Pagi telah tiba, matahari sudah muncul dan sinarnya menerobos masuk ke dalam kamar Oliv.
Oliv mengeliat dari tempat tidurnya, rasanya berat sekali untuk melakukan aktivitasnya hari ini.
"Jam berapa sih?" Oliv menggambil ponselnya yang terletak di atas nakas samping tempat tidurnya.
Mata Oliv membulat saat melihat sekarang sudah pukul 09.23, dan mendapatkan banyak notivikasi dari managernya. Padahal Ia sudah mendapatkan jadwal ke lokasi syuting hari ini pukul 08.30.
Oliv lalu segera bangun dari tidurnya dan menggulung rambut panjangnya ke atas. Oliv lalu berlari ke kemar mandi dan segera melakukan ritual mandinya. Benar-benar bukan gaya seorang Olivia.
Setelah beberapa menit mengurung diri di kamar mandi, akhirnya Oliv memilih untuk menyudahi ritual mandinya.
Ia lalu bergegas menuju lemari pakaian dan memilih pakaian yang cocok untuk di pakainya hari ini.
Setelah memilih cenala jeans dan jaket berwarna kuning untuk dipakainya hari ini, Ia lalu segera munuju meja riasnya, menyisir rambutnya dan menyemprotkan sedikit parfume pada tubuhnya.
Tanpa make-up, karena Ia sudah benar-benar telat ke lokasi syuting.
Ia lalu mengambil ponsel dan tas selempang berwarna hitam, dan segera berlari keluar dari apartmentnya.
****
Oliv sudah sampai di tempat parkir apartmentnya, disana Ia melihat mobil managernya terparkir rapi.
Oliv lalu mengintip dari luar jendela mobil itu, Saat ingin mengintip, tiba-tiba kaca jendela yang Ia gunakan untuk mengintip terbuka, disana terlihat dengan jelas wajah datar managernya.
"Hehehe" Oliv hanya menyengir tanpa dosa sambil menggaruk kepalanya yang mendadak gatal.
"Masuk" perintah manager Frendi.
Oliv lalu masuk ke dalam mobil. Manager Frendi langsung menancapkan gas menuju lokasi syuting.
****
•Lokasi Syuting.
Setelah beberapa saat, akhirnya mobil Oliv sampai di tujuan dengan selamat. Saat Oliv keluar dari mobilnya, banyak mata tertuju padanya. Entah kenapa Ia merasa seperti mereka tidak suka dengan kehadirannya.
Kenapa mereka ngeliatin gue kayak gitu banget ya? Kayak nggak pernah ngeliat orang cantik aja. Batin Oliv.
Dari kejauhan nampak seseorang yang cukup familiar bagi Oliv, Ia adalah Siska.
Siska yang melihat Oliv baru sampai di lokasi syuting dan melihat Oliv seperti orang ling-lung tidak mengetahui arah, akhirnya segera berlari menjemput Oliv.
"Ayo ke ruang rias dulu" ucap Siska.
Oliv mengangguk. Ia lalu berjalan mengikuti langkah asistennya itu. Tak lama setelah itu, mereka sampai di ruang rias.
Sama halnya dengan tadi, saat baru memasuki ruang rias, banyak pasang mata yang langsung menyorot langkah Oliv. Ruang yang tadinya ramai tiba-tiba sepi karena kehadirannya.
Gini banget dah nasib orang cantip. Batinnya lagi.
Tak lama setelah itu, ada salah satu penata rias yang menyambut kedatangan Oliv, sekaligus menjadi pemecah keheningan di ruangan itu.
"Hai Olivia, udah lama ya nggak syuting" ucap wanita itu. Wanita itu bernama Laras.
Suasana yang tadi mendadak sepi jadi ramai kembali. Mereka yang ada di sana langsung memulai pekerjaan mereka lagi tanpa menyapa Oliv.
KAMU SEDANG MEMBACA
Swapped Soul
RandomKayla Putri Alvando, putri semata wayang dari pasangan miliader. Kehidupannya bak putri raja, apa saja yang ia inginkan pasti ia dapatkan dalam sekejap, kecuali cinta dari seseorang yang sangat ia idolakan, yaitu Alfino Saputra. Suatu hari ia tak se...