13

1.6K 135 4
                                    

Paginya Jefran benar benar udah siap untuk berangkat sekolah dari jam 5 pagi, padahal bell sekolah berbunyi jam 7 pagi, dia terlalu bersemangat.

"Loh Jefran?kok udah rapi? " Tanya Vindra yang baru bangun mau bantu bunda masak katanya.

"Iya kan hari pertama masuk jadi semangat" Jawab JefranJefran sembari tersenyum manis.

"Arga sama Dipta aja belum bangun, bangunin gih"

Jefran mengangguk semangat. Lalu berlari kecil menuju kamar Arga terlebih dahulu. Sesampainya di kamar Arga, Jefran menepuk bokong Arga yang tidur tengkurap.

"Apaan sih Jef" Tanya Arga khas orang bangun tidur.

"Udah pagi, ayo sekolah"

Setelah mengatakan itu Jefran beralih ke kamar Dipta.

Jefran menarik selimut yang menutupi tubuh Dipta .

"Aduh siapa sih? " Tanya Dipta masih memejamkan matanya.

"Bangun ayo sekolah"

Sama seperti sebelumnya Jefran langsung kembali ke meja makan.

"Eh tumben banget nih? " Tanya Aldi heran saat melihat Jefran sudah duduk manis.

"Kata dia hari pertama sekolah jadi harus semangat" Jawab Vindra sambil meletakkan makanan di meja.

Satu persatu keluarga Mahendra berkumpul di meja makan untuk melaksanakan sarapan pagi.

"Inget janji kamu Jef" Peringat Ayah, takutnya anak nakalnya ini lupa kan.

"Iya yah Jefran gak lupa" Jawab Jefran.

"Nanti kalau kamu pusing atau apa langsung bilang ke gurunya izin ke UKS ya nak" Ucap Bunda

"Iya bunda"

"Nathan ke agensi lagi? " Tanya Ayah

"Iya yah, soalnya kerjaan belum kelar" Jawab Nathan sambil menyendokkan makanan ke mulutnya.

"Vin hari ini kamu berangkat sama ayah sama bunda aja" Kata Bunda pada si sulung.

Vindra mengangguk tanda mengiyakan.

"Kalian berdua jangan bolos mulu" Peringat Ayah pada Alvian dan Aldi.

Yang dinasehatin nyengir doang. Padahal sudah ada niat bolos tadi, eh ketauan duluan.

"Dan kalian berdua jaga Jefran dan jangan bandel di sekolah ya" Peringat Ayah lalu meminum kopinya.

"Iya yah, kita mah gak pernah bandel tau" Ucap Dipta mewakili Arga. Arga dengan lantang menjawab setuju.

"Heleh tai" Sembur Nathan. Nathan mana percaya sama mereka orang, tiap hari buat masalah.

Semua hanya tertawa , suasana pagi ini cukup hangat di kediaman Mahendra. Tidak seperti sebelumnya waktu Jefran masih koma.

***

"Ini kelas lu, kita balik ke kelas kita ya" Ucap Arga dan diangguki Jefran.

Setelah Arga dan Dipta pergi, Jefran memperhatikan kelasnya dan sekitarnya.

"Eh Jef udah sembuh? Denger denger lu kecelakaan" Tanya Vano yang baru datang, btw dia teman sekelas Jefran.

"Siapa ya? " Tanya Jefran bingung

"Hah? Lu gk inget gua? Gua Vano temen sebangku lu"

Jefran mengernyit kan dahinya, dia berusaha mengingat ngingat, bukannya ingat dia malah pusing, reflek Jefran langsung memegang kepalanya.

"Eh kenapa? " Tanya Vano panik

"Gapapa, kalau gitu gua duduk dulu " Ucap Jefran sambil berjalan ke kursinya diikuti Vano di belakangnya yang bingung.

TAMAN BELAKANG SEKOLAH

"Denger denger Jefran amnesia ya" Tanya Rendi sambil senyum senyum

"Kenapa? Lu merasa menang? " Tanya Arga balik.

"Iyalah, kenapa gak mati aja? "

"Mulut lu gua robek lama lama ya njing" Emosi Dipta udah membara. Dia tuh udah muak sama Rendi.

"Kenapa? Santai aja gak usah ngegas"

Dipta udah mau mukul Rendi tapi ditahan sama Arga.

"Lepasin gua bang" Kata Dipta dengan mata yang masih menatap Rendi tajam.

"Ada guru BK di sana, lu mau kena masalah? " Tanya Arga sambil menunjuk kearah guru BK yang berjalan ke arah mereka.

"Kenapa kalian masih disini? Masuk ke kelas kalian masing masing" Ucap Guru sembari mencatat sesuatu dibukunya.

Setelah mengangguk mereka kembali ke kelas, sebelum itu Dipta berbisik ke telinga Rendi

"Urusan kita belum selesai"

Setelah mengatakan itu Dipta berlari menyusul Arga.

**

Dipta dan Arga udah berdiri di depan pintu kelas Jefran setelah bel istirahat berbunyi.

"Eh dugong" Kaget Vano setelah membuka pintu karena melihat Arga dan Dipta didepan pintu pas.

"Dugong dugong, gua ganteng ya anjir gk kayak dugong" Kesal Arga.

"Lah kalian di depan pintu banget, gua kan kaget"

"Udah udah, bang Jefran mana? " Tanya Dipta sembari celingak celinguk.

"Tuh lagi beres beres" Jawab Vano

Setelah Jefran menyelesaikan pekerjaan nya dia menghampiri teman dan saudara nya.

"Ayo kekantin, ngapain kalian masih disini" Tanya Jefran mengedip ngedipkan matanya polos.

"Yee si anjir, kita nungguin lu " Jawab Arga sambil menoyor kepala Jefran.

"Shh.. " Rintih Jefran sambil memegang kepalanya.

"He bang lu gapapa?" Tanya Dipta mendadak panik sendiri. Abang kelimanya ini pikun kadang kadang. Orang lagi sakit juga ditoyor.

Jefran menggeleng kan kepalanya.

"Jef sorry anjir gua lupa, sini sini" Ucap Arga yang langsung merangkul Jefran dan mengusap kepalanya lembut.

"Prend gua ikut " Teriak Vano yang ketinggalan dibelakang.

"Makanya bang jangan main HP mulu" Balas Dipta gak kalah lantang.

Mereka gak peduli walaupun jadi pusat perhatian.

***

Nih Vano temennya Jefran

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nih Vano temennya Jefran

Mahendra Family [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang