11

1.7K 147 2
                                    

Matahari sudah tenggelam dan digantikan oleh bulan. Malam ini di Jakarta turun hujan membuat hawa semakin dingin.

"Eh Dipta tidur? " Tanya Aldi yang baru masuk ke ruang rawat Jefran sembari menebteng minuman.

"Iya bang, lu kesini sama siapa? " Tanya Arga.

"Sama Ayah"

"Bang Nathan itu adeknya gendong bawa pulang, ini pake mobil Ayah" Ucap Ayah yang baru memasuki ruang rawat sang anak sambil menyerah kan kunci mobilnya pda Nathan.

Nathan langsung menggendong tubuh Dipta, ya walaupun agak kesusahan karena adiknya ini bongsor.

Sekarang tinggal ada Aldi, Ayah, dan Arga yang ada disini. Ayah pun mendekat ke arah Jefran.

Sambil mengelus tangan Jefran , Ayah berucap

"Nak ini udah 2 minggu loh, kamu gak capek tidur terus? Liat tuh abang abang kamu pada nungguin disini, buka mata kamu"

"Disana Indah ya? "

Ayah menghela nafasnya karena tidak mendapat respon dari sang empu, kembali kesofa dan bersandar disofa sambil memejamkan matanya.

***

Ini adalah minggu ketiga dan Jefran belum juga membuka matanya. Semua Keluarga makin murung.

"Bang Vin, Jefran kapan bangun sih" Dumel Alvian.

"Secepatnya" Jawab Vindra. Sekarang hanya ada Alvian dan Vindra disini. Jadwal mereka menjaga Jefran.

Saat Vindra sedang mengusap tangan Jefran yang bebas infus dia merasakan ada pergerakan dari tangan Jefran. Dan benar saja saat Vindra memandang Jefran, pemuda itu berusaha membuka matanya. Otomatis Vindra langsung memencet bell untuk memanggil dokter.

Setelah Dokter memeriksa keadaan Jefran, sekarang Vindra dan Aldi langsung mengerubungi ranjang Jefran, tentunya sudah mengabari orang rumah.

"Jef jef lu denger gua kan? " Tanya Alvian was was

"S-siapa? " Tanya Jefran dengan suara lirih. Sambil sesekali mengernyitkan dahinya.

Bak disambar petir di siang bolong, mereka berdua kaget jika memang Jefran benar benar melupakan semua nya.

"Gua abang lu, ini bang Vindra gua Alvian dan lu adek kita nama lu Jefran" Jelas Alvian sembari mengusap kasar air matanya.

"Jefran? Gua gak kenal semuanya... Ssh" Kata Jefran diakhiri ringisan kesakitan dan memegang kepalanya membuat abangnya khawatir.

"Udah udah jangan dipaksain " Kata Vindra lalu mengusap kepala Jefran pelan. Takut menyakiti adiknya jika tidak hati hati.

Setelah beberapa menit mereka semua sampai dirumah sakit. Bunda langsung berlari menghampiri Jefran.

"Anak Bunda, Bunda kangen" Kata bunda sambil langsung memeluk Jefran. Jefran yang bingung langsung melepaskan pelukannya pelan.

"Anda siapa? " Tanya Jefran bingung.

Bunda kaget dong

"Kamu beneran lupa sama semuanya? "

Jefran hanya diam. Dia benar benar bingung, banyak orang asing disini.

"Kalian semua siapa? " Tanya Jefran sambil melihat sekeliling nya.

"Itu Ayah kamu nak, dan yang pake hoodie hitam sama topi hitam itu Nathan abang kamu, yang pake seragam itu Dipta adek kamu, yang pake sweater hijau itu Vindra abang kamu, terus yang pake seragam yang sama kayak Dipta itu Arga abang kamu, terus yang pake kaos hitam itu Alvian abang kamu, dan yang pake hoodie cream itu Aldi abang kamu" Jelas Bunda panjang lebar sambil meneteskan air matanya.

Terlihat Jefran mengernyitkan dahinya dan memegang kepalanya. Dia seperti pernah dengar nama nama itu tapi kapan dan dimana? Pikirnya

"Ada yang sakit? " Tanya Ayah khawatir sembari memegang bahu sang anak.

"Hanya pusing aja A-ayah" Jawab Jefran ragu ragu menyebutkan kata Ayah.

"Syukur deh lu udah bangun, walau lu gak inget semuanya" Kata Nathan sambil berjalan menghampiri Jefran.

"Kamu abang saya? " Tanya Jefran masih ragu.

"Iya gua abang lu, jangan terlalu formal gitu ah" Nathan lagi mode hangat prend. Mendadak Dia kangen Jefran yang jail.

"A-ah iya "

"Bang Jef, gua kangen tau" Dipta bersuara dan langsung menubruk memeluk Jefran.

Jefran hanya diam tak membalas, dia hanya masih bingung dengan ini semua.

"Gua akan berusaha mengingat kalian lagi" Ucap Jefran membalas pelukan Dipta.

Semua yang mendengar perkataan Jefran pun tersenyum.

***

Tepat 4 minggu Jefran dirumah sakit, sekarang udah siap siap mau pulang kerumah. Hari ini dia dijemput sama Nathan dan Aldi karena yang lain pada sibuk kata Nathan.

"Udah siap pulang belum ni? " Tanya Aldi sambil terkekeh gemas saat melihat Jefran duduk memperhatikan abang abang nya.

"Udah, pengen liat rumah mungkin kalo gua pulang, gua bisa inget perlahan lahan" Jawab Jefran semangat.

"Mangkanya jangan bandel, jangan main balapan segala" Omel Nathan yang dibalas Kernyitan dahi oleh Jefran.

"Ini gara gara gua jatoh dari motor bang? " Tanyanya cengo membuat dua abangnya tertawa kecil. Lalu dijawab anggukan oleh Nathan.

"Let's go kita pulang" Ajak Aldi sambil menenteng tas berisi baju.

Semua pun keluar dari rumah sakit menuju parkiran dan memasuki mobil.

"Gua di belakang nemenin Jefran bang, lu yang nyetir " Kata Aldi yang udah duduk manis dibelakang dengan Jefran disampingnya.

"Sialan gua dijadiin sopir" Umpat Nathan

Walau begitu dia tetep ngebolehin Aldi duduk sama Jefran dan dia yang nyopir.

***

Segini dulu ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Segini dulu ya

Mahendra Family [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang