chapter one

793 129 44
                                    

Makasih banget udah suka book aku😭
Jujur aku takut gaada yg baca😿

Kalo gitu langsung aja😺






























































































~little~

~little~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*:..。o○ ○o。..:*

Sinar mentari mengintip dari balik tirai sebuah ruangan. Ruangan yang penuh rak berisikan buku buku tebal. Juga sebuah lampu yang masih menyala.

Di sana, seorang pria manis terlelap di meja baca. Dengan puluhan buku di sekitarnya. Juga satu buku yang masih ia genggam semalaman.

Wajah damainya sangat indah dan sempurna. Bulu mata yang lentik, dan kulitnya yang putih bersih. Sayangnya ada lingkaran hitam di sekitar matanya karena dia tidak tidur tepat waktu.

Ceklek

"Heeseung hyung~"

Seorang anak laki-laki dengan pipi gembil dan surai pirang memasuki ruangan itu. Dia mengambil kursi lalu menggeretnya ke sebelah Heeseung.

"Hyung bangun! "Serunya pelan.

Dia terus menggoyangkan tubuh Heeseung untuk membangunkan pria tersebut. Jarinya bergerak untuk menusuk nusuk pipi Heeseung. Namun pria itu tak kunjung bangun.

"Putra mahkota tidak akan bangun kalau anda memanggilnya dengan berbisik ,pangeran."

Seorang pria berseragam resmi tersenyum ke arah pangeran kecil itu. Dia menghampiri dia bersaudara tersebut. Lalu menurunkan sang pangeran kecil dari kursi.

"Yang Mulia, tolong bangun. " Panggilnya.

Heeseung perlahan membuka matanya. Menampakkan manik amber yang indah. Dia mengucek kedua matanya sebelum menoleh ke samping.

"Soobin, pukul berapa sekarang? " Tanya Heeseung sambil membereskan buku buku miliknya.

"Sekarang sudah pukul 7 pagi, Yang Mulia. " Jawab Soobin yang membantu Heeseung membereskan buku buku yang berserakan.

"Biar saya yang membereskan ini, 30 menit lagi anda harus ke ruang makan. " Lanjut Soobin.

Heeseung mengangguk pelan lalu mengajak Sunoo, si pangeran kecil untuk pergi.

Sunoo menggandeng sang kakak sambil berceloteh tidak jelas. Heeseung hanya bisa terkekeh mendengar apa yang adik kecilnya bicarakan.

Sungguh pemandangan yang indah. Para pelayan ikut tersenyum melihat interaksi antara dua pangeran mereka. Tidak pernah ada perselisihan di Kerajaan Selatan. Di sini, semuanya hidup damai.

litte prince (JakeSeung)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang