"Apa!?" teriak kedua pemuda Lan itu secara bersamaan setelah Jin Ling menceritakan semuanya.
"Ya, begitulah, jadi kalian tidak perlu membantuku mencari jalan keluar lagi. Dan kita punya 2 bulan lagi untuk bersama!"
Jin Ling menatap mereka dengan berbinar. Keduanya tiba-tiba menjadi diam.
Jin Ling mendekatkan kepalanya ke mereka dan melambaikan tangan, "Halooo~ Kalian kenapa?"
Lan Jingyi berdiri dengan kasar. "Ayo, bermain! Waktumu tinggal 2 bulan."
"2 bulan itu lama."
"Itu tidak akan terasa lama, percayalah!" seru Lan Sizhui. "Ayo, ayo! Jangan buang-buang waktu!"
"Hei, tunggu! Aku tidak kuat berlari seperti kalian!"
"HEI!!!"
Bukannya berhenti mereka malah berlari semakin kencang, meninggalkan Jin Ling yang berteriak di belakang sana.
—
Dengan terengah-engah Jin Ling menepuk bahu teman-temannya itu.
"Sialan, kalian. Aku lelah!"
Lan Jingyi menatapnya heran. "Ngapain kau ikutan kesini? Harusnya tinggal disana aja."
Lan Sizhui menganggukkan kepala sebagai tanda persetujuan.
"Hah!? ARGHHH Kenapa tidak bilang dari tadi!? Kalian berdua ini ya! Malah lari se kencang-kencangnya, nyari mati ya!? Kulaporkan ke paman Wangji habis kalian!"
"Heh! Jin Ling, Jin Ling, tunggu! Jin Ling!"
—
"HAHAHAHAHAHAHA!"
Lan Jingyi, "Aku jadi penasaran, kalau aku mabuk kayak gitu beneran tidak ya?"
Jin Ling menyodorkan arak yang baru dipesannya, "Coba aja, gih."
"Ah, kenapa kalian tidak memberitahuku dari awal, kalau dia bukan Jin Ling yang asli! Berarti Jin Ling yang asli belum tahu kalau aku akan menikah dong," keluh Ouyang Zizhen panjang lebar lalu menegak araknya.
Lan Sizhui terkekeh kecil, "Maaf ya, Zizhen."
"Tidak masalah, tidak masalah. Minggu depan aku menikah, jangan lupa hadiahnya ya."
"Kukira kau tidak akan menikahi nona itu, tapi bagus lah," ujar Jin Ling.
"Iya! Sangat bagus! Kalau aku tidak kesini untuk membawa berita pernikahanku, aku pasti tidak akan tau kalau kau bukan Jin Ling yang asli."
"Zizhen, maaf. Lagian aku tidak mengerti cara menggunakan surat disini dan bagaimana mengirimnya dan aku juga lupa bertanya pada mereka."
—
"Selamat atas pernikahan kalian!"
"Selamat Zizhen dan nona Bei."
"Nona Bei, kalau Zizhen nakal pukul saja, atau panggil aku! Aku akan memukulnya untukmu."
Nona Bei tertawa dengan anggunnya, "Terimakasih, kedua tuan muda Lan dan ketua sekte Jin."
"Heh! Jangan ngajarin Yingyingku yang manis ajaran sesat!"
"Kau kan juga sesat, ayo Li-ge kita makan."
Jin Ling dan Lan Jingyi turun dan Lan Sizhui tersenyum kaku pada pengantin baru di depannya, lalu pamit turun juga.
—
"AAAA! YUAN-GE PEGANGIN YANG BENER! KALAU AKU JATUH GIMANA!?"
"Jin Ling tenang saja, Sizhui tidak mungkin menjatuhkanmu."
"MAMAAAAAA!"
"Jin Ling kalau kau terus berteriak begitu kau akan benar-benar jatuh. Lihat, Sizhui sudah sangat fokus memegangimu."
Sebelum kepulangannya ke dunia asal, Jin Ling ingin belajar menaiki pedang. Tapi kok rasanya ngeri sekali!? Jin Ling takut jatuh.
Jin Ling melengkungkan bibirnya ke bawah, "Kalau jatuh, salah Yuan-ge ya!"
"Iya, iya pasti salahku, ayo dijaga keseimbangannya."
"Li-geeee, kalau jatuh nanti adukan Yuan-ge ke paman Xian ya," rengek Jin Ling.
"Iya loh, fokus aja dulu itu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Jin Ling Reborn: Such A Weirdo
FanfictionJiang Cheng, "Kalau bukan karena a-Ling yang minta aku sih ogah ikut." Jin Ling, "Paman A-Cheng, nggak boleh gitu!" Wei Wuxian hanya tertawa melihat Jin Ling yang membelanya. Jiang Cheng, "Wei Wuxian jangan menyetir sambil menutup matamu!" Wei Wuxi...