BAGIAN - 4

2K 326 18
                                    


Tatapan tajam serta wajah tak ramah yang diperlihatkan gadis berhelaian merah muda dihadapannya tak membuat Uchiha Sasuke merasa terintimidasi sedikit pun. Lelaki itu tampak santai menyeruput kopi hitam yang ada di hadapannya seraya membalas tatapan tajam gadis musim semi itu dengan pandangan memuja.

" Aku tak menyangka kau akan mengajakku bertemu secepat ini."

Sakura berdecak sebal ketika mendengar ucapan lelaki dihadapannya. Ingin rasanya dia memutar bola matanya namun Sakura tahan karena ia yakin akan merasakan pusing setelahnya.

" Jadi, kenapa kau ingin bertemu denganku? Kau akan memberikan jawabannya sekara—"

" Kenapa kau melakukan itu?" tanya Sakura memotong ucapan Sasuke. Gadis itu meminum coklat panas yang dipesannya dengan rakus, mengabaikan rasa terbakar yang dirasakan indra pengecapnya satu detik setelah ia menandaskan coklat panas tersebut.

" Melakukan apa?" Sasuke mengangkat alisnya. Tak mengerti dengan pertanyaan yang dilontarkan Sakura.

Sakura kembali mendengus keras. Ia ingin sekali memukul kepala lelaki itu sekarang juga.

" Bucket bunga yang kau kirimkan—"

" Ah! Kau menyukain—"

" Tidak. Aku tidak menyukainya!" Sakura menaikkan nada bicaranya seraya menggeleng cepat. " Apa maksudmu mengirimkan benda sialan itu? Kau ingin aku dilahap kumpulan binatang buas itu?"

Kerutan halus yang nampak di dahi Sasuke sudah cukup menjadi tanda kalau lelaki itu tak paham dengan apa yang Sakura katakan. Seingatnya, ia tak pernah mempekerjakan binatang buas di perusahaan-perusahaan yang dikelolanya.

Melihat raut tak mengerti yang ditampilkan Sasuke, Sakura hanya bisa menghela napasnya.

" Kau.. apa kau tahu apa yang kau lakukan? Maksudku tentang bucket bunga mawar super besar dengan tulisan super besar itu. Kau tahu apa imbasnya padaku?"

Sasuke menggeleng pelan. Meskipun dingin, tapi lelaki itu amat sangat sangat sangat polos.

" Para hewan liar itu hampir memakanku hidup-hidup. Mereka semua bahkan memberikan tatapan tajamnya padaku selama seharian ini."

Benar, selama seharian ini Sakura merasa hidupnya seolah berada di Neraka. Di saat makan siang pun, tatapan demi tatapan tajam dari mahluk buas bernama wanita itu selalu menemani langkah Sakura. Sakura bahkan tak bisa menelan makanannya dengan benar!

" Berhenti mengirimiku hal-hal merepotkan seperti itu." Sakura berkata dengan wajah lebih tenang. Ia merasa sedikit lega setelah mengeluarkan apa yang ingin ia katakan pada lelaki itu,"  mengenai minumannya, biar aku yang bayar. Aku pergi." Sakura berdiri dan menyampirkan tasnya di bahu. Menatap Sasuke sebentar sebelum akhirnya pergi dari kafe tersebut.

Namun tiba-tiba...

" Apa kau mau menjadi istriku?"

... Pertanyaan yang sama kembali terlontar dari mulut Uchiha Sasuke untuk ke dua kalinya. Selama dua hari berturut-turut.

Langkah Sakura terhenti. Memejamkan matanya sejenak dan menarik napas kuat-kuat, Sakura menoleh dan menatap Sasuke.

" Dua minggu. Beri aku waktu dua minggu dan aku akan memberikan jawabannya." Sebelum Sakura melanjutkan langkah kakinya, Sakura kembali berbicara, " Dan kau jangan melakukan hal-hal aneh selama waktu tersebut."

Jika Sasuke tidak mengerti juga, Sakura dengan senang hati akan menendang pantatnya.

.

.

TBC.

Mungkin fic ini akan saya buat pendek-pendek persatu chapternya.

KENCAN BUTA (Selesai) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang