1

4.9K 278 0
                                    


Pagi ini bunda dan Vindra sudah berada di dapur untuk menyiapkan sarapan.

"Bang makanan udah hampir siap, bangunin adik adik kamu gih" Kata bunda sembari mencuci bekas dia masak.

"Siap laksanakan" Jawab Vindra sambil memberi hormat, bunda terkekeh melihat anak sulungnya itu. Lalu tangannya terangkat untuk mengusap surai Vindra.

Makanan sudah disiapkan di meja makan dan hampir semua keluarga Mahendra berkumpul di meja makan. Hanya kurang satu anak yang belum berkumpul. Jangan kalian pikir itu Nathan, bukan bahkan Nathan sudah datang lebih awal dari saudaranya yang lain. Anak yang belum datang itu adalah Jefran, memang dia yang paling susah dibangunin.

"Ini jefrannya mana ini? " Tanya ayah Mahendra

"Tadi katanya mau mandi bentar yah" Jawab Arga dan ayah hanya mengangguk untuk menanggapi nya.

Setelah sekian menit berlalu akhirnya yang ditunggu datang juga . Dengan muka tidak bersalah dia langsung duduk di kursinya, tak lupa tangannya mengacak acak surai Dipta.

"Lama banget sih bang gua dah laper ni" Protes Dipta si bungsu, semua terkekeh melihat adik bungsunya itu.

"Sorry sorry yaudah yuk makan semuanya " Kata Jefran sambil tertawa. Dipta selalu memperotes jika tidak tepat waktu.

"Kalau makan jangan sambil ketawa, keselek tau rasa lu" Kata Nathan dengan ekspresi datarnya. Abangnya yang satu ini emang gitu.

"Iye iye sensi amat" Jawab Jefran sambil cemberut. Dan menusuk dagingnya brutal.

"Dek beneran deh gak pantes lu monyong monyong kek gitu" Kali ini bukan Nathan yang bicara melainkan Aldi.

"Setuju gua sama lu Di" Sambung Alvian sambil tertawa.

Jefran yang jadi korban bully pagi ini nambah monyongin tuh bibir dan disambut tawa oleh keluarga nya.

**

"Bang bareng dong" Kata Dipta dengan muka melasnya.

"Tumbenan lu minta bareng sama gua, mana duo jail abang lu" Ucap Alvian sambil nengok kanan kiri. Mencari keberadaan Arga dan Jefran.

"Ditinggal gua sama mereka, awas aja nanti pas di sekolah" Kesel Dipta menggebu gebu. Bisa bisanya orang lagi ambil tas ditinggal.

"Yaudahlah ayo naik, salah lu sendiri lama ya ditinggal" Alvian njawabnya nyantai banget. Dipta mendengus dan langsung memasuki mobil Alvian.

Sesampainya disekolah, Dipta berjalan dengan kesal melewati tempat parkir. Disana ada kedua abangnya yang lagi natap dia sambil nahan tawa.

"Hahaha berangkat sama siapa lu dek? " Tanya Jefran sambil ngakak. Dipta rasanya pengen nampol.

"Napa lu ketawa" Sinis Dipta

"Sensi amat sih lu dek cepet tua ntar" Sambung Arga sambil menepuk kepala Dipta. Dipta reflek menghindar membuat Arga tertawa. Adiknya sangat lucu.

"Awas awas gua mau lewat"ucap Dipta dengan muka datarnya.

" Dih marah nih? " Tanya Jefran sembari menoel noel dagu sang adik.

"Traktir gua pas istirahat karena udah bikin gua kesel, traktir gua ya abang abangku tercinta" Ucap Dipta dengan senyum manisnya sambil berjalan ke dalam kelas.

"Adek lu tu" Kata Arga sembari menatap Dipta menjauh dari mereka.

"Adek lu juga btw" Kata Jefran.

**

Maaf cuma dikit.

Mahendra Family [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang