Part-13

12 8 6
                                    

Ada yang nungguin gak?

Happy reading❤

******

Satria baru saja sampai dirumahnya setelah mengantar Oliv ke rumah Kayla terlebih dahulu. Dengan suasana rumah yang sunyi, Satria langsung melangkahkan kakinya menuju kamarnya. Sesampainya di kamar, Satria langsung menghempaskan tubuh kekarnya ke atas ranjangnya yang empuk.

Banyak hal yang dipikirkan Satria saat ini, pikirannya terus tertuju pada Kayla, entah hal gila apa yang akan dilakukan sahabatnya itu.

Sementara itu...

Fino menyapu ke seluruh area taman, mencari sosok gadis yang sangat dicintainya. Untung suasana taman disana sepi, jadi tak ada yang mengetahui dirinya.

Fino melihat Oliv sedang duduk di sebuah bangku yang ada di pojok taman tersebut, senyum Fino mengembang, ia ingat kalau bangku itu tempat ia dan Oliv bercanda ria untuk yang pertama kalinya setelah beberapa tahun berusaha mendekatkan diri pada Oliv.

"Udah lama?" Kayla mendongak ke atas, ia melihat keringat Fino bercucuran di wajah tampannya, Kayla menjadi tidak enak.

"Nggak kok" ucapnya mencoba meyakinkan Fino.

Fino mengangguk, ia memilih untuk duduk di samping Kayla.

"Ada hal penting apa?" tanya Fino membuka pembicaraan.

Jantung Kayla berdegup cepat, ia bingung harus memulai dari mana.

"A-aku cuman lagi suntuk aja" bohongnya.

"Oh" Fino tersenyum, jujur ada rasa kecewa di dalam dirinya. Fino mengira Oliv ingin mengatakan hal yang sangat penting pada dirinya seperti yang Oliv katakan di telfon tadi. Ia sampai meninggalkan banyak pekerjaannya dan bertengkar terlebih dahulu dengan Leo supaya bisa datang secepatnya.

Fino menarik nafasnya, mencoba untuk bersabar untuk yang kesekian kalinya.

Suasana disana menjadi canggung, baik Kayla dan Fino tak ada yang berani membuka suara, hanya kicauan burung-burung yang meriasi kesunyian disana.

Fino menggaruk daun telinganya yang tak gatal, menggosok-gosokkan kedua telapak tangannya, kakinya juga ia getar-getarkan.

Kayla yang melihat tingkah laku Fino seperti orang yang tengah memikirkan banyak hal pun menjadi tak enak. Kayla tau, pasti Fino sedang memikirkan pekerjaannya.

"Kamu nggak sibuk kan?" Fino memutar kepalanya menatap Kayla. Kenapa gadis ini tau keresahannya?

Kayla menjadi tak enak karena Fino tak menjawab, berarti dugaannya benar bahwa pekerjaan Fino sangat banyak saat ini.

"Aku beli minum dulu ya" Fino berdiri dari duduknya hendak pergi dari sana, tapi sebuah tangan mendarat di pergelangan tangannya membuatnya menghentikan langkahnya.

Fino memutar tubuhnya menghadap ke Kayla, tiba-tiba Kayla mencium sekilas bibir pink Fino. Fino awalnya terkejut, tapi ia tak mau melewatkan kesempatan langka ini, secepat mungkin ia menarik pinggang Kayla dan membalas ciuman itu. Tak ada perlawanan dari gadis itu membuat Fino memperdalam ciuman mereka.

******

"WHAT?!" Fino menutup kedua telinganya, kenapa pagi-pagi begini ia dibuat pusing oleh sahabatnya sendiri.

"Lo nggak bercanda kan Fin?" tanyanya masih tak percaya.

Fino menarik nafasnya berkali-kali, padahal Fino sudah menceritakan dari awal sampai akhir, tapi sahabatnya ini masih tak percaya dengan ucapannya.

Swapped SoulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang