Swapped Soul

Part-14

HAI SEMUAAA^^

APA KABAR?

SEMOGA KALIAN SEMUA SEHAT SELALU YA(:

HAPPY READING❤

******

Kayla masih tak percaya dengan yang terjadi kemarin, hatinya berbunga-bunga setiap kali mengingat kejadian di malam itu. Kini statusnya dan Fino berubah menjadi 'pasangan'. Entah nyata atau hanya sekedar mimpi, jika benar hanya mimpi, maka Kayla tak akan pernah sudi jika dibangungkan saat ini. Dengan tanpa rasa bersalah, ia menggunakan tubuh orang lain untuk bisa memenuhi keinginannya. Toh juga Oliv sudah memberikan lampu hijau untuk itu semua.

"Sangat menyenangkan" gumamnya.

Dengan semangat ia melangkahkan kakinya menuju toilet untuk membersihkan tubuhnya setelah seharian hanya tertidur.

******

Kayla sedang duduk di meja makan, ia merasa cukup bosan karena tak ada kegiatan di rumah. Ia juga sudah memberi tau Fino untuk main ke apartmentnya, tapi pria itu sedang memiliki banyak sekali pekerjaan yang tak bisa ia abaikannya hari ini.

Terlintas nama Satria di pikirannya, ia jadi ingin menyuruh sahabatnya itu untuk datang menemaninya. Kaylapun segera mencari kontak yang bernamakan 'Satria' di ponselnya lalu menghubungi pria itu tanpa berpikir sesikitpun apakah Satria sibuk saat ini atau tidak.

"Kenapa?" tanya seseorang diseberang sana.

"Lo bisa ke apartment gue nggak?"

"Sekarang? Ngapain?"

"Ya temenin gue lah.. Gue gabut nih sendirian"

Terdengar suara hembusan nafas dari seberang sana. "Nggak tau"

"Aelah. Bentar doang kalek. Mau yaa.." paksa Kayla.

"Hmm"

Kayla tersenyum, ia memang sangat beruntung memiliki sahabat yang sedia menemaninya kapan pun.

"Oke. Gue tunggu ya" ucapnya lalu mematikan sambungan telfon itu.

"Tapi gue nggak dateng sendirian" gumam Satria sambil melihat layar ponselnya itu.

******

Oliv baru pulang dari rumah Satria setelah mengantarkan sarapan untuk pria itu.

"Aku pulang" Oliv masuk ke dalam rumah, ia melihat sesosok perempuan paruh baya tengah asik menonton sinetron di ruang tamu.

"Cepat sekali?" tanya Tika saat melihat putrinya duduk di sebelahnya.

Oliv menatap Tika heran, padahal ia sudah cukup lama bermain di rumah Satria "Ohya?"

Tika mengangguk."Iya. Biasanya kalo kamu udah keluar rumah pasti lama pulangnya"

Oliv tersenyum linglung, ia tak menduga kalau hal sekecil ini dapat membuat Tika curiga.

"Mm..." Oliv berfikir keras. "Soalnya... Aku... lagi pengen istirahat aja di rumah" ucapnya mencoba meyakinkan Tika.

"Oh" Tika hanya ber oh ria. Ia melanjutkan menonton sinetron kesukaannya.

"Aku ke kamar dulu ya ma" pamit Oliv.

"Iya"

Oliv langsung melangkahkan kakinya menuju kamarnya.

Sesampainya di kamar, Oliv berjalan menuju sofa mini yang ada di dalam kamar itu dan mendudukan dirinya. Ia mengeluarkan ponselnya, berniat menghubungi Satria untuk meminta bantuan memberikannya ide supaya ia bisa berada lama di luar rumah.