5

1.9K 146 0
                                    

Sesampainya di area balapan Arga dan Jefran berjalan menemui musuhnya dari mereka SMP sampai sekarang. Musuh bebuyutan lah ya.

"Woe bro gimana gas gak nih? " Tanya Rendi dengan muka songongnya sembari menaik turunkan alisnya.

"Gas lah, gua bukan pengecut kayak lu" Jawab Jefran dengan smirknya.

Rendi berdecak malas saat melihat wajah Jefran yang terlihat meremehkan dirinya.

"Bang Ga do'ain gua menang" Kata Jefran sambil menepuk pundak yang lebih tua.

"Pastilah, lu gak bakal kalah dari si dugong itu" Ucap Arga sambil melirik Rendi dan kawan kawan berada.

Jefran tersenyum,setelah menghampiri Arga, Jefran menaiki sepeda motor nya. Bersiap untuk memulai balapan.

Balapan pun dimulai dengan penuh ketegangan, sekarang ini Rendi memimpin jalannya pertandingan, tetapi tidak lama Jefran menyalip Rendi , dan sekarang Jefran lah yang memimpin. Tidak berjalan lama karena rutenya tidak terlalu jauh.

Garis finis sudah didepan mata, sebelum Rendi menyalip Jefran, Jefran lebih dulu menambah kecepatan motornya. Membuat Rendi berdecak sebal di balik helm full face nya.

"WUHU ADEK GUA EMANG THE BEAST" Teriak Arga langsung berlari ke arah Jefran dan Mereka bertos ria.

"Apa gua bilang, lu gak bakal kalah" Kata Arga bangga seraya mengacak acak surai Jefran.

"Yo i bener, heh Rendi sekarang motor lu buat gua" Kata Jefran dengan muka songong khas seorang Jefran.

"Gimana? Tadi kan gak ada kesepakatan" Ucap Rendi menahan emosi.

"Kalau balapan sama gua harus ada taruhannya, sekarang taruhannya motor lu buat gua" Kata Jefran

Arga yang dideket Jefran cuma senyam senyum merasa bangga pada adiknya itu. Berani juga pikirnya.

Dengan kesal Rendi melempar kunci motornya ke arah Jefran dengan kasar.

"Thanks bro" Ucap Jefran sambil menepuk bahu Rendi.

Setelah itu Arga dan Jefran pulang kerumah, sebelum itu mereka udah waspada soalnya Dipta tadi chat Arga katanya bunda sama ayahnya pulang malem.

"Eh heh coba lu chat Dipta , tanyain bunda sama ayah udah pulang belum" Ucap Arga berbisik.

"Oh iya bentar bentar"

Setelah menunggu beberapa menit akhirnya si Dipta membalas chat dari Jefran.

Udah bang, tapi hati  hati, soalnya bunda sama ayah belum tidur, lagi diruang TV.

"Waduh bang bunda sama ayah lagi diruang TV" Kata Jefran takut takut. Kalau ketauan kan berabe. Bisa bisa uang saku dipotong lagi.

"Udahlah trobos aja, nanti alasan kerkom" Ucap Arga.

Mereka berduapun memasuki rumah dengan hati hati, bahkan membuka pintu sangat pelan, jalan juga mengendap endap kayak maling.

"Dari mana kalian berdua" Tanya Ayah Mahendra tanpa menatap Arga dan Jefran membuat kedua anaknya meneguk ludahnya takut.

"Eh Ayah bunda, anu itu ayah itu " Jefran jadi gugup kan.

"Anu apa dek? " Tanya bunda lembut.

"Itu loh bunda anu-

" Kita habis kerkom bun, yah" Sela Arga karena gak sabar soalnya si Jefran anu anu mulu bilangnya.

"Oh yaudah sana bersih bersih terus tidur, abang abang sama adekmu udah pada tidur" Kata Ayah sambil tersenyum manis. Untung aja percaya.

"Iya siap Ayah" Jawab Jefran dan Arga bersamaan.

Bunda hanya ketawa liat tingkah anaknya. Sebenarnya bunda tau kalau mereka berdua gak kerkom, tapi diem aja.

***

"Loh yang lain mana bun? " Tanya Nathan celingak celinguk. Tidak ada orang sama sekali disini kecuali dia sama bunda.

"Liat jam dulu deh bang " Jawab Bunda

Spontan Nathan liat jam, oh ternyata jam sudah menunjukkan pukul 10 siang. Pantes sepi.

"Loh loh bun, kok bunda gak bangunin Nathan? "

"Udah ya, bunda udah bangunin kamu" Kata bunda sembari menutup Majalah nya dan ditaruh dimeja.

"Sekarang Nathan mau ke agensi dulu, haduh Nathan telat" Nathan udah grusak grusuk, bunda dibuat tertawa olehnya.

"Dasar than than" Ucap bunda menggelengkan kepalanya.

Itu tadi situasi di rumah kalau dikampus beda lagi.

"Enak bolos gak sih? " Tanya Aldi yang sedang sibuk berbalas chat dengan seseorang.

"Heh pantatmu bolos, ketauan dosen mampus lu" Ucap Alvian, yang rajin mah beda.

"Sekali doang aelah " Kata Aldi, mukanya udah melas banget.

"Kok lu gitu sih bang? Gua kan mau sekali kali" Kata Alvian dengan tawanya. Seru juga kayaknya bolos.

Aldi langsung menoyor kepala Alvian. Adiknya ini kadang diluar nalar.

"Yaudah kuy di warung belakang SMA nya adek adek" Ajak Aldi dan diangguki oleh Alvian.

Sekarang mereka berdua udah berada di Warung belakang sekolahnya Arga dkk sembari menikmati secangkir kopi.

"Enaknya bolos sambil minum kopi haha" Ucap Alvian lalu menyeruput kopinya.

"Modelmu Al " Kata Aldi dengan logat jawanya.

"Ekhem ekhem"

"Sia - pa " Setelah menoleh Aldi dibuat kaget.

"Astagfirullah bang kok lu disini? "  Tanya Alvian, udah takut takut tuh merek Takut dibilangin ke bunda sama ayah.

"Kebetulan lewat, terus mau beli kopi kalian ngapain disini? " Tanya Vindra penuh curiga.

"Ah itu bang kita juga kebetulan lewat jadi mampir beli kopi juga, ya gak Al" Bohong Aldi, lancar bet kalo bohong.

"Eh haha iya bang " Gugup Alvian sembari menggarun kepalanya yang tidak gatal.

Vindra langsung melihat arlojinya.

"Udah jam setengah sebelas balik gih katanya ada jam siang" Kata Vindra sambil duduk.

Aldi dan Alvian saling pandang pandangan. Niat hati pengen bolos malah kepergok. Kasian.

Yah gak jadi bolos anj  batin Aldi.

**

Segini dulu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Segini dulu

Mahendra Family [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang