eight

1.9K 251 35
                                    

-
-
-
-
-
-
-
------ PLAY THE MUSIC PLEASE!-------
------ Thanks to come to this fanfic -------
------- hope you enjoy the story -------
don't forget to take this story in your library
-
-
-
--
-

"Kamu hamil, tubuhmu terlalu kurus untuk mengandung bayi sekarang, jaga kesehatanmu, bayi juga butuh nutrisi dan beruntungnya kondisi bayinya sangat sehat, jaga istrimu baik baik, jangan melakukan hal berat dulu dan disarankan JANGAN paksa berhubungan seks dengan istrimu yang sedang mengandung di usia janin 2 minggu, saya permisi"

*Gw bingung mau image gimana jadi blak blakan gini aje dah :)

Ucap seorang dokter yang sejak tadi memeriksa kondisi Yamaguchi,

Memberikan sebuah foto USG bayi yang belum terlihat wujudnya, dan pergi meninggalkan ruangannya

Di acara tadi Yamaguchi terus memuntahkan isi perutnya keluar masuk toilet,

Ya panik lah Tsukishima, di gendongnya itu istrinya di bawa ke rumah sakit, dugaannya nya sih keracunan, taunya bunting duhayy...

Tsukishima memasang sabuk pengaman milik Yamaguchi dan menatapnya sedih,

Yamaguchi sedari tadi terdiam tak berkutik, tatapannya sayu dan wajahnya terlihat pucat,

"Makasih ya, jaga kesehatanmu juga bayimu, saya bakal bantu kamu mengurus bayinya"

Ia menangkup wajah Yamaguchi dan mengecup keningnya hangat

Tsukishima sangat bahagia ketika mengetahui telah hadirnya seorang bayi yang akan meneruskan perusahaan nya, kurang ajar lu malah mikirin perusahaan, pen gw goreng njir :)

"Pulang, kita hidup berpisah sampai bayi ini lahir dan saya akan mengurusnya sendiri"

Ucapnya lemas, entah ia ingin memendam dirinya dalam air sedalam dalamnya,

*Disini gw mau jelasin bukannya Yamaguchi kecewa karena di hamilin tiba tiba padahal udah nikah, tapi dia masih belum terima semua terjadi cepet banget padahal masa lalu nya ya...  kalo lo jadi Yamaguchi pasti bakal ga terima yegak? Gw juga

*Sfx: Sigh

Tsukishima menghela nafasnya kasar dan mengantar Yamaguchi pulang ke kostnya.

------------

Yamaguchi membuka perlahan pintu kamar kostnya,

Berjalan lesu ke arah kasurnya dan menenggelamkan tubuhnya di bawah selimut,

'hahh... semuanya terjadi sangat cepat'

Trauma, perasaan jijik, sedih dan amarahnya menyatu sekarang,

Yamaguchi mengelus pelan perut rata-nya perlahan.
































"Berjuang bersama mama ya nak...."






























Gw gatau kenapa tapi satu kalimat ini artinya deep dan full sama bawang banget pengen nangis :)

Ia bangun dari tidurnya dan mengganti jas yang sejak tadi malam belum ia lepas,

Matanya yang memerah dan sembab juga wajahnya yang sangat pucat, ia berusaha mengusap wajahnya perlahan dan tidak kembali larut kesedihannya,

Tapi sia sia....

Air mata terus mengalir dari kedua mata cantik dengan bola mata berwarna kuning indah,

'tolong berhentilah'

Batinnya mengucap pelan, sia sia semua, hatinya sangat sakit dan jantungnya berdegup sangat pelan

Ia kembali merebahkan tubuhnya di kasur,

*Tok tok tok tok

"YAMSS!!! GW MASUK YA!!! KATANYA MAU MAKAN AYAMM??!! dahlah bodo amat"

Pria bersurai oranye masuk ke kamar kost milik Yamaguchi dan berlari ke arah kasur Yamaguchi setelah melihat temannya yang terbaring lemas,

"Yamss!! Lo kenapa??!! Lo kenapa nangis yams jawab!!"

Hinata menggoyang goyangkan tubuh Yamaguchi yang sedari tadi lemas,

Ia mendekap kepala Yamaguchi di pundak sempitnya dan mengusap pelan punggung Yamaguchi,

Memeluknya dengan lembut upaya membuat tangisan Yamaguchi terhenti,

"Yams... Gw disini, ceritain apa yang terjadi sama lo ke gw yams..... Lo gak sendirian"

Hinata mengusap pelan kepala Yamaguchi yang berada di pelukannya,

Jari halusnya menunjuk ke arah meja yang penuh dengan makanan instan juga sampah kertas berserakan,

Hinata bangun dari duduknya dan berjalan melihat apa yang baru saja temannya tunjuk,

Dua buah foto USG menunjukkan adanya bayi di dalam rahim Yamaguchi sekarang.

Hinata menghela nafasnya kasar dan kembali memeluk pria cantik bersurai hijau kombu yang bukan lain temannya sendiri,

"Gapapa..... Jangan coba gugurin, gw ada buat Lo"

Perasaan aneh datang ketika Hinata terus berusaha menenangkannya dengan cara mengusap punggungnya dengan lembut,

"Makasih hin...."


































Maap gw nangis ngetiknya :)





















Sore !! (。•́︿•̀。)

JUST YOU  | TsukiYama |  ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang