Sudah 3 hari Jin Ling berkutat pada gulungan-gulungan di mejanya. Kata pamannya; "kau tidak sadar 5 hari jadi kerjaan menumpuk, kau harus mengerjakannya! Karena aku tidak mau, aku juga banyak urusan."
Jin Ling hanya remaja 15 tahun yang tiba-tiba menjadi orang dewasa 20 tahun setelah kecelakaan, ini memusingkan.
Rasanya mengantuk sekali. Jin Ling menaruh kepalanya di atas meja, lalu memejamkan mata. Tidur sebentar sepertinya tidak masalah, kan?
"Oi! Jin Ling, bangun!"
"Aduh." Karena terkejut kepala Jin Ling terbentur ujung meja.
"Li-ge?" gumam Jin Ling, masih setengah sadar.
"Tuan muda Jin, anda tidak apa?"
"Yuan-ge?" gumam Jin Ling lagi. "A-Ling, tidak apa."
Ya, dia memutuskan untuk berbicara seperti orang jaman dulu, agar orang-orang disini tidak menganggapnya aneh.
"Li-ge, Yuan-ge, ada apa?"
"Tunggu, kau memanggil kami apa?" tanya Lan Jingyi.
"Li-ge dan Yuan-ge. Bukannya memang seperti itu ya?"
"Sizhuiii, dia pasti beneran lupa ingatan!" histeris Lan Jingyi.
"Jingyi." Tegur Lan Sizhui.
"Maaf, maaf."
Jin Ling menatap mereka berdua dengan bingung. Kenapa dunia ini sangat aneh? Kan biasanya dia memang memanggil mereka seperti itu.
"Tuan muda Jin– ekhem, maksud saya ketua sekte Jin. Anda baik-baik saja?"
"Aku sehat, Yuan-ge, kenapa kau berbicara seperti itu?"
"Ah, baiklah. Jadi ketua sekte J-"
"Jangan memanggil ku ketua sekte Jin! A-Ling, panggil aku a-Ling. Gege, lupa nama ku ya?"
"A-Ling? Bukankah itu berlebihan?"
"Berlebihan!? Li-ge saja memanggilku Jin Ling! Iya kan, Li-ge?"
"Ya, betul! Apa-apaan kau ini Sizhui."
Lan Jingyi dan Jin Ling mengangguk kan kepalanya berbarengan sambil tersenyum sombong.
"A-Ling." Itu pamannya, hanya kepalanya saja yang ditampakkan di depan pintu.
"Iya?"
"Aku butuh bicara pada Lan Jingyi dan Lan Sizhui."
Jin Ling memiringkan kepalanya, lalu bertanya; "Siapa itu Lan Jingyi dan Lan Sizhui?"
"HAHHHH?" Teriak Lan Jingyi.
"Lan Jingyi!"
"Maaf, maaf."
"Jin Ling, dua orang yang ada di depan mu itu Lan Jingyi dan Lan Sizhui," jelas Jiang Cheng dengan geram.
"Lan Jingyi? Lan Sizhui?"
Yang disebut namanya pun menganggukkan kepala berbarengan. Jin Ling membulatkan bibirnya.
"Ya udah, sana, sana, katanya paman a-Cheng butuh mereka."
"Kurang ajar," sinis Jiang Cheng.
Jin Ling menyengir.
Ketiga orang tersebut keluar dan Jin Ling melanjutkan tugasnya. Sambil mengingat-ngingat kalau di jaman dulu itu ada apa aja.
Kalau Yuan-ge dan Li-ge nama kehormatannya Sizhui dan Jingyi berarti nama kehormatan ku apa?
Jin Ling mencoret-coret mejanya.
Oh iya, nama kehormatan paman a-Cheng juga apa ya? Ahh kalo misalnya a-Ling nanya nanti dikira aneh lagi.
Jin Ling menepuk kepalanya lalu tertawa keras.
Kan kata dukun tadi aku lupa ingatan, aduh bodohnya.
Sambil menertawakan pikirannya sendiri, dia mengerjakan tumpukan kertas di mejanya atau pamannya akan marah. Sebenarnya Jin Ling tidak paham apa-apa jadi sebelum memulainya tadi dia mempelajari beberapa laporan lama dan akhirnya mengerti mana yang harus disetujui dan tidak disetujui.
Mo Xuanyu– yang mengaku sebagai Wei Wuxian dan Lan Wangji masuk setelah mengetuk pintu. Wei Wuxian menyapanya dengan riang seperti biasa dan Lan Wangji hanya menatapnya dan mengangguk seperti biasa. Mereka memang benar-benar mirip dengan Wei Wuxian, walau wajahnya yang sekarang mirip Mo Xuanyu dan Lan Wangji di dunianya sebelumnya.
Mereka berbincang sampai waktu makan siang, bahkan saat makan siang Wei Wuxian terus saja mengoceh.
Beberapa hal yang Jin Ling ketahui di dunia ini adalah; kedua pamannya tidak berhubungan baik di dunia ini, orang tuanya dan paman a-Yao telah meninggal dan paman Xian menggunakan tubuh paman Xuanyu.
Semua sangat baru bagi Jin Ling. Kisah kehidupannya di jaman dulu sangat buruk. Kalau dia yang dulu berada ditubuh ini dia akan melakukan apapun agar tidak hidup di kehidupan seperti ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jin Ling Reborn: Such A Weirdo
FanfictionJiang Cheng, "Kalau bukan karena a-Ling yang minta aku sih ogah ikut." Jin Ling, "Paman A-Cheng, nggak boleh gitu!" Wei Wuxian hanya tertawa melihat Jin Ling yang membelanya. Jiang Cheng, "Wei Wuxian jangan menyetir sambil menutup matamu!" Wei Wuxi...