Salah paham

11 2 2
                                    

“Sini lo berdua!”

“Apasih, Ra... lo kebiasaan pagi pagi udah ngajakin ribut,”

“Tau tuh, gue bahkan belom masuk kelas,”

Sebelum memasuki pintu kelas, Mega dan Anggi dicegat oleh Ara. Kali ini tatapan Ara masih sama seperti hari-hari sebelumnya. Dingin. Ara memang sengaja menunggu sahabatnya di tempat ini, di celah yang memisahkan kelasnya dengan kelas sebelah.

“Maksud kalian apa?”

“M-maksud lo?” Anggi balik bertanya. Bingung dengan pertanyaan yang Ara lontarkan tiba-tiba.

“Bentar deh, lo kenapa sih Ra, tiba-tiba nanyain kita kek gitu. Mending lo jelasin dulu ke kita, lo itu kenapa? Ada masalah apa?” ucap Mega mencoba menenangkan suasana.

“Maksud kalian apa ngerekomendasiin nama gue buat jadi pemeran pengganti di drama OSIS?”

“Hah?” ucap Mega dan Anggi bersamaan.

“Apa!! Bener kan kalian yang ngerekomin gue?!”

“GR banget lo, yakali kita ngerekomin lo buat acara kek gitu,” jawab Anggi

“Terus siapa?”

“Gue,”

Ketiganya sontak menoleh ke sumber suara. Disana sudah ada cowok dengan rambut berantakan bersender didinding kelas sambil melipat kedua tangannya didepan dada. Ia tersenyum santai melihat Ara yang tampak kesal.

“ JADI LO--”

“Kenapa?” tanya cowok itu cengengesan, sesekali sambil menyisir poninya yang berantakan dengan jari tangan.

“MAKSUD LO APA?”

“Masih pagi kok ngegas sih,” jawab cowok itu sambil mengacak rambut Ara gemas.

“RAMBUT GUEEE!” pekik Ara, “Jadi berantakan nihh, ck,” lanjutnya semakin geram dengan
kelakuan cowok ngeselin di depannya. Ia segera membenarkan rambutnya yang berantakan. Sementara Alfa terkekeh melihat tingkah Ara yang menurutnya menggemaskan.

“Lo punya masalah apa sih sama gue? Gue udah bilang jangan ganggu gue!”

Melihat percekcokan yang sengit antara Ara dan Alfa, kedua sahabat Ara segera pergi dari tempat itu menuju kelasnya. Mereka tidak mau terlibat dalam masalah ini. Ya, Alfa dan Ara. Alfa yang ngeselin dan cengengesan dan Ara yang judes dan galak. Bisa dibayangkan akan seperti apa akhir dari percekcokan ini.

“Kenapa lo gak mau gue jadi temen lo?”

“Buat apa temenan sama cowok ngeselin kek lo?”

“Ya buat ja---“

“Lo kenapa malah mengalihkan pembicaraan sih, maksud lo apa ngerekomin gue buat drama OSIS?” sergah Ara menyadari lawan bicaranya mulai mengalihkan pembicaraan.

“Lo perlu tau 3 hal. Pertama, ini bukan drama OSIS karena semua pemerannya bukan dari anak osis aja, mereka dipilih berdasarkan usulan dari kelasnya. Kedua, gue ngerekomendasiin lo karena lo pantes meranin tokoh penyihir...” Alfa terkekeh, matanya melirik ke arah lawan bicaranya sementara cewek didepannya menatapnya dengan sorotan tajam. “...Ketiga, gue----“

TEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEETTTT ETTTTTTTTET PRETTT

“Yahh udah bel, gue ke kelas duluan ya, bye,”

“Urusan kita belom kelar!”

*****

Jam pertama dan jam kosong atau jamkos adalah perpaduan sempurna yang sangat langka di kelas ini, al hasil banyak siswa yang menyibukkan diri mereka dengan kegiatannya yang sempat tertunda tadi pagi.

Akhir yang SamaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang