2

43 48 10
                                    

𝐒𝐞𝐦𝐢𝐫𝐤".Bajingan"

Grisy tersenyum miring ketika dirinya melihat orang yang telah menjebak ibu nya,orang itu tertawa dengan bahagia tanpa rasa beban sedikitpun sedangkan diri nya menderita oleh kebencian dan dendam yang ada pada dirinya.

"Gue akan buat lo menderita sampe lo lupa cara nya bahagia",gumam Grisy sambil menatap lekat orang yang membuat dirinya dan keluarga nya menderita.

Grisy melanjutkan perjalanan nya,dan sampai di tepi jalan raya untuk menunggu angkutan umum.

4 menit kemudian.

"Seperti biasa gue selalu buat masalah, semoga aja nggak telat",gerutu nya di dalam hati.

~SMA LINTANG STARS.

Sekolah elite dan bergengsi hanya orang-orang terpandang yang mampu masuk ke sekolah ini,tetapi ada sebagian dari mereka bisa masuk lewat jalur beasiswa ke sekolah bergengsi ini.

Gadis itu sudah sampai lalu turun dan memandangi semua siswa dan siswi yang sedang lalu lalang,"Untung gue nggak telat", Grisy bernafas lega.

Dia pun memasuki gerbang sekolah dan menjadi pusat perhatian dari semua murid di sekolah SMA LINTANG STARS karena matanya yang sangat tajam dan wajah yang sangat tegas.

Dia sangat risih sekali oleh tatapan mereka,tujuan nya sekarang mencari papan nama calon siswa dan siswi di sekolah ini",apa gue harus buat sekolah sendiri".

****
- Kelas XA

Kesya Zeinar anak dari sahabat papa Grisy Deanara Beatarisha",Risy kelas X apa ya penasaran gue?".

Di lain tempat seorang gadis dengan langkah anggun nya menyusuri koridor dan nampak papan nama yang sedari tadi dirinya lalu mencari nama nya sendiri.

"WHAT!,gue kelas XE mimpi apa gue semalam bang*ad",umpat gadis itu sambil menatap dan menunjuk nama nya yang berada di papan nama.

Gadis itu di tatap oleh semua siswa,siswi yang berada di sana".otak gue nggak berguna banget,fiuhhhh".

Dia pun mencari kelas nya dengan tatapan kosong,tetapi masalah nya bertambah Grisy menabrak seseorang.

"Brukk".

Grisy menabrak dada bidang lelaki tampan ah bagi Grisy biasa saja hanya sekarang dia jadi bahan tatapan maut dari semua murid.

"Aww,e-eh sorry gue t-tadi ngelamun",ucap dirinya gugup.

"Gue Kaka kelas lo jadi panggil gue Kaka,santai aja gue enggak apa-apa".balas lelaki itu dengan nada mengejek yang membuat Grisy ingin meninju wajah lelaki di hadapan nya ini.

"Iya,gue maksud nya aku maaf ka".

"Lo kenapa melamun hm?",tanya nya.

"Aku cari kelas XE ka".balas Grisy ke pada Kaka kelas nya.

"Lo tinggal lurus terus belok ke kanan lo naik tangga aja nanti lo langsung nemuin kelas lo",jelas nya.

"Makasih",balas Grisy dengan wajah datar lalu melangkah meninggalkan lelaki itu.

"Menarik",gumam lelaki itu menatap lekat punggung gadis yang baru saja menabrak nya.

-Kelas XE

Grisy menatap lekat pintu kelas nya ternyata sudah masuk dan dirinya telat sumpah serapah yang ia lontarkan untuk dirinya sendiri.

"Permisi ka maaf aku telat,boleh masuk enggak ka",ucap Grisy memperlihatkan senyuman manis nya semua orang yang berada di kelas nya tidak berkutik sama sekali dan terhipnotis oleh senyuman gadis itu.

"B-boleh dek silahkan masuk",ucap salah satu anggota OSIS dari mereka.

"Iya masuk dek".

"Terimakasih ka",balas Grisy jangan salah paham gadis itu hanya terpaksa tersenyum.

"Nama kamu siapa nanti Kaka tulis di buku absen",pinta gadis berkaca mata dengan senyum canggung nya.

"Grisy Deanara Beatarisha".balas Grisy

"𝘛𝘶 𝘤𝘦𝘸𝘦𝘬 𝘤𝘢𝘬𝘦𝘱 𝘣𝘦𝘯𝘦𝘳"

"𝘎𝘶𝘦 𝘦𝘯𝘨𝘨𝘢𝘬 𝘺𝘢𝘬𝘪𝘯 𝘥𝘪𝘢 𝘮𝘢𝘯𝘶𝘴𝘪𝘢 𝘥𝘪𝘢 𝘣𝘪𝘥𝘢𝘥𝘢𝘳𝘪"

"𝘗𝘢𝘭𝘪𝘯𝘨 𝘥𝘪𝘢 𝘤𝘦𝘸𝘦 𝘭𝘶𝘨𝘶 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘨𝘢𝘮𝘱𝘢𝘯𝘨 𝘥𝘪 𝘮𝘢𝘯𝘧𝘢𝘢𝘵𝘪𝘯"

"𝘊𝘢𝘯𝘵𝘪𝘬 𝘣𝘢𝘯𝘨𝘦𝘵 𝘨𝘶𝘦 𝘮𝘢𝘶 𝘫𝘢𝘥𝘪𝘪𝘯 𝘥𝘪𝘢 𝘫𝘢𝘥𝘪 𝘮𝘰𝘥𝘦𝘭 𝘴𝘦𝘯𝘪 𝘨𝘶𝘦 𝘥𝘦𝘩"

"𝘑𝘶𝘵𝘦𝘬 𝘨𝘪𝘵𝘶 𝘮𝘶𝘬𝘢𝘯𝘺𝘢"

"𝘚𝘦𝘯𝘺𝘶𝘮𝘢𝘯 𝘯𝘺𝘢 𝘣𝘪𝘬𝘪𝘯 𝘩𝘢𝘵𝘪 𝘨𝘶𝘦 𝘮𝘦𝘭𝘦𝘭𝘦𝘩"

Dia sama sekali tidak peduli dengan bisikan-bisikan dari mereka.

"Grisy kamu duduk di samping Raya aja,Raya angkat tangan kamu Grisy jangan sampe telat lagi ya besok dan seterus nya",pinta OSIS itu ke pada Grisy.

"Iya ka".

"Gue Raya Almanda lo panggil gue Raya aja",ucap antusias Raya sambil mengulurkan tangan nya untuk berkenalan dengan Grisy.

"Grisy".membalas uluran tangan dari Raya dengan wajah datar tidak diiringi senyuman lagi.

"Ah iya gue berharap kita bisa jadi teman baik",ucap Raya.

"Berharap".balas Grisy

20 menit kemudian sesi perkenalan dan pembelajaran MOS di hari pertama pun selesai dan murid kelas X di pulangkan.

"GRISY",panggil Raya ke pada Grisy yang sedang memasukan alat tulis nya ke dalam tas miliknya.

"Why?",ucap Grisy menoleh ke arah Raya.

"Besok lo jangan telat lagi",ucap Raya mengingatkan gadis di hadapan nya ini.

"Gue enggak janji tapi gue usahain".balas Grisy melangkah keluar kelas meninggalkan Raya.

"POKOK NYA LO HARUS TEPAT WAKTU",teriak Raya.

-Di taman belakang sekolah

"baby we meet again, i really miss your typical scream Grisy Deanara Beatarisha",ucap seseorang dengan membawa buket bunga berwarna hitam sambil menyeringai ke pada Grisy.

"L-lo kenapa bisa di sini brengsek".




𝙃𝙞 𝙜𝙪𝙮𝙨 𝙟𝙖𝙣𝙜𝙖𝙣 𝙡𝙪𝙥𝙖 𝙫𝙤𝙩𝙚 𝙖𝙣𝙙 𝙘𝙤𝙢𝙚𝙣𝙩 𝙞𝙠𝙪𝙩𝙞𝙣 𝙩𝙚𝙧𝙪𝙨 𝙨𝙖𝙢𝙥𝙚 𝙚𝙣𝙙𝙞𝙣𝙜 𝙣𝙮𝙖:)

BEGIN '1822'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang