10

16 11 6
                                    

"Misterius sehingga gue pengen menganalisa kehidupan lo sepenuhnya Risy", lirih Brian.

Brian menatap punggung gadis itu yang kian menjauh dari pandangan nya sial lelaki itu sudah jatuh cinta sangat dalam kepada sahabatnya,Grisy Deanara Beatarisha adalah cinta pertama bagi Brian Carya Anggara dia akan melakukan apapun untuk gadis itu nyawa dirinya sendiri akan dia pertaruhkan untuk perempuan dicintainya.

****
"Gue mau ngomong sama lo tapi nggak di sini,ikut gue"

Elvan sudah berdamai dengan mantan kekasih nya Grisy tapi dia tidak sekalipun menyesal dengan perilaku nya terhadap gadis yang sedang berjalan mengikutinya di belakang menuju taman belakang sekolah.

"Arsa?",tanya Elvan dia sangat penasaran karena dia tidak sengaja membaca buku diary milik gadis itu.

Grisy kemarin sore sehabis pulang sekolah dia di jemput oleh Nico Kaka nya dan bermain di mansion kediaman Lawrence,dan tidak sengaja dia menemukan buku diary bersampul warna hitam milik Grisy lalu dengan sengaja nya dia mengambil dan membaca isi dari diary itu dan hal itu sangat membuat Elvan terkejut.

"Bukan siapa-siapa nya gue!",terang Grisy jelas-jelas dia berbohong dia sangat malas berbicara dengan lelaki di hadapannya.

"Dia first love lo kan,ternyata bukan gue",ucap Elvan terselip nada kekehan kecil.

"Balikin diary gue",geram Grisy

"Ada satu syarat",lontar Elvan dengan cengiran nya sembari menarik turunkan alisnya.

"Apa syarat lo",ucap malas Grisy

"Lo duel balapan sama gue malem ini",pinta Elvan ",gimana?".

"Gue terima syarat dari lo",semirk Grisy lalu

"Deal,gue berharap gue kali ini yang menang",ucap angkuh Elvan menyodorkan tangannya untuk berjabat tangan karena sepakat untuk balapan.

"Mimpi",ejek Grisy mengabaikan tangan Elvan dan melangkah pergi meleawati lelaki itu dengan sedikit menubruk bahunya.

"Shit",umpat Elvan pelan.

Grisy menerima syarat yang lebih jelas syarat dari Elvan seperti tantangan,Grisy tak habis pikir kenapa lelaki itu tidak menyerah saja tapi sudah lah toh malam ini juga dirinyalah yang akan selalu menang di arena balap pikir Grisy.

Kringgggg.

Bell istirahat berbunyi gadis itu langsung melenggang pergi menuju kantin tak menghiraukan sahabat-sahabat nya.

"GRISY. . .GRISY BERHENTI!",teriak Yara berlarian berhenti lalu mengatur nafasnya terlebih dahulu.

"Apa",ucap Grisy.

"Bareng ke kantin nya,hehehe",cengir tak berdosa yang muncul di sudut bibir perempuan itu.

"Lo lari-larian terus sambil teriak-teriak kaya orang gila cuma mau bilang itu",sentak Grisy dengan wajah garang nya.

"Lo marah-marah terus nanti keriput loh",ucap polos Yara.

"Grisy tunggu".

Grisy berjalan meninggalkan Yara karena dia pusing,di setiap perjalanan menuju kantin Yara tidak ada habis nya terus mengoceh seperti burung beo.

"Risy di sini aja",teriak Daniza dan Kesya karena dia melihat Grisy sangat kebingungan memilih tempat duduk yang sudah di tempati oleh semua siswa.

"Apa lagi Ra",jengah Grisy karena lengannya di cekal oleh Yara.

"Gue nggak mau sama mereka takut",cicit pelan Yara.

"Lo cari tempat lain aja",ucap Grisy dengan menghempas kasar tangan Yara lalu berjalan menghampiri mereka berdua.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 03, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BEGIN '1822'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang