Perkenalkan nama saya Adrian Sanjaya anak dari Rama Sanjaya dan Windu Sanjaya. Saya anak ketiga dari tiga bersaudara. Kedua saudara saya berjenis kelamin perempuan yang bernama Siska dan Lisa. Mereka berdua sudah menikah dengan anak dari rekan bisnis ayah saya dan kehidupan mereka sangat bahagia.
Usia saya saat ini 22 tahun. Karena hanya saya anak laki-laki dikeluarga ini, maka sejak kecil saya sudah dipersiapkan agar bisa meneruskan perusahaan Sanjaya Corp yang telah dirintis oleh keluarga ini. Ayah memberikan perusahaan untuk saya pimpin sejak tahun lalu. Sekian perkenalan diri saya.
POV Author
"Adrian," panggil Mama Windu.
Mendengar panggilan suara mama tercinta, Adrian langsung menghampiri wanita paruh baya itu.
"Ada apa Ma ?" tanya Adrian sambil merapikan dasinya sendiri.
"Hari ini kamu antar Lola sama Tika ke sekolahannya," pinta Mama Windu.
Adrian kaget dengan permintaan mamanya. Bukan karena ia tak mau mengantar kedua keponakannya itu, tetapi ada rapat penting pagi ini di kantor. Sebagai pimpinan perusahaan dia harus bisa memberikan contoh yang baik buat bawahannya.
Melihat respon Adrian yang mau menolak, Mama Windu langsung berkata "Pak Tejo yang biasa antar mereka sedang sakit sayang, dan kamu tau sendiri kalau kedua kakakmu dan suaminya sedang berlibur bersama. Nanti mereka pulang biar papa yang menjemputnya."
Hanya helaan nafas yang bisa Adrian lakukan karena ia tak mungkin menolak permintaan sang mama. Tapi ia sangat jengkel dengan kedua kakaknya yang berlibur disaat anak-anaknya masih sekolah.
"Ayo Uncle tita belangkat," ucap Lola yang sudah bersiap dengan memakai tas ranselnya. (Ayo Uncle kita berangkat)
"Iya Uncle nanti tita telambat," sambung Tika yang sedang memakai sepatu dibantu oleh susternya. (Iya Uncle nanti kita terlambat).
Mama Windu yang melihat dasi yang digunakan oleh anaknya tak rapih, dengan cepat ia langsung merapihkan sambil berkata, "haduh anak mama ini sangat tampan masa sampai sekarang belum punya pacar sih nak ?"
Sudah kesekian kalinya Adrian mendapat pertanyaan itu dari mama berserta anggota keluarga lainnya ditambah dengan kedua kakak perempuannya yang selalu mengejek dirinya penyuka sesama jenis. Bukannya ia tak mau memiliki pacar tetapi ia masih ingin fokus terhadap karirnya. Untuk masalah ejekan kedua kakak perempuannya ia tak perlu ambil pusing karena dirinya tak seperti itu.
Setelah sudah siap, Adrian langsung mengajak kedua keponakannya untuk masuk kedalam mobil. Selama diperjalanan, Adrian dan kedua keponakannya itu bernyanyi lagu-lagu anak-anak bersama. Bagaimana dirinya bisa tahu lagu-lagu itu ? Dirinya selalu bermain bersama dengan keponakannya. Mungkin jika ada penghargaan untuk para paman dia pasti bisa menjadi Hot Uncle masa kini karena dirinya tak sungkan untuk menemani kedua keponakannya ketika kedua para orang tua mereka pacaran dan anak-anak mereka dititipkan di rumah kakek neneknya.
Sesampainya di sekolah, Adrian menggandeng kedua keponakannya itu secra bersamaan. Lola di posisi kiri sementara Tika di posisi kanan. Semua mata menuju kepada mereka lebih tepatnya ke Adrian. Ini bukan pertama kalinya dai ke sekolah tersebut tetapi tetap saja semua ibu-ibu baik yang sudah berumur ataupun masih muda memuja ketampanan yang dimilikinya.
"Lola, jaga adik Tika ya," ucap Adrian.
"Iya Uncle," jawab Lola.
"Nanti yang jemput kalian opa ya," ucap Adrian.
Kedua anak kecil itu mengagguk secara bersamaan. Akhirnya mereka berdua masuk kekelas yang sama. Mereka sebenarnya seumuran hanya Lola lebih dahulu lahir kemudian 2 bulan berikutnya lahirlah Tika.
Adrian yang sudah melihat kedua keponakannya masuk kelas, langsung meninggalkan tempat tersebut. Tetapi saat ia ingin masuk kedalam mobil, ia melihat seorang wanita bersama dengan anak dan ibunya turun dari mobil. Adrian terpanah dengan kecantikan wanita itu. Dengan secara perlahan, ia mengikuti wanita itu dari belakang.
Melihat interaksi dari wanita itu dengan anak laki-lakinya, membuat hati Adrian menghangat. Wanita itu sangat keibuan sekali. Selain kecantikannya, wanita itu memiliki bentuk tubuh yang menarik. Memang bentuk tubuhnya tak seperti kebanyakan wanita yang ia kenal tetapi itu tak menjadi masalah untuknya. Tetapi ia kembali tersadar pasti wanita itu sudah menikah. Seketika harapannya untuk mendekati wanita itu hilang. Baginya tak boleh mengganggu apalagi merusak hubungan orang lain. Dengan berat hati ia meninggalkan sekolah tersebut.
Selama rapat berlangsung, tak ada hentinya Adrian memikirkan wanita itu. Baginya wanita itu sangat sempurna. Mulai dari kecantikannya, sikap keibuannya ditambah lagi dengan bentuk tubuh yang mempesona. Sampai moderator mengakhiri rapat, Adrian pun tak sadar seakan pikirannya melayang-layang. Hingga pundaknya ditepuk oleh sang asisten baru dirinya tersadar.
"Oke, rapat hari ini selesai dan saya tunggu hasil laporan kalian semua," ucap Adrian. Setelah itu ia meninggalkan ruang rapat diikuti oleh asistennya.
"Pak, siang sehabis jam makan siang, kita akan bertemu dengan Wicaksana Group yaitu pemenang tender proyek pembangunan hotel berbintang lima yang ada di London," lapor asisten Doni.
"Di mana ?" tanya Adrian.
"Seperti biasa di restoran Jepang kesukaan Pak Adrian," jawab asisten Doni.
"Oke kamu serahkan ke saya proposal dari mereka, agar saya bisa membacanya terlebih dahulu," perintah Adrian.
Asisten tersebut memberikan proposal tersebut dan kemudian meninggalkan ruang kerja Adrian setelah bosnya itu menyuruhnya untuk keluar.
*****
"Mari Pak, kata pelayan restorannya mereka sudah datang," sambil menunjukkan arah ruangan jalan untuk menuju ruang tempat bertemu dengan Wicaksana Group.
Adrian terkejut karena wanita yang ia lihat tadi pagi adalah CEO dari Wicaksana Group. Karena tak ingin terlihat aneh, Adrian mengatur pikiran agar seolah tak terjadi apa-apa. Mereka berdua pun saling berjabat tangan dan tentunya Adrian tak lupa memasang wajah dinginnya.
"Perkenalkan nama saya Kania Putri, CEO dari Wicaksana Group" ucap Kania.
"Nama Saya Adrian Sanjaya, CEO dari Sanjaya Corp" balas Adrian.
Setelah itu mereka memulai rapat tersebut. Sejak awal rapat, Adrian memperhatikan wanita yang baru ia ketahui namanya. Dia terkagum dengan bagaimana Kania memaparkan proposal tersebut. Ia tak menyangka bisa memandangi wanita itu secara dekat.
Mungkin orang lain akan melihat Adrian sedang fokus mendengarkan penjelasan proposal tetapi kenyataannya dia sedang menikmati kecantikan CEO Wicaksana Group ditambah dengan pergerakan tubuh wanita itu. Sebenarnya wanita itu hanya berdiri dan sedikit memainkan tangan sambil menunjukkan proyek bangunan yang akan mereka buat. Hanya saja bentuk tubuh Kania itu yang membuat dirinya tak fokus mendengarkan pemaparan proposal.
Karena terlalu fokus memperhatikan bentuk tubuh wanita itu, tiba-tiba "adik kecil" Adrian terusik. Dengan cepat dirinya mengatur posisi duduk serta mengalihkan pandangannya dari wanita itu ke lembar proposal yang ada dihadapannya. Untungnya "adik kecilnya" bisa diajak kerja sama dengan cepat.
Tak lama kemudian Kania selesai memaparkan proposal tersebut. Setelah itu Adrian memberikan masukan agar pihak Wicaksana Group dapat merevisi proposal tersebut.
"Oke sepertinya meeting kita sudah selesai, saya berharap 3 hari lagi hasil revisinya bisa selesai," ucap Adrian.
"Baik saya dan team akan menyelesaikannya laporan hasil revisinya 3 hari lagi," balas Kania.
Kemudian mereka saling berjabat tangan dan Adrian pun keluar ruangan tersebut dan diikuti oleh asisten pribadinya.
************************************
Jangan lupa vote, komen, dan follow akun ini. Terima kasih :)
#STOPPLAGIAT #STOPPEMBAJAKKAN