7

24 25 1
                                    

Krrtt,cklek

Suara pintu utama mansion milik keluarga Lawrence terbuka menampakan seseorang lelaki,lelaki itu Elvan lalu dia pergi melangkah ke lift menuju lantai tiga di mana kamar nya berada.

"Ck, bajingan keluarga Lawrence ternyata udah pulang",ucap tajam Nico di ambang pintu kamar nya di iringi kekehan khas milikny yang bersebelahan dengan adik ralat dia tidak sama sekali menganggap Elvan seperti adik nya.

"Gue udah terbiasa sama panggilan yang lo kasih ke gue",semirk Elvan.

"Anjing lo gue udah peringati ke lo jangan sakiti dia lagi bajingan".geram Nico memukuli wajah Elvan dengan membabi buta.

𝐁𝐮𝐠𝐡

𝐁𝐮𝐠𝐡

𝐁𝐮𝐠𝐡

"S--stres lo".ucap Elvan terbata-bata dan tersenyum sinis

Elvan yang belum siap menerima pukulan mendadak dari kaka nya tersungkur di lantai,dengan Nico yang masih memukuli wajah Elvan.

"Lo yang setres bangsat,gue udah ngalah sama lo tapi sekarang gue akan ngerebut Risy dari lo",geram Nico,"Lo nyiksa fisik maupun mental Risy lo cowok brengsek".

𝐔𝐡𝐮𝐤.

𝐔𝐡𝐮𝐤.

𝐔𝐡𝐮𝐤.

"GUE NYIKSA DIA KARENA GUE CINTA",tekan Elvan di dedapan wajah Nico yang sedari tadi sedang menyekram kerah seragam sekolahnya.

"Hahahahaha,cinta kata lo hah? lo bikin dia semakin menderita bajingan",ucap Nico sambil tertawa terbahak-bahak.

"Jangan coba-coba lo re",ucap Elvan terpotong dengan datang nya ibu nya

"Elvan,Nico apa-apaan kamu Nico kamu mukul adik kamu lagi",murka flora ibu dari mereka berdua dan mendorong Nico,flora membantu anak bungsunya untuk berdiri.

"Mamah dia benar-benar brengsek".ucap dingin Nico berbalik melangkah masuk menuju kamarnya.

Nico keluar untuk melihat ke kamar Elvan untuk memberi pelajaran namun anak itu belum pulang lalu dia menunggu Elvan di ambang pintu kamarnya sembari memasukan tangan ke dalam saku celana training nya.

"Sayang mamah obatin ya",lirih Flora ke pada Elvan.

"Tidak, terimakasih atas tawaran anda".tegas Elvan beranjak pergi ke arah kamar nya.

"Kenapa dia masih bersikap dingin kepadaku".lirih Flora dengan buliran kristal yang sudah jatuh membasahi pipi mulus miliknya.

*****

Tringggggggg.

Grisy bangun dari tidur nya setelah mendengar jam alarm menunjukan pukul 05.55.Grisy bangun mengumpulkan kesadarannya lalu beranjak menuju kamar mandi.

15 menit kemudian

"Apa aku mengikat rambutku saja ya".gumam bingung Grisy dengan menatap cermin di depannya.

Drrtttt.

Grisy mengambil ponsel nya di meja rias ternyata ayah nya menelepon lalu Grisy mengangkat telepon.

"Kamu tidak sopan Risy main pergi aja dari rumah pulang sekolah papah akan ke rumahmu",omel Wilfred.

. . .

"Papah selalu melacak keberadaan Risy,dan itu hal yang sangat menyebalkan".ucap malas Grisy lalu mematikan sepihak telepon dengan papahnya.

Grisy memilih mengikat rambut nya menampilkan leher jenjang putih mulus dengan di hiasi kalung berlambang bulan sabit, Grisy pun turun kebawah melewati sarapan pagi nya mengendarai mobil Lamborghini.

~𝐒𝐤𝐢𝐩 𝐒𝐞𝐤𝐨𝐥𝐚𝐡

Mobil nya memasuki gerbang sekolah dia menjadi pusat perhatian semua murid-murid sekolah dia turun dari,dia turun memakai seragam putih abu-abu yang dia seperti Elvan sifat berandalan nya mulai keluar.

"Nic itu cewe yang gue suka",ucap farel menepuk pundak Nico sahabat nya.

"Yakin lo suka sama dia?",tanya Nico yang masih menatap Grisy dengan tatapan sulit di artikan.

"Yakin lah gue ganteng,populer,kaya apa lagi coba tapi tu cewe kenapa nerobos pake baju putih abu ma--",ucapan Farel terhenti karena Nico menghampiri Grisy.

"Sialan Nico Woi".teriak Farel

Grisy dengan langkah anggun turun dari mobil nya dia memasang earphone di telinga nya dengan muka datar dia terus melangkah menuju kelasnya namun seseorang menghadangnya.

"Minggir",ucapan Grisy yang keluar dari mulutnya.

"MOS belum selesai,ganti seragam cepet sana",perintah Nico kepada gadis yang di hadapannya dia terganggu dengan leher jenjang milik gadis ini.

"Bacot".ucap acuh tak acuh Grisy melewati mereka berdua.

"Selain cantik songong juga menarik",gumam Farel yang terdengar oleh Nico.

"Di dalam dirinya cuma ada kebencian sama dendam".balas Nico lalu melenggang pergi meninggalkan Farel yang tidak mengerti apa maksud dari perkataan sahabat nya.

"Apa hubungan mereka berdua".

-𝙆𝙚𝙙𝙞𝙖𝙢𝙖𝙣 𝙆𝙚𝙡𝙪𝙖𝙧𝙜𝙖 𝘽𝙚𝙖𝙩𝙖𝙧𝙞𝙨𝙝𝙖.

"Dia akan tumbuh menjadi gadis pembenci Wilfred".

"kenapa papah selalu membuatku khawatir dengan perkataan papah",balas Wilfred menatap sang empu yang sedang membaca koran.

"Perkataanku benar,dia akan pergi selamanya dari kita semua kelak dengan kebencian yang dia miliki",ucap papah Wilfred kepada anak semata wayangnya.

Wilfred terdiam dia sangat khawatir dengan putri nya,dia takut perkataan papah nya seolah akan menjadi kenyataan dia berdoa semoga putrinya akan baik-baik saja.

"Kalian egois kenapa kalian tidak pernah bertanya kepada cucuku Grisy dan Ghafi bagaimana bisa mereka bisa melewati ini semua dengan penuh kebencian di setiap sorot matanya".ungkap papah Wilfred dengan nada kecewa.

"Pah maaf Wilfred dan Felysia gagal menjadi orang tua untuk Grisy dan Ghafi",lirih Wilfred kepada Papah nya.

"Aku kecewa kepadamu dan juga menantuku".ucap papah Wilfred kepada anak nya lalu beranjak pergi.

Wilfred dia sangat membenci dirinya sendiri mengapa dia tidak bisa seperti papah nya yang begitu hebat di mata anak nya sendiri dia selalu menganggap anak-anak nya baik-baik saja.






𝙃𝙞 𝙜𝙪𝙮𝙨 𝙢𝙖𝙖𝙛 𝙮𝙖 𝙖𝙠𝙪 𝙗𝙖𝙧𝙪 𝙪𝙥𝙙𝙖𝙩𝙚 𝙨𝙚𝙠𝙖𝙧𝙖𝙣𝙜 𝙠𝙖𝙧𝙚𝙣𝙖 𝙖𝙠𝙪 𝙡𝙖𝙜𝙞 𝙨𝙞𝙗𝙪𝙠 𝙖𝙠𝙝𝙞𝙧-𝙖𝙠𝙝𝙞𝙧 𝙞𝙣𝙞.

𝙅𝙖𝙣𝙜𝙖𝙣 𝙡𝙪𝙥𝙖 𝙗𝙖𝙘𝙖,𝙘𝙤𝙢𝙚𝙣𝙩,𝙫𝙤𝙩𝙚 𝙟𝙖𝙣𝙜𝙖𝙣 𝙡𝙪𝙥𝙖 𝙞𝙠𝙪𝙩𝙞𝙣 𝙩𝙚𝙧𝙪𝙨 𝙘𝙚𝙧𝙞𝙩𝙖𝙣𝙮𝙖 𝙨𝙖𝙢𝙥𝙖𝙞 𝙚𝙣𝙙𝙞𝙣𝙜 𝙮𝙖 𝙩𝙚𝙢𝙖𝙣-𝙩𝙚𝙢𝙖𝙣:)

BEGIN '1822'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang