Part_18 [ Mimpi yang membingungkan ]

127 12 0
                                    





Awas. Typo bertebaran.




Happy Reading.









Y/n yang terkejut pun terdiam sambil menatap Jaebin. Begitu pula Homin. Homin melihat keduanya yang saling bertatapan itu.

Dengan sengaja, jempol Jaebin pun mengusap bibir lembut Y/n dan hal itu membuat Homin marah.
Homin pun memukul lengan Jaebin sambil berkata,

"Gak usah gini. Apaan sih."

"Ya kan gue bantuin dia. Lu gak usah marah lah." ucap Jaebin dengan dengan santainya.

Homin pun kesal dan ia pun langsung beranjak.

"Yok pulang." ajaknya dengan langsung menarik tangan Y/n secara perlahan.

Y/n pun beranjak dan pulang bersama Homin.

° ° ° ° °

Sesampainya di hotel, Homin pun langsung masuk ke kamar mandi untuk membersihkan kakinya. Sementara Y/n mencari piyama di dalam koper dan lemari pakaiannya.
Namun Y/n tidak menemukannya.
Hingga Homin keluar dari kamar mandi, Y/n pun bertanya,

"Homin~ah. Piyamaku mana?" tanyanya dengan suara manja.

"Ah gak ada ya?" tanya Homin dan berpura pura ikut mencarinya. Tentunya Homin tak menemukannya. Karena Homin tidak membelikan Y/n sehelai pun piyama.

"Pasti aku lupa untuk membawanya. Eum.. Kamu tidur pake baju biasa aja ya." ucap Homin dan hal itu membuat Y/n memonyongkan bibirnya sambil berjalan menuju kamar mandi.

Homin yang melihat wajah imut Y/n kembali membuat detak jantung Homin berdetak lebih kencang.

Lima menit kemudian, Y/n keluar dari kamar mandi dan bertepatan dengan Homin yang duduk di sisi ranjang tanpa menggunakan baju.
Hanya celana piyama yang ia pakai. Tubuhnya putih bersih dan atletis juga.

Y/n yang menghentikan langkahnya di depan pintu kamar mandi pun bertanya dalam hatinya,

*"Kenapa aku tak mengenalnya sedikitpun? Ingatanku sudah benar benar hilang dan apakah yang dikatakan Jaebin itu benar?"*

Homin pun tersenyum dan merebahkan dirinya sambil berkata,

"Ayo tidur."

Y/n masih tetap berdiri disana dan Y/n pun bertanya dengan pelannya,

"Satu Ranjang?"

Homin pun mengangguk dan Y/n kembali bertanya,

"Sejak kapan?"

Homin pun beranjak sambil berkata,

"Lah. Kita kan dah sering ngelakuin ini?"

Y/n masih terdiam dan hatinya pun berkata,

*"Kenapa aku gak percaya ya? Gak mungkin. Ya kali aku tidur seranjang dengan nya selama ini."*

Homin pun menghampiri Y/n dan langsung menggendong tubuhnya.
Y/n hanya menatap Homin yang menggendong nya itu dan Homin pun merebahkan tubuh Y/n di ranjang.
Homin langsung menyelemuti tubuh Y/n dan ia pun berkata,

"Tidurlah. Good Night." Homin pun mematikan lampunya dan langsung melompat ke atas ranjangnya.

Y/n merasa cukup ketakutan saat itu. Namun Y/n diam dan membiarkan Homin tidur disampingnya.
Y/n pun mencoba menutup matanya dalam keresahan itu.

Tak lama kemudian, Y/n pun tertidur.

° ° ° ° °

Satu jam lamanya Y/n tertidur. Tiba-tiba ada yang menepuk bahu nya. Y/n pun membuka matanya dan melihat seseorang berdiri di samping ranjangnya.
Y/n yang terkejut pun menoleh dan Homin masih tertidur di ssmpingnya.
Y/n pun kembali menoleh pada lelaki itu dan lelaki itupun mengulurkan tangannya sambil berkata,

Janji Peri S³ || Always Stay With You ||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang