langsung lompat ke bagian deket² kiss aja males kalau full.)

*Fairies appear*

Fairy 1: Satu -satunya hal yang dapat membangunkan sang putri adalah...

Fairy 2: ... Ciuman dari seseorang yang benar -benar mencintai sang putri...

Fairy 3: ... Jika anda benar -benar mencintainya, maka ciuman

Pangeran Rindou: Baiklah

*Melihat sang putri*

*Pangeran Rindou mendekati Takemichi*

*Mencium Takemitchy* (terserah mau bayangan di bibir atau nggak)

* Takemichi bangun*

* Takemichi berdiri*
Semuanya bangun

King - Itu Takemichi , dia di sini. Dia tidak mati. Dia hidup kita semua hidup

Queen - Dan penyihir jahat itu mati. Betapa bahagianya aku. Tapi siapa pemuda ini?

Pangeran -Aku adalah Pangeran Rindou (aneh rasanya)

Pangeran dan Putri berlutut didepan Raja dan Ratu. Takemitchy mencium pipi mereka

Takemitchy - Ibu, ayah aku sangat bahagi

King, Queen - Kami juga bahagia, Takemichi sayang

Narrator : Setelah kutukan di angkat, Sang Putri dan Pangeran hidup bahagia selamanya

Mereka berdansa