Part 5

2.4K 341 70
                                    


📖  Happy Reading 📖
Sorry for typo

~Budak~

Kau bagaikan pasir yang mudah untuk disentuh namun sulit untuk digenggam.

_____________


**

Saat jam istirahat Jisoo menunggu Taehyung keluar dari kelasnya. ia membawa kertas hasil ulangannya. Tak lama Taehyung datang dan langsung memberikan kertas hasil ulangannya pada Jisoo tanpa banyak bicara.

Jisoo menerima kertas itu dan melihat Taehyung mendapatkan Nilai 98. Jisoo tersenyum lebar. akhirnya ia bisa mengalahkan pria ini.

"Fix setelah ini kita jadian," ucap Jisoo sambil menatap Taehyung dengan tatapan penuh kemenangan.

.
.

Kringg...kringg...

Bel sekolah berbunyi nyaring. Jisoo tersadar dari lamunannya. Ia menatap sekelilingnya seperti orang bingung. Bukankah tadi ia berada di depan kelas Taehyung? tapi kenapa sekarang.... Jangan bilang tadi hanya halusinasi Jisoo. Gadis itu menggelengkan kepalanya cepat.

"Waktu kalian sudah habis!" intrupsi Park saem menggema, karena sejak tadi keheningan terjadi di kelas XI IPA 3. Jisoo kaget mendengar apa yang baru saja Park saem katakan. Jadi benar tadi hanya halusinasi?. Tidak, ini tidak lucu. Jisoo menatap kertas ulangannya yang masih kosong. kedua iris matanya melebar, dan mulutnya ternganga. Jisoo bahkan belum menuliskan namanya di kertas tersebut.

"Jisoo... mana kertas ulangan kamu?" tanya Park saem yang berada dibelakang Jisoo.

"Se...sebentar saem. Saya mohon beri saya waktu untuk mengerjakan ulangan ini saem," pinta Jisoo memohon. Ia panik sekarang. Bisa-bisanya Jisoo melamun selama ulangan harian berlangsung. Jisoo meruntuki kebodohannya. Ia berharap Park saem akan memberikannya sedikit waktu untuk mengerjakan ulangan tersebut.

"Kamu nggak denger bel istirahat berbunyi? tidak ada jam tambahan, sekarang mana kertas ulangan kamu!" omel Park saem dengan kedua mata melotot. Jisoo menunduk takut. Ia tidak bisa berbuat apa-apa selain pasrah. Jisoo yakin ia akan mendapat nilai paling buruk dikelasnya dan yang lebih parahnya lagi ia akan menjadi budak si pangeran es, Taehyung.

Baiklah sekali lagi nasib Jisoo benar-benar tidak dalam masa yang beruntung. Ia akan menerimanya, karena memang ini adalah takdirnya.

Takdir?.

Apakah bertemu dengan Taehyung juga merupakan takdir? tentu saja. Tapi sayangnya setelah bertemu dengan pria itu, nasib buruk selalu melekat pada diri Jisoo. Rasanya jika boleh protes Jisoo ingin sekali menolak bertemu dengan pria itu. Jisoo berfikir jika ia tidak bertemu dengan Taehyung maka hidupnya akan tenang dan damai. Tidak seperti sekarang.

Jisoo akhirnya memutuskan untuk keluar dari kelas. Ia berjalan dengan langkah gontai menuju kelas Taehyung.

Jisoo berhenti didepan kelas pria itu dan menunggunya keluar. Gadis itu menyesal telah mengajak Taehyung taruhan. Namun Jisoo tidak menyerah, ia akan membuat dirinya yang seolah menang dalam taruhan ini. Jisoo tidak akan membiarkan Taehyung menjadikannya budak seperti yang diharapkan pria itu.

Sebuah seringai terukir di bibir Jisoo. ia melihat Taehyung berjalan menghampirinya dengan wajah dingin yang selalu tak lepas dari dirinya. Jisoo menyambut kedatangan Taehyung dengan senyum ceria, seolah dialah pemenang dari taruahan yang dibuatnya. Tanpa basa-basi Taehyung menyerahkan kertas hasil ulangannya pada Jisoo.

Bad Romance [VSoo] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang