5

33 41 9
                                    

"G--gue. . .be-benci. . .k--kenapa me-mereka beranggapan kalo gue gak bisa mengerti mereka gue benci kenapa gue enggak bisa memahami mereka dan gue benci ke diri gue sendiri!".teriak Grisy lantang dengan sesegukan ke pada dirinya.

"Manusia tidak akan pernah bisa saling memahami jika mereka tidak merasakan penderitaan yang sama".ucap seseorang berjalan mendekati Grisy dengan tangan yang berada di saku celana nya dan memberi senyum manis nya.

****

"Buat apa lo ke sini"

Grisy menghapus air mata nya lalu memberi tatapan sinis kepada Nico, iya lelaki itu adalah Nico kakak dari kekasih brengsek nya Elvan.

"Enggak usah berlagak kuat geli gue liat nya",ucap Nico langsung memeluk gadis di hadapannya diiringi kekehan kecil.

"Lepasin atau gue teriak",ketus Grisy dengan lancang nya Nico memeluk dirinya.

"Enggak akan!lo sekarang butuh pelukan",ucap Nico tangan nya mengelus Surai rambut Grisy harum rambut kesukaan lelaki itu.

"Gu--gue. . .benci semuanya Nico",ucap Grisy gadis itu mengeluarkan lagi buliran air yang sedari tadi dia tahan dengan mudah nya keluar lagi ketika di dekap oleh lelaki ini.

"Gue bakal hilangin rasa benci lo Risy",tegas Nico dengan sorot mata dingin.

"Lo enggak akan bisa Nico",ucap Grisy melepaskan pelukan Nico.

"Why?",tanya Nico.

"Kalo bisa udah dari dulu gue lepas dari kebencian gue ini",balas Grisy dengan mata yang masih mengeluarkan air mata.

Nico terdiam lidah nya kelu untuk sekedar berbicara hidup Grisy sangat rumit dan misterius bagi Nico dengan perlahan dia menghapus air mata gadis itu.

"Gue bakal berusaha dan gue akan selalu ada buat lo Risy",ungkah Nico memberikan senyuman manis khas nya.

"Baru sadar gue kalo lo ganteng",ucap Grisy spontan ke pada Nico yang membuat lelaki itu salting.

"Ekhem,udah jangan nangis lagi tambah jelek lo",canda Nico sambil menghapus bekas air mata milik Grisy.

"Iya gue enggak nangis lagi",ucap Grisy.

Bel masuk sekolah sudah berbunyi pertanda semua siswa,siswi harus masuk dan melanjutkan pelajaran selanjutnya.

"Lo masuk nanti di marahin sama guru",pinta Nico karena dia merasa lega melihat Grisy berhenti menangis.

"Lo juga"

"Gue mau rapat OSIS dulu",ucap Nico

"Hm ya udah gue duluan".ucap Grisy meninggalkan Nico.

Tanpa mereka sadari ada yang memperhatikan mereka berdua sedari tadi seseorang itu mengepalkan tangannya dengan rahang yang mengeras.

"Lo liat kejadian tadi enggak?di mana Grisy",ucap Kesya dengan nafas tak beraturan kepada salah satu siswa yang akan keluar kantin.

"Enggak tau,tadi dia tiba-tiba lari".balas sopan murid itu.

"O-oh iya makasih",ucap Kesya lalu mengetik nomor orang yang dia cari namun tidak aktif.

"Sama-saya aku duluan ya".ucap gadis itu lalu meninggalkan Kesya dengan di selimuti wajah khawatir.

"Dimanasih lo Risy bell istirahat juga sebentar lagi sialan,anj*ng,tolol,bajingan".umpat Kesya lalu pergi menuju kelas Grisy.

Grisy Deanara Beatarisha gadis itu sedang menuju kamar mandi untuk mencuci muka nya dia tercengang berhenti melangkah karena dia melihat Elvan yang sedang menatap dingin ke arah nya.

"Ikut gue bicth".ucap Elvan sambil menyeret Grisy menuju parkiran.

"Aww s-sakit",ringis Grisy

Elvan mendudukkan Grisy di jok belang motornya dan ia sampirkan jaket milik nya di pinggang Grisy lalu Elvan memakai helm full face nya dan melajukan motor.

"Berhenti kamu mau kemana sekarang masih jam pelajaran",ucap satpam yang menjaga gerbang sekolah LINTANG STARS.

"Masih mau kerja hm".ucap mengancam Elvan membuka sedikit helm nya dan memperlihatkan tatapan tajamnya kepada satpam yang sudah kaget.

"Si--silahkan tuan muda",ucap satpam itu karena dia tidak menyadari bahwa itu Elvan anak dari pemilik sekolah ini.

Elvan pun melaju sangat kencang membawa motor Grisy sangat ketakutan dia memeluk pinggang Elvan.

Brukkkk.

"Pinter ya lo 𝘽𝙞𝙩𝙘𝙝!",geram Elvan menakankan kata Bitch ke pada Grisy.

Grisy di bawa ke dalam villa khusus milik Elvan Balindra Lawrence terletak di pinggir danau dan taman yang di penuhi oleh mawar hitam kesukaan dirinya dan Grisy,lelaki itu mendorong gadis yang ia seret hingga tersungkur ke lantai.

"BISA ENGGAK BRENGSEK LO GAK USAH KASAR KE GUE!",murka Grisy berdiri menatap Elvan penuh kebencian.

"Ck sehabis di peluk Nico lo jadi berani ya ke gue,HAH!",teriak Elvan "Murahan tau gak lo bangsat".

𝐏𝐋𝐀𝐊𝐊.

Suara tamparan keras yang menggema di ruangan itu,Grisy menampar Elvan baru kali ini ada seseorang yang menyebutnya seperti itu orang tua nya saja sekesal apapun kepadanya tidak pernah berkata seperti itu kenapa dengan mudah nya lelaki di hadapanya berkata seperti itu.

"Lo,berani juga ternyata",geram Elvan lalu dia akan menjambak rambut gadis yang sudah menampar nya tadi namun dengan gesit dia memelintirkan lengan lelaki itu.

"Akh. . .",rintih Elvan karena lengan nya di pelintir oleh Grisy dia sangat heran kenapa gadis ini menjadi berbeda.

"Selama ini gue trauma sama lo asal lo tau detik ini,menit ini,hari ini gue bukan siapa-siapa lo lagi gue berpikir gue enggak akan bisa lepas dari lo tapi ternyata mudah di diri gue bukan cinta tapi kebencian".bisik Grisy di telinga Elvan lalu dia mematahkan tulang lengan Elvan dan pergi meninggalkan lelaki yang sedang merintih kesakitan.

𝐊𝐫𝐞𝐤𝐤.

"Akhh. . .perempuan Bitch".teriak Elvan yang melihat Grisy keluar dari Villa nya.

Grisy Deanara Beatarisha sekarang berubah sepenuh nya di dalam dirinya hanya ada kebencian dan dendam tidak ada lagi yang namanya cinta dan kasih sayang semuanya musnah.

Drrtttt.

"Grisy lo darimana aja gue nyariin lo",ucap Yara dia mengangkat telepon karena guru sedang keluar untuk mengangkat telepon juga dari seseorang ,Yara marah dari orang yang sedari tadi membuatnya khawatir.

"Kasih tas gue ke perempuan yang nanti nyari gue ke kelas kita".ucap dingin Grisy langsung mematikan sambungan nya secara sepihak.

"Halo lah malah di matiin".Yara ingin menelepon lagi Grisy namun guru nya sudah masuk ke dalam kelas.

Diapun memilih pulang ke rumah orang tuanya untuk mengambil barang-barang miliknya,iya Grisy akan pindah ke apartemen mewah miliknya.

"Arsa I Miss You"

𝙃𝙞 𝙜𝙪𝙮𝙨 𝙟𝙖𝙣𝙜𝙖𝙣 𝙡𝙪𝙥𝙖 𝙫𝙤𝙩𝙚 𝙖𝙣𝙙 𝙘𝙤𝙢𝙚𝙣𝙩 𝙞𝙠𝙪𝙩𝙞𝙣 𝙩𝙚𝙧𝙪𝙨 𝙨𝙖𝙢𝙥𝙚 𝙚𝙣𝙙𝙞𝙣𝙜 𝙣𝙮𝙖:)

BEGIN '1822'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang