03 ••• Pokoknya ini semua salah Yeonjun

168 15 17
                                    

Lia menutup gorden rumahnya setelah motor Yeonjun menghilang dari pandangannya dan kini ia sedang berjalan menuju kamarnya yang berada dilantai 2.

Ketika Lia memasuki kamarnya, ia terkejut ketika melihat Lino yang sedang berbaring diatas kasur kesayangannya. Sedangkan si Lino, ia hanya menatap Lia dalam diam dan lebih memilih melanjutkan bermain game diponselnya.

"Ngapain lo?" tanya Lia sambil melempar ponselnya keatas kasurnya, lebih tepatnya disamping tubuh Lino yang sedang berbaring.

Kemudian, Lia ikut berbaring disebelah Lino lalu menutup kedua maniknya, lelah.

"Bokap lo nyuruh gue nunggu lo disini, yaudah gue nurut lah." jawab Lino yang pandangannya masih fokus dengan ponselnya sedangkan Lia, ia langsung membuka kedua maniknya, terkejut, lalu ia bangun dari posisi tidurnya dan menatap Lino dengan tatapan meminta penjelasan.

"J-jadi Papah gue ada dirumah?" tanya Lia dengan detak jantung yang mulai berdetak dengan kencang, ia sungguh ketakutan.

"Kenapa? Pulang sama cowok?" Lino bertanya balik lalu mematikan ponselnya dan memfokuskan pandangannya ke arah Lia yang juga sedang menatapnya. Oh sungguh, mengapa ucapan Lino tepat sekali.

"Ih jawab dulu pertanyaan gue yang tadi." ucap Lia yang sudah tidak sabar dengan penjelasan dari Lino.

"Heem, bokap lo ada dirumah, jadi mobil bokap lo lagi di servis terus bokap lo balik kerumah naik ojol. Dah jelas kan?" jelas Lino yang membuat Lia kini mengigiti kukunya, ketakutan. Mampus lo Julia, Lia merutuki diri sendiri.

"Kak Lino, tolongin gue dong, gue ga sengaja pergi sama tuh cowok, beneran dah, suer." ucap Lia meminta bantuan kepada Lino dengan tangan yang membentuk 🙏 ini, tetapi Lino hanya menjawab dengan tawaannya yang membuat Lia bingung.

"Lo ngapain ngomong gini ke gue? Bilang gitu sama bokap lo dong. Sorry Li, gue gabisa bantu." balas Lino, kemudian ia bangkit dari posisinya dan berjalan menuju kearah pintu sambil memasang wajah menyebalkannya.

"Tadi gue kesini tuh mau ngomong sesuatu sama lo, tapi karena lo lagi ada masalah, jadi selesain masalah lo dulu ya, gue cabut." pamit Lino dengan senyum devilnya yang membuat Lia semakin kesal dengan dirinya sendiri, kenapa ia mau saja menerima tawaran dari Yeonjun tanpa memikirkan masalah seperti ini kedepannya.

"POKOKNYA INI SEMUA SALAH YEONJUN!"

━━━━━━━━

"Tadi pulang sama siapa?" tanya Papahnya Lia, pura-pura tidah tahu.
Kini, Lia dengan Papahnya sedang berada diruang tengah ditemani dengan suasana mencekam yang menyelimuti mereka berdua.

Sebenarnya, Papahnya Lia melihat Lia pulang kerumah diantar oleh seorang cowok yang tidak pernah ia kenal selama ini. Ia sangat takut jika ada sesuatu yang terjadi kepada anak gadisnya. Mungkin bisa dibilang Papahnya Lia over protective kepadanya, ya wajarlah, Lia adalah anak satu-satunya.

"Ah itu...a-aku pulang sama...temen." ucap Lia setelah berpikir secara matang dengan gagap. Jujur, Lia itu tidak pandai berbohong, jadi ya cepat ketahuan kalau dia berbohong.

"Kapan-kapan jangan mau diajak pulang sama orang yang belom kamu kenal dengan dekat, kamu kan gatau kalo dia punya niatan jahat atau baik sama kamu, untuk antisipasi, kamu dengerin dan turutin ucapan Papah ya, oke nak?" saran Papahnya Lia yang sudah bisa Lia tebak kalau Papahnya tahu kalau Lia berbohong kepadanya.

Kemudian sang Papah pergi meninggalkan Lia sendiri di ruang tengah dengan alasan, Papahnya mau tidur terlebih dahulu karena besok pagi,Papahnya harus mengambil mobilnya yang sudah selesai di servis dan juga ingin berangkat kerja lebih awal karena ada banyak pasien yang menunggunya dibesok hari.

INDECISIVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang