chap 5

27 8 0
                                    

Note : makasih buat yang sudah mampir ke cerita ini jangn lupa follow author nya 💜

Happy reading
my sun 🌻
.
.
.
.
.

sesuai janji tempo hari bahwa tama akan berkunjung ke kantor mendiang papah nya yang sekarang di pegang oleh adik kandung papah sendiri karna tama belum bisa untuk memegang perusahaan itu sendiri banyak syarat yang harus tama ambil agar bisa memegang penuh perusahaan salah satunya adalah menikah mengingat umur tama sekarang baru beranjak 19 tahun rasanya tidak mungkin maka dari itu tama tidak bisa apa apa

"Tok..tok..tok.. tama mulai mengetuk pintu yang bertuliskan CEO ADTGROUP lalu tak lama pun pintu terbuka dan tama mulai masuk menemui om dhika adiatama selaku adik papah

"Kenapa om tanya tama to the point

"Gimana kabar kamu udah lama ngga main ke rumah om

" Baik baik aja tama sibuk sama cafe om sekarang

"Emm gini tam, usia kamu sekarang sudah 19 tahun kan tanya om dhika lalu tama hanya menjawab dengan anggukan

"Sebenernya om ngga enak kalo harus ngomong ini ke kamu,

"Kenapa,  tanyanya dengan serius lalu dhika memberikan map entah tama pun tidak tahu apa isinya

"Buka lalu baca ujar dhika, dan ternyata map itu berisi surat seperti surat wasiat mendiang papah tama karna tertera nama papah nya

yang isinya tentang pemindahan ceo yang ber atas namakan Surya adiatama ketika 18 tahun dan di wasiat tertera bahwa tama harus menikah dahulu agar bisa secara resmi memegang ADTGROUP

"Tapi om tama ngga bisa kalau untuk menikah di umur 19 tahun itu mustahil bahkan tama masih sekolah

"Iya om ngerti ko tama tapi om ngga bisa kalau harus memegang 2 perusahaan pusat dan cabang karna jaraknya sangat jauh bahkan perusahaan cabang sedang kacau sekarang makanya om pilih jalan ini maafin om tama

Tama hanya diam tidak tahu harus berbuat apa jika dia tidak mengambil keputusan ini maka perusahaan bisa hancur dua duanya 

"Sebenernya si dulu papah kamu sebelum wafat beliau sempat ingin menjodohkan kamu dengan anak teman semasa kuliah nya untuk berjaga jaga tapi om gak tau pasti keputusannya gimana hanya mereka yang tahu  bahkan om belum pernah ketemu teman papah kamu itu kemarin om sudah telfon untuk datang hari ini tapi belum datang  sampai sekarang

Namun tama hanya diam mendengarkan om dhika berbicara sampai tersadar ada telfon masuk ke ruangan dhika, lalu dhika pun segera mengangkat

"Langsung suruh masuk saja. Ujar nya pada seseorang di sebrang sana

Lalu terdengar suara ketukan pintu dan dhika pun segera membuka nya menyapa wilson yang baru datang

"Selamat siang pak wilson silahkan duduk ujar dhika dengan ramah

lalu pak wilson pun segera duduk di samping tama

"loh ini anaknya chandra tanya wilson pada dhika

"Halo om sapa tama dengan ramah

"Kamu, kayanya saya pernah lihat kamu deh ujarnya sambil berfikir

"Iya om jawab tama

"oh yang di cafe dia mah temen anak saya dhika

"Wah bisa kebetulan gitu

"Ngga nyangka om loh, kamu gimana kabarnya

"baik om jawab tama ramah

MY SUN (ON GOING )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang