19. Different

60 14 11
                                    

Hello temen temen! Maafin aku yaa yang kelupaan buat up. Huhu~

Siapkan hati kalian membaca part ini

WARNING !! JIKA LUPA ALUR SILAHKAN BACA PART SEBELUMNYA.

Happy reading!

Malam ini bukanlah malam minggu yang selalu dijadikan para pasangan muda sebagai hari untuk menghabiskan waktu bersama.

Malam ini hanyalah hari rabu alias malam kamis. Tetapi dua insan sedang makan malam di atas rooftof kediaman seorang gadis bernama Queen.

Dengan langit yang bertaburan bintang, serta bulan sabit yang begitu indah menghiasi langit malam.

Angin malam yang tak begitu kencang menjadi AC alami tersendiri bagi Queen dan Asahi.

Setelah adegan mereka memasak rendang, akhirnya Queen memutuskan untuk makan di rooftof saja. Karena saat dirinya dan Asahi akan makan di meja makan tiba-tiba ada dua orang datang tanpa diundang mengganggu acara Queen saja. Ya, Jinan dan Juwan, mereka yang tiba-tiba datang ke dapur. Jinan yang menggoda Asahi serta Juwan yang terus-menerus mencomot daging rendang yang masih ada di dalam wajan.

Dan, berakhirlah mereka berdua disini. FYI, Rumah Queen yang berlantai 4 ini memiliki rooftof yang terurus, ada meja serta kursi kayu panjang yang menjadi tempat duduk mereka berdua sekarang.

Jangan khawatir ditempat ini akan gelap, karena ternyata di rooftof ada banyak lampu yang dapat mengusir kegelapan.

Tidak ada yang membuka percakapan, mereka berdua sama-sama sibuk dengan makanannya masing-masing.

Jika sebelumnya Asahi hanya memakan rendang tanpa nasi, maka sekarang dia memakannya dengan nasi, sesuai anjuran dari Queen, agar kenyang katanya. Lalu, satu lagi, Asahi memakan sambal ijo buatan Queen. Awalnya dia merasa aneh dengan rasanya, namun jika di satukan dengan lauk dan nasi itu menjadi kombinasi yang sangat sempurna.

Dengan hati yang sangat jujur, Asahi mengagumi seorang Queen. Gadis itu pandai memasak.

"Udah beres makannya?" tanya Queen yang melihat Asahi telah menghabiskan makanannya.

Asahi mengangguk dan meraih gelas berisikan air mineral lalu meneguknya.

"Dimakan ya buahnya," ucap Queen sembari meletakkan piring bekas dia makan ke bawah kursi.

Asahi mengangguk kembali dan mengambil garpu lalu menusukkannya ke melon yang ada di meja.

"Enak nggak masakan aku?" tanya Queen penasaran.

Asahi mengangguk, "Enak." mendengar itu, Queen tersenyum lebar.

"Nanti aku bikinin kamu masakan lainnya, ya." ucap Queen seraya bangkit dari duduknya dan berjalan kearah pagar, lalu melihat pemandangan sekitar.

Asahi ikut bangkit dan menyusul Queen dengan tangan yang memegang dua gelas berisi jus kiwi, dia memberikan satu gelas kepada Queen dan diterima gadis itu lalu meneguknya sedikit.

Queen berbalik dan menyandarkan tubuhnya ke pagar dan mendongak ke atas. Senyum diwajahnya seketika mengembang, "Wah.... Cantik banget sumpah,"

Mendengar itu Asahi melirik singkat ke arah Queen lalu mengikuti pandangan gadis itu keatas. Indah, pikirnya, namun ada yang lebih indah dari pemandangan di atas, yaitu gadis yang ada di sampingnya sekarang.

Wajah Queen berkali-kali lipat sangat cantik ketika diterpa angin dan mendapatkan pantulan cahaya bulan, apalagi senyum yang sangat manis menyempurnakan wajah gadis yang ada di samping nya itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 14, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Can It? || AsahiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang