Penasaran dong, ada yang nungguin cerita ini up ga? Ada yang suka sama cerita ini gak? Kalo ada komen yaaaa.... Tapi kayaknya gada deh ༎ຶ‿༎ຶ
Happy reading!
Queen sedang mandi setelah selesai berolahraga, dia sampai ke rumah sekitar jam dua siang. Dia pun keluar dari kamar mandi dan memakai pakaian tak lupa memakai skincare nya.
"Queen...! Bantuin bunda sini!" Teriak bunda nya dari dapur.
"Siap bun! Bentaran!"
Queen keluar dari kamarnya dan menuruni tangga untuk menghampiri bundanya. Namun saat enam anak tangga lagi tiba-tiba....
"Akhhh....!!" Teriak Queen sembari memegang dadanya. Dia sesak dan dadanya terasa ditusuk ribuan pisau, rasa sakit yang telah lama hilang kini terasa kembali.
"Kakak!!" Teriak si bungsu Juwan terkejut ketika kakaknya merintih kesakitan dan jatuh kebawah, Juwan segera menghampiri Kakaknya yang terbaring di lantai. Tidak, Queen tidak pingsan, dia hanya kesakitan dan tidak bisa bernafas.
"Mbuuunnnn! Kakak kesakitan lagi!!" Juwan sangat panik dan khawatir melihat Kakaknya seperti ini, wajah Queen sudah sedikit membiru.
"Yaa Allah... Sayang! Queen!!" Bundanya menghampiri Queen. "Sebentar tahan sebentar sayang". Bunda Queen segera beranjak dari situ dan membawa kotak obat beserta stetoskop nya.
Juwan yang mengerti dengan keadaan pun segera ke dapur mengambil air minum. Bunda Queen segera memasukan sebuah obat ke mulut Queen dan segera menyuntikan sebuah obat ke lengan Queen. Juwan yang datang dari dapur sembari membawa segelas air dan memberikan segelas air itu pada Queen. Setelah lima belas detik nafas Queen kembali normal dan sakit di dadanya berkurang, Queen di gendong oleh Juwan ke sofa.
"Kenapa bisa? Kenapa kamu sakit kembali? Ayo kita ke rumah sakit" ucap Bunda Queen dengan nada seperti ingin menangis.
"Bun... Queen udah gapapa kok" kata Queen dengan nada yang sangat lemas.
"Kak! Udahlah nurut aja plis jangan batu! Aku gamau kakak kaya dulu lagi" Juwan sangat khawatir dengan kondisi Kakaknya, apalagi ketika tadi melihat wajah Queen membiru. Tanpa aba-aba Juwan segera membopong tubuh Queen dan membawanya ke arah garasi, Juwan membawa Queen ke mobil. Queen hanya bisa diam karena tidak memiliki tenaga.
"Pak Sagim, kita kerumah sakit ya" ucap bunda Queen.
Pak Sagim tak menjawab, dia masih terkejut dengan keadaan Queen yang pucat pasi. "Non..." ucap Pak Sagim.
"Pak cepetan!" teriakan dari Juwan menyadarkan Pak Sagim, dan mereka berangkat ke rumah sakit. Tak butuh waktu lama akhirnya mereka semua memasuki rumah sakit. Para dokter dan semua pegawai di rumah sakit terkejut melihat kedatangan mereka.
"Dokter Yara! Kenapa?" tanya seorang perawat kepada Bunda Queen.
"Anak saya kambuh kembali, tolong panggilkan dokter Adit" ucap Bunda Queen dengan tergesa-gesa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Can It? || Asahi
Teen Fiction[SEBELUM BACA FOLLOW DAN VOTE YA, GRATIS KOK CUMA GERAKIN JEMPOL DOANG HEHE~] "Dia, seorang lelaki berwajah dingin dan misterius. Dengan seribu satu luka yang Ia pendam selama ini." #1 - treasurestory (16-07-21) #2- treasurestory (6-09-21) #4 - hama...