BAGIAN 12

1.7K 266 0
                                    

Sakura benar-benar tak menyangka akan terasa begitu menyenangkan menghabiskan waktu seharian dengan seorang Uchiha Sasuke. Pria yang terlihat tampak begitu dingin itu, ternyata memiliki sifat yang begitu lembut. Sakura bisa memahami sikap serta sifat Sasuke sedikit banyak meskipun mereka menghabiskan waktu bersama hanya sehari saja.

Sebuah senyuman tak pernah luntur dari wajahnya meskipun ia sudah berada di rumah sejak dua jam yang lalu. Waktu menunjukkan hampir pukul sepuluh malam, dan perasaan senang itu masih begitu terasa.

Pria itu mengajaknya ke berbagai tempat selama seharian ini. Mulai dari taman bermain hingga pantai yang menjadi tempat favorit Sakura.

Saat hari berubah gelap dan senja mulai menghilang di pantai yang mereka datangi, Sasuke memutuskan untuk mengantarkannya pulang dan mengecup pipinya secara singkat tepat di depan pintu apartemennya. Hal tersebut berhasil membuat pipi Sakura menghangat hingga menjalar ke telinga. Lagi pula, siapa yang tidak kaget ketika dirimu di cium secara tiba-tiba oleh lelaki tampan, sekalipun itu hanya di pipi.

Ia menawari Sasuke mampir untuk sekedar minum secangkir teh atau melepas lelah setelah seharian pria itu menyetir. Namun Sasuke menolaknya secara halus dan kenapa mengatakan lain kali.

'Lain kali' yang entah kenapa membuat Sakura begitu mengharapkannya.

" Aku rasa, aku memang tak bisa mengabaikannya!" Sakura berguling-guling di atas tempat tidur yang sudah tak berbentuk dengan selimut yang membungkus hampir seluruh tubuhnya. Ia sudah seperti seekor ulat sekarang.

Perasaan bahagia yang ia rasakan seharian ini, ingin ia rasakan kembali. Dengan pria yang sama.

Ia mengambil ponselnya, membuka galeri foto dan menatap beberapa foto yang mereka ambil. Berbeda dengan Sakura yang menampilkan berbagai macam ekspresi di dalam foto tersebut, wajah Sasuke tetap terlihat datar. Tapi entah kenapa, meskipun bertampang datar, Sasuke tetap terlihat tampan.

" Aku tidak menyangka aku bisa menghabiskan waktu dengan pria pujaan kaum hawa se-antero Jepang." Sakura terkekeh pelan ketika jemarinya menggeser layar dan menampilkan foto berbeda. " Aku yakin mereka akan mengulitiku hidup-hidup jika mereka tahu Sasuke melamarku di pertemuan pertama. Dan aku semakin yakin mereka akan membunuhku kalau aku sampai menolak lamarannya."

Sakura menutup wajahnya dengan bantal ketika ia merasa senyumnya semakin melebar sampai-sampai mulutnya akan robek jika ia terus melakukannya.

" Kurasa, aku memang harus menerimanya."

Ia menyimpan kembali ponselnya setelah membalas pesan yang dikirimkan Sasuke padanya. Hanya sebuah ucapan selamat malam, namun mampu membuat senyumnya kembali mengembang tanpa bisa dicegah.

" Ya, aku memang harus menerimanya."

Setelah itu, secara perlahan-lahan, kelopak matanya mulai tertutup dan Sakura mulai terbuai dalam mimpi indahnya.

Semoga saja, ia tidak salah dalam mengambil keputusan. Keputusan yang mungkin saja akan mengubah hidupnya setelah ini.

.

.

.

.

.

TBC.

Engga tau kenapa, saya enjoy kalo nulis cerita ini. Mungkin karena chapternya pendek kali, ya?wkwk

KENCAN BUTA (Selesai) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang