BAGIAN -13

1.7K 260 5
                                    

Sudah beberapa kali Sasuke melirik jam di arlojinya, namun sepertinya waktu berjalan amat sangat lama. Ia bahkan tak fokus dalam mengerjakan pekerjaannya. Alasannya? Karena hari ini ia akan bertemu dengan Sakura dan mendengar jawaban darinya.

" Hanya tinggal beberapa jam lagi, Sasuke." Sasuke menyemangati diri sendiri seraya mengepalkan tangan di udara.

Ia kembali berfokus pada lembar kertas yang harus ia teliti, namun dahinya kini mengerut.

" Kurasa aku perlu udara segar," katanya. Sasuke berlalu dari ruang kerjanya menuju kafetaria. Lelaki itu membeli secangkir kopi dan berkendara mengelilingi kota setelahnya.

Hampir satu jam Sasuke berkendara tanpa tujuan, akhirnya pria itu memutuskan untuk kembali saat jam makan siang tiba.

Waktu menunjukan pukul dua siang ketika Sasuke kembali mengecek arloji untuk kesekian kalinya. Sebuah senyuman terbit di bibirnya. Tiga jam dari sekarang, ia akan kembali bertemu tatapan dengan gadis musim semi itu dan menerima jawabannya.

Semoga saja, jawaban yang diberikan Sakura sesuai dengan yang ia harapkan.

Pada pukul lima sore, Sasuke dengan cepat menyambar jas kerja serta ransel berisi komputer jinjing yang tergeletak di atas sofa. Ia berjalan cepat menuju lift yang akan membawanya ke tempat di mana mobilnya terparkir.

Sasuke segera melajukan kecepatan mobilnya sedikit lebih cepat karena khawatir jika Sakura akan terlalu lama menunggu.

Namun ketika ia sampai di tempat yang telah dijanjikan, ia tak menemukan Sakura di manapun. Tempat itu baru pertama kali Sasuke datangi. Hanya sebuah kedai ramen kecil namun cukup membuatnya nyaman. Sakura yang meminta mereka bertemu di sana.

Mengambil ponsel dari saku jasnya, Sasuke segera mencari nomor gadis itu dan berniat menghubunginya.

" Halo."

Sasuke mengulum senyumnya saat mendengar suara lembut dari lawan bicaranya.

" Aku sudah berada di tempat. Kau dimana."

"Di sini."

Sasuke sedikit kaget karena Sakura sudah menyamankan tubuhnya tepat di depannya seraya tertawa. Ia merasa heran, pasalnya ia tak mendengar langkah kaki mendekat atau hal lainnya seperti wangi parfum gadis itu. Mungkinkah ia terlalu fokus?

Sakura datang dengan tampilan biasa. Hanya setelan kerja berwarna gelap dengan kemeja merah muda di dalamnya. Tapi entah kenapa, hari ini perempuan itu terlihat lebih cantik dari biasanya.

" Maaf aku terlambat, ada hal yang harus aku kerjakan terlebih dahulu."

Sasuke mengangguk mengerti. " Apa masalah pekerjaan?"

Sakura mengangkat bahunya. " Ya, kurasa begitu," katanya. " Kau sudah memesan sesuatu?"

Sasuke menggeleng.

" Kalau begitu aku pesan dulu."

Sakura melambaikan tangannya ke arah pelayan yang berada tak jauh darinya. Ia mulai mengulum senyumnya dan mulai memesan.

" Kau ingin apa?"

Sasuke mengangkat alisnya ketika mendengar pertanyaan Sakura. " Aku ingin jawabanmu."

Wajah Sakura berubah malas." Kau akan mendapatkan jawabannya setelah kita makan. Aku sangat lapar."

Sasuke terkekeh namun tetap mengangguk. Sebenarnya ia tidak terlalu lapar, jadi ia hanya memesan ocha hangat karena cuaca yang cukup dingin sore ini.

Sakura menyantap makanannya dengan cepat karena ia begitu kelaparan. Ia bahkan tak mengindahkan Sasuke yang kini tengah menatapnya. Mungkin saja Sasuke berpikir kalo cara makannya terkesan norak dan juga kampungan. Namun Sakura tak peduli, yang penting perutnya terisi dan sakit di kepalanya segera menghilang.

Setelah selesai makan, Sakura menegak habis minumannya. Dan ia menatap Sasuke. Pria itu masih menatapnya, dan Sakura menjadi salah tingkah karenanya.

Ia berdeham canggung." Sasuke, maaf-"

Jelaga indah milik Sasuke membola, ada raut kecewa di wajahnya. Namun lelaki itu tetap tersenyum dan berkata." Aku tahu."

.

.

.

.

TBC.

KENCAN BUTA (Selesai) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang