Keesokan harinya....
Kenan dan Revan terdiam. Mulut mereka seakan-akan kelu untuk berkata.
Kini keduanya diselimuti suasana yg begitu awkward.
Dan bodohnya lagi kenapa gadis berumur 19 tahun ini mau pergi bersama Revan. Bodoh!! Batinnya merutuki diri sendiri.
"Maaf," Satu kata terluncur dari mulut Revan. Ya, hanya kata maaf. Entah maaf untuk apa mungkin maaf untuk kejadian kemarin malam.
Kenan hanya berdehem lalu keduanya kembali diam. Diam seribu bahasa karena tak tahu harus mulai darimana.
"Nan lo--"
"Kak lo--"
Ucap keduanya serentak lalu kembali terdiam. Benar-benar mengesalkan batin keduanya.
"Lo duluan," Balas Revan, "Duluan?" Beo Kenan lagi.
Revan membuang nafas panjang.
"Iya nan, lo dulu karena lo cewe." Balas laki-laki itu yg tampak tulus.
"Lo udah sarapan??" Tanya Kenan masih dengan sifat canggung nya yg tak biasa.
"Belum, kalau lo?" Jawab laki-laki itu kembali bertanya kearah gadis disebelahnya. Kenan menggeleng yg berarti ia belum sarapan sama halnya dengan Revan.
"Yaudah singgah dulu aja yak? Kebetulan disini ada tempat sarapan. Nasi uduk nya enak loh, lo wajib cobain!" Balasnya yg tampak senang.
Kenan hanya mengangguk menuruti perkataan laki-laki itu.
"Duh kenapa gue kek orang bego gini si?!"
Mereka berdua pun sampai disalah satu tempat sarapan pagi. Di spanduk didepan tempat sarapan itu hanya tertulis "nasi uduk pak ucup" Kenan menaikkan salah satu alisnya.
Ia hanya tak menyangka jika sosok laki-laki seperti Revan mau makan ditempat dipinggiran jalan seperti saat ini. Hanya tak menyangka itu saja.
"Lo duduk aja dulu, gue mau pesen dulu."
Kenan mengangguk lalu duduk disalah satu meja kosong yg berada di tengah-tengah.
"Lo kenapa Nan? Daritadi diem aja kek orang bego." Skakmat! Ucapan Revan yg begitu menohok membuat Kenan tertampar realita benar-benar menusuk.
"Ya mau-mau gue lah. Ohiya gue ngga nyangka," Jawabnya dan menggantung kalimat akhir.
"Ngga nyangka apa?" Balas Revan sambil mengangkat alisnya.
"Ngga nyangka aja lo mau makan di tempat kek gini."
Revan hanya ber-oh.
"Nah ini pesanan nya buat mbak'e sama mas'e monggo dimakan mumpung masih anget." Sahut lelaki paruh baya tadi sambil meletakkan 2 piring pesanan dan 2 minuman.
"Iya, makasih ya pak de." Jawab Revan tersenyum kearah Pak Ucup.
Kenan tertegun melihat senyum Revan. Senyum yg benar-benar tulus.
"Udah kagumnya? Seganteng itu yak senyum gue?" Celetuknya lagi tersenyum melihat Kenan yg salting.
"Pede jiji gue." Elaknya dan fakta nya Kenan benar-benar terpesona dengan senyuman Revan.
Setelah mengalami perdebatan yg panjang keduanya pun memakan nasi uduk yg rasanya begitu enak.
Pantas saja Revan begitu senang memperkenalkan tempat makan favoritnya. Ternyata rasanya memang lezat dan wajar juga jika para pengunjung nya ramai.
KAMU SEDANG MEMBACA
KENAN: The Tsundere Girl
Teen Fiction[ON GOING] Kenandra Adistya. Sikap dan sifatnya yg tergolong tak banyak bicara serta namanya yg seperti laki-laki, tapi siapa yg tahu dibalik sikap dirinya tadi terdapat banyak ragam luka kesedihan yg begitu membekas di dalam dirinya. ...