Kenan terdiam sejenak. Ia membuka matanya.
"Kamu gapapa?" tanpa menjawab pertanyaan dari laki-laki yg berada dibawah tubuhnya saat ini, Kenan langsung bangun dari atas tubuh lelaki tersebut.
"Gausah sok mau nolongin gue lo!"
"Kenan, aku bisa jelasin..."
"Shut up you bastard!" maki Kenan menatap Revan sinis.
"Kenapa kamu jadi kasar gini?" dengan cepat Kenan kembali menjawab, "Apa?! Gasuka lo hah? Apalagi yg harus lo jelasin? Gaada ya bangs*t! Semuanya udah jelas!"
Revan terdiam sebentar, "Dengerin aku kali ini bisa?" Kenan tertawa campah, "Hahaha, apalagi yg harus gue dengerin? Omong kosong lo?"
"Kenan!!" bentak Revan dengan nada tinggi. Ia menarik kuat tangan Kenan dan mengenggam nya erat.
"Ini semua cuma salah paham Nan... Dengerin aku dulu..."
"Iya tau aku salah, karena ga langsung jelasin semuanya sama kamu. Maaf. Maaf banget buat semuanya. Cuma karena aku kamu jadi kek begini..." sambung nya lagi.
Kenan hanya diam tak menanggapi ucapan Revan.
"Hah..." dengusnya.
"Daripada panjang lebar, udahan aja lah. Ga tahan gue sama lo. Kalah gue sama yg modal desahan." setelah berkata begitu Kenan pergi meninggalkan Revan begitu saja.
"Kenan!! Itu ga bener!! Dia pacar temen aku Nan!! Mereka ngelakuin nya diapart aku. Bukan aku..." lirih nya.
Langkah kaki Kenan terhenti. Ia berbalik badan dan menghampiri Revan.
Plak!
"Lo enak ya, cuma tinggal jelasin aja ga ngerasain apa-apa! Lo liat gue?! GUE MIKIR KENAPA LO SAMPE BERBUAT KEK GITU VAN! GUE CAPE! LO PIKIR ENAK JADI GUE?! ENGGA SAMA SEKALI ANJING! GUE BENER-BENER DICAMPAKIN SAMA COWO BANGS*T KEK LO! GUE MATI-MATIAN BIAR GA OVER KARENA LO! TAPI LO SENDIRI?! NGERTIIN DIKIT BISA?!"
"LO-- SUMPAH VAN..." Kenan terisak, air matanya kembali jatuh membasahi kedua pipinya.
Ia tak tega sebenarnya harus berkata kasar seperti tadi didepan Revan, daripada dipendem nya mungkin itu salah satu jalan nya.
Revan memeluk erat tubuh gadis itu.
"Maaf Nan...Kamu bebas maki aku aja sepuas kamu, luapin semua emosi kamu ke aku..."
"Emang bener aku bangsat kek apa yg kamu bilang, dan aku nyadar... Maaf cuma bisa buat kamu kecewa... Maaf banget..." lirih nya sembari mengusap kepala gadis itu.
***
"Revan! Kemana sih? Kok ninggalin gue gitu aja..." ujar gadis tersebut sambil berdecak sebal.
Revan langsung melepas pelukan nya, dan menatap gadis yg baru datang itu.
"Hai? Karin. Mantan Revan." sapa nya dengan mengulurkan satu tangannya kearah Kenan.
Kenan tak kuasa membalas uluran tangan tersebut. "Lo...Mantan nya Revan kan?" ujar gadis itu sekali lagi.
"Rin?! Apaan sih?" protes Revan sambil membulatkan kedua bola matanya.
"Oh ya, gue mantan nya." jawab Kenan santai.
"Nan? Kita belom putus!"
"Barusan."
Kenan langsung pergi dari hadapan kedua orang itu.
"Apaan sih lo Rin? Perusak banget lo!"
"Jelas-jelas dia yg perusak Van!"
KAMU SEDANG MEMBACA
KENAN: The Tsundere Girl
Teen Fiction[ON GOING] Kenandra Adistya. Sikap dan sifatnya yg tergolong tak banyak bicara serta namanya yg seperti laki-laki, tapi siapa yg tahu dibalik sikap dirinya tadi terdapat banyak ragam luka kesedihan yg begitu membekas di dalam dirinya. ...