9

15 12 1
                                    

1 Tahun kemudian.

XI Grisy Deanara Beatarisha sudah menjadi murid XI.B kini dia tidak terasa waktu berlalu begitu cepat,dirinya sudah hampir 2 tahun sekolah di sini,gadis itu turun dari mobil Lamborghini berwarna silver lalu memandangi lekat gedung sekolah sehingga seseorang datang.

Mbak Grisy  ganti mobil ky lg ngebalikin telapak tangan segampang itu wkT_T

"Kebiasaan lo ngelamun terus",celetuk perempuan itu yang tak lain adalah Daniza yang kini menjabat menjadi sahabat yang sudah dianggap saudara oleh Grisy Deanara Beatarisha.

"Ck ganggu aja lo",balas Grisy memutar bola matanya malas lalu pergi.

"Malah di tinggalin,Grisy pulang sekolah ke Gramedia gimana?",ajak Daniza girang.

"Ayo sekalian gue pengen beli novel",balas gadis itu menerima ajakan Daniza.

"Lo paling the best lah Risy,kita bertiga ke Gramedia deal ya",ucap antusias nya.

"Bertiga?",alis Grisy bertaut dan menghentikan langkahnya menoleh kearah sahabat nya Daniza.

"Bianca dia pura-pura sakit kayak gak tau aja sifat dia",jengah dengan Grisy yang terkadang telmi.

"Gue lupa kalo dia orang nya ngatur strategi bolos sekolah",celetuk asal Grisy melanjutkan langkahnya.

"Nah itu lo tau",ketus Daniza.

Daniza dan Bianca mereka berdua sudah menjadi sahabat dekat untuk Grisy,sejak kejadian itu Daniza selalu mengganggu dan mendekati gadis penyuka warna hitam itu pada akhirnya Grisy menerima Daniza Cresencia di hidupnya.Berbeda dengan Bianca Almanda thiava dirinya bertemu dengan Grisy di saat Grisy sedang bolos ke markas DRIBEX
bersama Brian ddk,Bianca Almanda thiava adalah pacar dari wakil ketua geng DRIBEX dia adalah Zayn Geonaf Syahputra yang tak lain sepupu Grisy Deanara Beatarisha dari sanalah mereka menjalin persahabatan.

"Nanti lo nyusul gue ke ruang musik kalo bell pu--",ucap Daniza ",Yee. . . Grisy nyebelin",dengus Daniza berbicara tetapi dia anGrisy malah masuk ke kelas tanpa sepatah kata pun.

-Setiba di kelas IX.B

"Balik sekolah pulang ke basecamp utama Risy",ajak Brian lelaki yang sedang bermain game namun matanya masih menatap lekat ke arah sosok Grisy.

"Nggak bisa,gue udah ada janji sama Daniza",pungkas gadis itu kini dia sudah terduduk di kursinya.

"Malem?",tanya Brian matanya tidak menatap lagi ke arah Grisy.

"Nggak ada lo kaya sayur tanpa garam tau gak lo Risy", celetuk lelaki tengil itu ialah Taksa yang diangguki serempak oleh anggota DRIBEX yang lainnya.

"Lo harus ikut kumpul Risy",seru Galen.

"Iya gue malem ke basecamp",ucap malas gadis itu lalu kepalanya menoleh ke arah depan karena sudah ada guru memasuki kelas gadis itu sempat tidak menyadari jika bel masuk sudah berbunyi.

"Gue tunggu",balas Brian

Mereka semua memulai pelajaran Fisika bagi siswa/siswi yang lain itu sangat membosankan tentu juga di tambah memusingkan,tetapi tidak untuk dua orang berbeda gender itu adalah Grisy Deanara Beatarisha dan Brian Carya Anggara mereka berdua sudah selesai mengerjakan soal-soal yang di berikan oleh Pak Andi selaku pengajar Fisika.

"Hebat kalian berdua silahkan keluar bagi yang sudah selesai mengerjakan",kagum Pak Andi yang sedang mengecek jawaban dari mereka berdua.

"Baik pak terimakasih",ucap Grisy dan Brian tersenyum tipis lalu melangkah keluar kelas.

Seisi kelas terbelalak mengetahui mereka berdua dengan gesit nya sudah mengerjakan 15 soal esay selama kurang 10 menit,takjub.

"Edan si Brian  sama Risy udah main pergi aja kagak ngasih contekan ke gue lagi",gerutu Zayn terdengar oleh Deon teman sebangku nya.

"Belajar,usaha,kerjain sendiri jangan ngandelin contekan",sentak Deon

"Tumben lo ngomong panjang",cengo Zayn terkejut karena sahabat nya ini sangat irit berbicara dan paling cuek di Geng DRIBEX.

"Bisu lagi",ketus Zayn

Di lain tempat di Rooftop dua orang sedang menikmati terpaan angin sembari sedikit mengobrol.

"Lo ternyata bad juga Risy kaya gue",ucap Brian di iringi kekehan khas miliknya menoleh ke arah Gadis itu wajah Grisy yang sangat cantik di terpa oleh angin.

"Salah, gue lebih buruk dari lo",koreksi Grisy tanpa menoleh sedikitpun.

Brian mematung dia tidak bisa berkata apa-apa,dugaanya salah bahwa dirinyalah yang belum mengerti atau memahami Grisy.

"Nggak usah merasa bersalah kehidupan gue nggak usah di analisa 100% sama lo cukup 1,5% yang lo analisa",lontar Grisy menepuk pundak pelan lelaki itu.

Grisy meninggalkan Brian yang masih termenung dan mencerna ucapan nya.

BEGIN '1822'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang