Janji Peri S³ || Always Stay With You ||

Part_09 [ Doa untuk Y/n ]

Awas banyak typo.

Happy reading.

"Apakah hari ini adalah mimpi? Aku harap hari ini adalah mimpi. Aku ingin bangun dan melihat Istriku berada di samping ku seperti biasanya."

Jungkook pun naik ke ranjangnya dan tidur di samping putri kecilnya itu.

° ° ° ° °

Setelah melalui proses penyidikan, Jiyeon keluar dari ruangan penyidik dan disambutlah ia oleh Appa Jeon dan Ayah Hwang.

"Jiyeon."

Jiyeon hanya menatap Appa dengan wajah datarnya.

"Apa yang kamu lakuin pada Anakku?" tanya Ayah Hwang dengan pelannya.

"Aku tak melakukan apapun pada Y/n. Untuk apa aku melakukannya? Aku udah tahu seberapa setianya Jungkook padanya. Aku udah sadar Pak." jawab Jiyeon dengan pelannya.

"Lalu, kalo bukan kamu siapa lagi?" tanya Appa Jeon dengan nada tinggi.

"Dulu aku memang bodoh. Aku mau menuruti kemauan Tuan Jeon. Tapi sekarang aku gak bodoh lagi." ucap Jiyeon dengan tegasnya.

"Awas kamu jika kamu beneran terbukti bersalah." ancam Appa Jeon.

"Hukum aku seumur hidup. Jika semua bukti menunjukkan bahwa itu kelakuanku. Aku akan ikut cari bukti. Tentang siapa yang berani melakukan hal ini." ucap Jiyeon dengan tegasnya sambil bergegas pergi dari kantor polisi.

"Aku akan pegang ucapanmu." teriak Appa Jeon.

° ° ° ° °

Jam sudah menunjukkan pukul 23.00

Y/n membuka matanya secara perlahan dan betapa terkejutnya Y/n ketika ia sudah berada di ruangan yang tak ia kenal dengan tubuhnya yang di ikat erat di kursi.

Y/n menoleh kesana kemari. Tak ada orang dan ia hanya sendiri di ruangan itu.
Y/n pun mencoba melepaskan tali yang melilit tubuhnya itu. Perlahan dan beberapa saat kemudian, itu tetap tak bisa di buka.

Y/n pun panik dan terus berusaha membukanya.

”Treek.”

Suara pintu yang terbuka dan Y/n terkejut karena hal itu. Lelaki yang baru masuk itu terlihat tampan dan badannya tampak atletis.

Y/n disambut oleh senyuman manis dari lelaki yang bernama Homin itu. Namun Y/n menyambut Homin dengan tatapan tajamnya sambil berkata,

"Lepasin!"

Homin pun tersenyum dan duduk di hadapan kursi yang di duduki Y/n sambil berkata,

"Selamat malam bidadariku."

"Lepasin!" ucap Y/n sambil berusaha melepaskan tali yang mengikatnya.

"Apa yang kamu lakukan?" tanya Homin dengan manisnya.

"Siapa kamu hah? Kenapa kamu lakuin ini ke aku?" tanya Y/n dengan tegasnya namun terdengar merdu itu.

"Karena kamu itu cantik." jawabnya sambil tersenyum dan terus menatap Y/n.

"Apa maksudmu?" tanya Y/n dengan nada bicaranya yang mulai meninggi.

Homin pun beranjak dan mulai menyentuh dagu Y/n. Namun Y/n menghidar dan Homin pun berkata sambil tersenyum,

"Aku ngelakuin semua ini karena kamulah wanita pertama yang bisa membuatku mencintai pada pandangan pertama."

Y/n mulai kesal dan ia pun bertanya,