18

1.3K 128 1
                                    

Jefran terbangun dari tidurnya tengah malem dikarenakan dia haus, pas banget di kamarnya air minumnya habis jadi Jefran harus turun kebawah untuk mengambilnya.

Biar saya ingatkan kembali bahwa Jefran adalah penakut, jadi dia ingin membangunkan abangnya untuk mengantarnya kedapur.

"Haduh bangunin siapa nih gue" Monolog Jefran.

"Dipta? Jangan deh kasian, Bang Arga? Jangan juga, Bang Alvian? Jangan deh habis nugas kasian, Bang Aldi? Nanti ngomel ngomel lagi, Bang Nathan? Fiks gk mau bangun, Bang Vindra? Yeah dia aja"

Setelah berpikir keras akhirnya Jefran memutuskan untuk membangunkan Vindra.

Tok tok tok

"Bang ayo anterin kedapur" Kata Jefran agak keras supaya Vindra bisa mendengarnya.

"Bang"

Cukup lama Jefran berada di depan pintu kamar Vindra akhirnya sang pemilik kamar membukakan pintu.

"Kenapa? " Tanya Vindra dengan suara orang khas bangun tidur.

"Anterin kedapur, ambil minum"

"Gk usah kedapur, gue punya minum "

Jefran pun memasuki kamar Vindra dan langsung meminum air yang ada dimeja Vindra.

"Bang bentaran ya, mau rebahan"

"Dih kamar lu di deket sini tinggal balik kali"

"Males bang, udah ngantuk berat" Jawab Jefran sambil merebahkan dirinya di kasur sangat kakak dan mulai memejamkan matanya.

"Yaudah lah" Pasrah Vindra.

Tidak butuh waktu lama terdengar nafas teratur dari Jefran, pertanda sang empu sudah tertidur nyenyak.

"Dih cepet banget tidurnya" Monolog Vindra dan menyusul Jefran untuk tidur.

Paginya seperti biasa Vindra bangun terlebih dahulu untuk membantu Bundanya dan bersiap ke kantor.

"Masih molor, susah nih pasti dibangunin" Gumam Vindra saat melihat Jefran masih tertidur dengan mulut sedikit terbuka.

Vindra pun berjalan menuju arah dapur dan Bunda sudah ada disana.

"Pagi bunda"

"Pagi bang"

"Oh iya ke kantor bareng Ayah kan? Apa berangkat sendiri? " Tanya Sangat Bunda.

"Sama ayah Bun"

Setelah memasak makanan untuk sarapan pagi Vindra bersiap untuk membangunkan Adik adiknya.

"Astagfirullah" Kaget Vindra saat melihat Nathan sudah duduk manis di kursi ruang makan.

"Hm? Napa sih bang? " Tanya Nathan bingung.

"Emang adek gue yang paling rajin bangun tanpa dibangunin emang lu" Ucap Vindra sambil mengacungkan kedua jempolnya.

Nathan menatap Vindra tanpa tersenyum.

"Dasar muka tembok" Ejek Vindra kesel dan berlalu dari ruang makan.

Nathan hanya mengedikkan bahunya tak peduli.

"ALDI ALVIAN"

Teriak Vindra di depan kamar Aldi, sekedar info kemarin Alvian numpang di kamar Aldi karena kamarnya gak tau kenapa, mungkin jendelanya dirusak?, saya juga tidak tahu wkwk.

"Plis jangan teriak teriak masih pagi" Ucap Aldi kesel sambil membuka pintu kamarnya.

"Pinter, gitu dong udah siap" Kata Vindra sambil mengacungkan jempolnya.

Habis dari kamar Aldi, Vindra beralih ke kamar Arga.

"ARGA BANGUN WOE" Teriak Vindra

"IYA INI LAGI MANDI" balas Arga berteriak.

Vindra mengangguk dan beralih ke kamar dibungsu.

"DIPTA BANGUN"  Teriak Vindra lagi.

Tidak ada sautan dari dalam sana

"DIP"

"IYA INI BANGUN" Teriak Dipta dengan suara khas bangun tidurnya.

Vindra menghela nafas sebelum beralih kekamar nya sendiri untuk membangunkan Jefran.

"Kudu siap banyak kesabaran nih" Monolog Vindra

Vindra pun memasuki kamarnya dan melihat Jefran yang masih bergelung dengan selimutnya.

"JEF BANGUN" Teriak Vindra sambil menepok pantat Jefran keras.

Si Jefran tidak bergeming

"Jef sumpah lu anjir lah"

"Jef, Jefran"

Tetap tidak ada sautan.

"Jefran Alvino Mahendra" Panggil Vindra dengan menyeret selimut yang menutupi tubuh Jefran.

"Apa sih bang" Tanya Jefran dengan suara beratnya.

"Apa sih bang, apa sih bang maksud lu? Lu sekolah kagak? " Emosi Vindra

Memang membangunkan Jefran butuh kesabaran penuh.

"Hmm" 

"Gue tunggu dimeja makan, cepet gk usah tidur lagi"

Setelah berkata seperti itu Vindra keluar dari kamarnya dan menuju meja makan.

***********

Bang Vindra sama si tengil Jefran

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bang Vindra sama si tengil Jefran

Mahendra Family [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang