Tak ada habis-habisnya keramaian yg ada di Bandara disalah satu Ibu Kota.
Salam perpisahan dan perjumpaan pun sering terdengar disana, dan sekarang giliran Kenan yg harus mengucapkan salam perpisahan itu sekarang.
Setelah bersaliman dan meminta doa kepada keluarganya serta adik kecil perempuan-nya Revan pun menatap sendu gadis didepan-nya saat ini.
Bukan perihal tak ingin pergi akan tetapi meninggalkan gadis nya ini rumit dan tak tega. Ditambah lagi ia hanya bisa menatap manik mata coklat gelap itu dari balik layar smartphone.
Bahkan untuk mengusap rambut nya pun sulit.
"Nan..." lirihnya.
Kenan mendongak menatap mata Revan dalam, begitu pun Revan sebaliknya. Dari raut wajah Revan ada sedikit ketidak ikhlas-an untuk meninggalkan dirinya.
Tanpa basa-basi Kenan langsung memeluk tubuh berpostur tinggi itu cepat. Sangat-sangat erat dan tak ingin melepaskan-nya.
"Kamu baik-baik yaa disana, makan nya harus teratur, sholatnya juga yaa jangan ditinggalin!" perintah nya dengan tegas. Revan mengangguk paham sambil mengelus rambutnya dan menciumi kening Kenan beberapa kali.
"Iyaa sayang, kamu juga ya jangan mikirin yg macem-macem overthink nya dikurangin..." jawab Revan masih dengan posisi yg sama.
"Nanti kalau udah sampai aku kabarin ya sayang, kamu yg rajin kuliah nya. Biar cepet-cepet nyusun kalau bisa tahun depan udah harus wisuda abis itu nikah sama aku." ungkap nya lagi dengan kekehan khasnya itu.
Kenan hanya mengangguk pelan.
Revan melepaskan pelukan nya itu, lalu tangan nya sibuk merogoh saku celana nya. Dan ia pun mengeluarkan kontak cincin bewarna merah dari dalam sana.
Lalu ia membuka kontak cincin itu dan mengeluarkan cincin emas putih dengan beberapa berlian dibagian tepi-nya.
"Dipakai ya, Nan." ujarnya sambil memakaikan cincin tersebut dijari manis Kenan.
Para saksi mata terutama Adel meringis iri melihat keromantisan Revan.
"Coba gue punya pacar kek gitu ye..." ujarnya sambil melirik lirik Devon yg berada disamping Reza.
Devon hanya berdecak pelan.
"Ck. Cewe taunya kode mulu"
"Biasalah bro, peka dikit makanya lo" sikut Reza memasang senyum meledek.
"Anjing lu za." sarkas Devon sinis.
"Gue titip Kenan ke lo pada ya, terutama lo Del. Jagain dia, lo bertiga juga." ungkap nya seraya menatap satu persatu nama yg disebut nya tadi.
Revan pun masuk kedalam dengan 1 koper besar dan tas yg menggelantung dibahu kiri-nya.
"See u semua, sehat-sehat yaa..." ujarnya sebelum berjalan lebih jauh.
Setelah check-in dibawah ia pun naik kelantai atas dan duduk dibangku ruang tunggu sambil mengotak-atik smartphone-nya
Kenan❤️
kamu jgn sedih" ya, klau apa" cht aku
love u babe
Begitu pesan terkirim Revan langsung mematikan smartphone nya itu karena sebentar lagi ia akan masuk kedalam pesawat.***
"Kasian, galau aja nih keliatan nya temen gue" goda Adel sambil menaik turun kan kedua alisnya.
"Setan lo." maki nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
KENAN: The Tsundere Girl
Teen Fiction[ON GOING] Kenandra Adistya. Sikap dan sifatnya yg tergolong tak banyak bicara serta namanya yg seperti laki-laki, tapi siapa yg tahu dibalik sikap dirinya tadi terdapat banyak ragam luka kesedihan yg begitu membekas di dalam dirinya. ...